Teknik Pengumpulan Data

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara langsung pada konsumen pembeli batik secara online di UKM Jawa Timur yang pemasarannya melalui online. Jenis dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data primer Adalah data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap kuesioner yang dibagikan kepada konsumen produk batik pembelanjaan secara online di UKM Jawa Timur, dimana dalam kuesioner dilampirkan surat yang menjelaskan mengenai maksud dan tujuan pengisian kuesioner secara online.

b. Data sekunder Adalah dengan cara memperoleh data dengan mengadakan tanya jawab langsung pada pihak yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain UKM, Diskop. Sedangkan wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan data awal dan juga untuk mendapatkan informasi lebih mendetail berkaitan dengan obyek penelitian.

i s F. Teknik Analisis Data n

e Tahap analisis data merupakan tahapan yang sangat penting r

e karena dibutuhkan kecermatan dan ketelitian yang tinggi, pengolahan R

u data menggunakan Model Persamaan Struktural atau Structural k

Dr. M. Erma Widiana, Dra. Ec., MM

Buku Referensi Metode Penelitian

Equation Modeling (SEM) yang berbasis teori dan konsep, dari paket program AMOS (Analisys of Moment Structure)

Keunggulan SEM dalam penelitian manajemen adalah karena kemampuannya untuk menampilkan sebuah model komprehensif bersamaan dengan kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi- dimensi dari sebuah konsep atau faktor serta kemampuanya untuk mengukur pengaruh hubungan yang secara teoritis ada. SEM biasanya dipandang sebagai kombinasi antara analisis faktor (Confirmatory Factor Analysis) dan analisis regresi.

Menurut Hair et al. (Solimun, 2006: 21) model ini digunakan karena kemampuannya untuk:

1. Memperkirakan koefisien yang tidak diketahui dari persamaan structural.

2. Mengakomodasi model yag meliputi latent variable.

3. Mengakomodasi kesalahan pengukuran (error) pada variabel dependent dan independent.

4. Mengistimasi hubungan timbal balik, simultan dan saling ketergantungan. Menurut Solimun (2006:68) ada tujuh tahap yang harus dilakukan apabila menggunakan Structural Equation Model (SEM) yaitu :

1. Pengembangan model teoritis. Pengembangan model teoritis dilakukan dengan eksplorasi

is

ilmiah kajian pustaka untuk mendapatkan justifikasi atas model n

er

teoritis dan konsep yang akan dikembangkan, dengan demikian e f

model SEM bukan untuk menghasilkan sebuah model, melainkan

uk

digunakan untuk mengkonfirmasikan model teoritis melalui data u

Dr. M. Erma Widiana, Dra. Ec., MM 59

Metode Penelitian Buku Referensi

empiris. Model Persamaan Structural (SEM) yang disajikan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari teori sebelumnya.

2. Pengembangan diagram jalur (Path Diagram). Langkah kedua menunjukkan model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah diagram alur hubungan antara konstrak akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang lurus akan menunjukkan sebuah hubungan kausal yang langsung antara satu konstrak dengan konstrak yang lain sedangkan garis lengkung antar konstrak dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antar konstrak. Konstrak yang dibangun dalam diagram alur dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu : Konstrak eksogen (exogenous constructs) dan konstrak endogen (endogenous construct).

3. Konversi diagram path kedalam persamaan struktural dan model pengukuran.

4. Memilih matriks input dan estimasi model. Langkah keempat menjelaskan bahwa data input SEM adalah matriks varians/kovarians atau teknik korelasi untuk keseluruhan model estimasi yang dilakukan. Matrik kovarian digunakan karena Struktural Equation Model memiliki keunggulan dalam menyajikan perbandingan yang valid antara populasi yang berbeda atau sampel

i s yang berbeda yang tidak dapat disajikan oleh korelasi. Dalam n

e penggunaan SEM disarankan agar menggunakan matriks r

e varians/kovarians pada saat pengujian teori sebab akan lebih R

u memenuhi asumsi metodologi dimana besarnya standart error yang k

Dr. M. Erma Widiana, Dra. Ec., MM

Buku Referensi Metode Penelitian

diajukan akan menunjukkan angka yang lebih akurat dibandingkan apabila menggunakan matriks korelasi.

5. Kemungkinan munculnya masalah identifikasi. Langkah kelima menjelaskan bahwa setelah dilakukan revisi model masih terdapat hasil estimasi yang unik, maka perlakuan lainnya adalah menciptakan composite variabels melalui compusite measure atau mengembangkan lebih banyak konstrak.

6. Evaluasi kriteria goodness of Fit Pada langkah keenam dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui evaluasi terhadap berbagai kriteria goodness of fit.

7. Interpretasi hasil analisis SEM dan Modifikasi Model. Bilamana model cukup baik, maka langkah berikutnya dalam SEM adalah melakukan interpretasi. Bilamana belum naik, maka perlu diadakan modifikasi. Beberapa program komputer seperti LISREL dan AMOS dilengkapi dengan indeks modifikasi. Sebuah nilai indeks modifikasi menunjukkan bilamana model tersebut dimodifikasi (misalnya ditambah jalur hubungan atau sebaliknya dihilangkan), maka nilai Chi Kuadrat akan turun sebesar nilai indeks tersebut.

Pada tahap akhir dari SEM adalah melakukan interpretasi terhadap hasil analisis. Untuk itu, SEM menyediakan dua buah informasi yaitu pertama setara dengan model struktural dan kedua sama dengan analisis path.

is

a. Bilamana pendugaan parameter di dalam SEM menggunakan n

er

matrik input berupa matriks kovarians, maka hasil dari SEM e f

adalah model struktural. Berdasarkan model struktural ini,

uk

penjelasan terhadap fenomena yang dikaji dan diteliti dapat u

Dr. M. Erma Widiana, Dra. Ec., MM 61

Metode Penelitian Buku Referensi

dilakukan. Seperti di dalam analisis regresi, dengan model strutural tersebut, pelaksanaan prediksi variabel endogen dapat juga dilakukan.

b. Bilamana pendugaan parameter di dalam SEM menggunakan matriks input berupa matriks korelasi, maka hasil dari SEM adalah analisis path. Interpretasi dapat dilakukan dengan cara melihat direct effect, indirect effect dan total effect. Dengan demikian analisis SEM bermanfaat sebagai analisis faktor determinan, yaitu penentuan variabel mana yang pengaruhnya dominan. Di samping itu, SEM juga dapat digunakan untuk pengujian suatu model hubungan kausal antar variabel, baik yang bersifat menguji ulang suatu konsep atau teori ataupun pengujian terhadap suatu model yang akan dikembangkan, menggunakan triming theory.

Tabel 4

GOODNESS OF FIT INDICES PENELITIAN BATIK di UKM JAWA TIMUR TAHUN 2005-2010

Goodness of- fit Index Kriteria

Diharapkan Kecil Significant Probability

X Chi-Square

CMIN/DF ≤ 2,00

B Sumber : Hair et al. (1998).

Dr. M. Erma Widiana, Dra. Ec., MM

Buku Referensi Metode Penelitian

Keterangan Tabel 4 :