pajak. Apabila jurusita mendapati wajib pajak sudah meninggal, maka jurusita akan melakukan tindakan terhadap ahli waris dari wajib pajak
tersebut, tetapi apabila ahli waris tidak mampu membiayai utang pajaknya maka dilakukan penelitian setempat atau usulan penghapusan piutang pajak
bagi wajib pajak tersebut. 6.
Jangka waktu tindakan penagihan yang sangat sebentar tidak sesuai dengan jumlah jurusita pajak yang ada. Seperti jangka waktu penerbitan surat teguran
yang hanya berjangka waktu tujuh hari setelah tanggal jatuh tempo STP dan SKP mengakibatkan jurusita seringkali terlambat menerbitkan surat tersebut.
Sama halnya dengan pelaksanaan surat paksa yang hanya berjarak 21 hari dari surat teguran, pelaksanaan penyitaan dan seterusnya. Semua jangka
waktunya tidak sesuai dengan tugas yang harus dilakukan oleh jurusita dan sumber daya manusia yang ada, sehingga seringkali terjadi keterlambatan-
keterlambatan dalam melakukan tugasnya.
5.1.3 Strategi Jurusita Pajak Negara Di KPP Pratama Lubuk Pakam Dalam
Meningkatkan Kinerja
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, informan menyebutkan beberapa strategi yang dilakukannya untuk meningkatkan kinerjanya dalam
melakukan pencairan tunggakan pajak agar wajib pajak mau membayar tunggakannya sesuai dengan waktu dan ketetapan, beberapa strategi tersebut
yaitu konfirmasi pencairan tunggakan pajak, himbauan kepada wajib pajak untuk segera membayar tunggakan pajak, dan kerjasama jurusita pajak
dengan instansi lain. 1.
Konfirmasi Pencairan Tunggakan Pajak
Dalam hal melaksanakan tugasnya yaitu melakukan tindakan penagihan, jurusita juga dituntut melakukan berbagai strategi untuk
meningkatkan kinerjanya dalam melakukan pencairan tunggakan pajak agar wajib pajak mau membayar tunggakannya sesuai dengan waktu dan
ketetapan. Salah satunya dengan cara konfirmasi pencairan tunggakan pajak, yaitu suatu cara yang dilakukan oleh jurusita pajak untuk
memastikan apakah wajib pajak sudah melakukan pembayaran tunggakan pajak atau belum. Konfirmasi ini dilakukan dengan cara
jurusita pajak mendatangi tempat wajib pajak yang menunggak, atau jurusita mengirimkan surat konfirmasi pencairan tunggakan pajak kepada
wajib pajak yang menunggak. jurusita menganggap apabila jurusita melakukan konfirmasi pencairan terhadap wajib pajak yang menunggak,
maka jurusita dapat mengetahui apakah wajib pajak tersebut sudah melunasi tunggakan atau belum. Biasanya cara mendatangi wajib pajak
tersebut lebih efektif dari pada hanya mengirim surat saja. 2.
Himbauan Jurusita Pajak Kepada Wajib Pajak Untuk Segera Membayar Tunggakan Pajak
Jurusita sering kali menghimbau kepada wajib pajak terutama yang memiliki tunggakan pajak yang besar untuk segera membayar
tunggakan pajaknya. Karena apabila tidak membayar, tunggakan pajak tersebut akan terus bertambah karena adanya denda atau bunga
penagihan yang setiap bulan akan terus bertambah, yang membuat tunggakan pajak terus meningkat dan wajib pajak menjadi enggan untuk
melunasi tunggakannya. 3.
Kerjasama Jurusita Pajak Negara dengan Instansi Lain.
Dalam melaksanakan tugasnya menurut Undang-Undang PPSP Pasal 3 ayat 4, Jurusita Pajak dapat meminta bantuan Kepolisian,
Kejaksaan, Departemen yang membidangi hukum dan perundang- undangan, Pemerintah Daerah setempat, Badan Pertanahan Nasional,
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Pengadilan Negeri, Bank atau pihak lain. Tujuan dari kerjasama dengan instansi ini yaitu untuk
memudahkan pelaksanaan tugas jurusita pajak, karena dilapangan wajib pajak biasanya banyak yang tidak kooperatif terhadap jurusita pajak,
sehingga jurusita perlu kerjasama dengan instansi lain.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan