Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

23

3.3. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Spesifikasi Pengumpulan Data Dalam Penelitian No Jenis Data Sumber Data Metode Yang Digunakan 1 Identitas Penangkar Koresponden Wawancara 2 Faktor Internal Koresponden Wawancara dan Observasi 3 Faktor Eksternal Koresponden Wawancara dan Observasi 4 Produksi Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Sumatera Utara Wawancara dan Studi Kepustakaan 5 Teknik Pengelolaan Koresponden Wawancara dan Observasi 6 Monografi Daerah Penelitian Perangkat desa Wawancara dan Studi Kepustakaan Dari tabel dapat dijelaskan bahwa data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dan observasi dengan responden dari penangkar dengan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, Balai Sertifikasi dan Pengawasan Benih Sumatera Utara dan kepustakaan lainnya yang digunakan sebagai data penunjang dan pelengkap. Universitas Sumatera Utara 24

3.4. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis masalah 1 dan 2, digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan matriks SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Analisis SWOT didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah memaksimalkan kekuatan dan peluang, meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matriks SWOT terdiri atas empat sel faktor Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat dan empat sel alternatif strategi Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Sebelum melakukan analisis data seperti diatas maka terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan model matrik faktor strategi internal dan matrik faktor strategi eksternal seperti tabel 6. berikut : Universitas Sumatera Utara 25 Tabel 6 Tabel Skoring Faktor Internal dan Eksternal Faktor Internal Faktor Eksternal Kategori Rating Kekuatan Peluang Sangat Setuju 5 Kekuatan Peluang Setuju 4 Kekuatan Peluang Biasa 3 Kekuatan Peluang Tidak Setuju 2 Kekuatan Peluang Sangat Tidak Setuju 1 Kelemahan Ancaman Sangat Setuju 5 Kelemahan Ancaman Setuju 4 Kelemahan Ancaman Biasa 3 Kelemahan Ancaman Tidak Setuju 2 Kelemahan Ancaman Sangat Tidak Setuju 1 Total Skor Setiap faktor internal dan faktor eksternal peluang diberi kategori sangat setuju sampai sangat tidak setuju dan diberi rating mulai dari 5 untuk kategoti sangat setuju sampai 1 untuk sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara 26 Untuk tabel faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternalnya ditunjukkan oleh tabel 7. berikut: Tabel 7. Tabel Faktor – Faktor Strategi Faktor Strategi EksternalInternal Rating Bobot Skoring Rating × Bobot KekuatanPeluang 1. Luas lahan 2. Pemanfaatan teknologi 3. Modal 4. Dll Total Bobot KekuatanPeluang 100 KelemahanAncaman 1. Permintaan benih 2. Iklim 3. Kebijakan pemerintah 4. Dll Total Bobot KelemahanAncaman 100 Selisih Kekuatan- PeluangKelemahan-Ancaman Berdasarkan tabel di atas, tahapan yang dilakukan dalam menentukan faktor strateginya adalah menentukan faktor-faktor yang menjadi kelemahan-kekuatan serta peluang- ancaman dalam kolom 1, lalu beri bobot masing-masing faktor tersebut yang jumlahnya tidak boleh melebihi total 100 pada kolom 2. Universitas Sumatera Utara 27 Kemudian peringkatkan setiap faktor dari 5 sangat setuju sampai 1 sangat tidak setuju dalam kolom 3 berdasarkan respon petani terhadap faktor itu. Kemudian yang terakhir, kalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk mendapatkan skoring dalam kolom 4. Setelah itu, hasil analisis pada tabel matrik faktor strategi internal dan faktor eksternal dipetakan pada matrik posisi sebagai berikut: a. Sumbu horizontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu y menunjukkan peluang dan ancaman. b. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut ; - Kalau peluang lebih besar daripada ancaman nilai y 0 dan sebaliknya kalau ancaman lebih besar daripada peluang maka nilainya y 0. - Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x 0 dan sebaliknya kalau kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilainya x0 Y + Kuadran III Kuadran I Strategi Turn-around Strategi agresif X - X+ Kuadran IV Kuadran II Strategi Defensif Strategi Diversifikasi Y - Gambar 2. Matriks Posisi SWOT Sumber : David, 2006 EKSTERNAL FAKTOR I N T E R N A L F A K T O R Universitas Sumatera Utara 28 Kuadran I; - Merupakan posisi yang menguntungkan - Petani mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang secara maksimal - Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Kuadran II : - Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman, petani mempunyai keunggulan sumberdaya. - Petani dalam posisi seperti ini menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. - Dilakukan dengan penggunaan diversifikasi produk atau pasar. Kuadran III : - Petani menghadapi peluang besar tetapi sumberdayanya lemah, karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal, fokus strategi perusahaan pada posisi seperti inilah meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan. Kuadran IV : - Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan - Petani menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumberdaya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan. - Strategi yang diambil adalah penciutan Universitas Sumatera Utara 29

3.5. Defenisi