Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Landasan Teori 1. Pendapatan

wanita pada usaha lemang dan seberapa besar kontribusi pendapatan wanita usaha lemang terhadap pendapatan keluarga.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalahnya yaitu: 1. Bagaimana aktivitas tenaga kerja wanita pada usaha lemang di daerah penelitian? 2. Apakah faktor sosial ekonomi umur, tingkat pendidikan formal, pengalaman bekerja dan jumlah tanggungan mempengaruhi pendapatan wanita pada usaha lemang di daerah penelitian? 3. Bagaimana kontribusi pendapatan wanita pada usaha lemang terhadap pendapatan keluarga di daerah penelitian?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penulisan yaitu: 1. Untuk mengetahui aktivitas tenaga kerja wanita pada usaha lemang di daerah penelitian. 2. Untuk menganalisis adanya pengaruh faktor sosial umur, tingkat pendidikan formal, pengalaman bekerja terhadap pendapatan wanita pada usaha lemang di daerah penelitian. 3. Untuk mengetahui persentase kontribusi pendapatan wanita pada usaha lemang terhadap pendapatan keluarga di daerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian, yaitu: 1. Sebagai gambaran atau informasi bagi pembuat keputusan untuk meningkatkan tenaga kerja dalam usaha lemang. Universitas Sumatera Utara 2. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan, khususnya untuk meningkatkan industri rumah tangga lemang di kota Tebing Tinggi. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Lemang Lemang merupakan suatu olahan pangan yang dibuat dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun pisang di dalam bambu yang berisi beras ketan kemudian dicampur dengan santan kelapa yang lalu dimasak dengan cara dibakar hingga matang. Lemang lebih enak disajikan dalam keadaan hangat-hangat. Cara mengonsumsi lemang berbeda-beda dari daerah ke daerah. Ada yang senang menikmatinya dengan cara manis bersama selai, kinca, serikaya. Ada juga yang senang menikmatinya dengan cara asin bersama rendang, telur dan lauk pauk lainnya Sahaja, 2013. Menurut Sahaja 2013 cara membuat lemang adalah sebagai berikut: a. Mula-mula cuci beras ketan terlebih dahulu kemudian tiriskan. Selanjutnya tambahkan santan kelapa bersama garam kedalam beras ketan yang telah dicuci tadi. b. Setelah itu, siapkan bambu lalu lapisi bagian pinggiran dalam bambu dengan daun pisang kemudian tuangkan beras ketan yang telah diberi santan tadi sebanyak ¾ dari bagian bambu, lalu tutupi bagian atas bambu dengan daun pisang. Universitas Sumatera Utara c. Terakhir, siapkan api lalu bakar bambu yang sudah berisi beras ketan hingga matang. Setelah lemang matang, keluarkan lemang dari bambu kemudian potong-potong lalu sajikan.

2.1.1.1. Beras Ketan

Beras adalah bagian bulir padi gabah yang telah dipisah dari sekam. Sekam Jawa merang secara anatomi disebut palea bagian yang ditutupi dan lemma bagian yang menutupi. Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya kulit gabah terlepas dari isinya. Bagian isi inilah yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut dengan beras. Salah satu jenis beras adalah ketanberas ketan. Ketan berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin. Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam Kuswardani, 2013. Beras ketan putih oryza sativa glutinosa merupakan salah satu varietas padi yang termasuk dalam famili Graminae. Butir beras sebagian besar terdiri dari zat pati sekitar 80-85 yang terdapat dalam endosperma yang tersusun oleh granula-granula pati yang berukuran 3-10 milimikron. Beras ketan juga mengandung vitamin, mineral dan air. Komposisi kimiawi dari beras ketan putih terdiri dari Karbohidrat 79,4, Protein 6,7, Lemak 0,7, Ca 0,012 dan Air 12 Anonimous, 2012. Beras ketan merupakan bahan baku dalam pembuatan lemang yang paling penting, karena lemang sendiri merupakan makanan hasil olahan dari beras ketan yang dicampur dengan santan kelapa yang dibakar dengan seruas bambu. Dengan pengolahan tersebut maka akan menambah nilai tambah dari beras ketan. Universitas Sumatera Utara

2.1.1.2. Santan Kelapa

Sebagai tanaman tropis, kelapa telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk minyak goreng atau dibuat santan sebagai bahan campuran berbagai masakanproduk pangan. Santan murni secara alami mengandung sekitar 54 air, 35 lemak dan 11 padatan tanpa lemak karbohidrat ± 6, protein ± 4 dan padatan lain yang dikategorikan sebagai emulsi minyak dalam air. Selain itu, santan juga mengandung vitamin C, B-6, thiamin, niasin, folat dan sejumlah mineral seperti kalsium, seng, magnesium, besi dan fosfor Kulinologi, 2013. Santan kelapa merupakan cairan putih kental hasil ekstrasi dari kelapa yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas bersama air. Santan mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai perasa yang menyebabkan masakan menjadi gurih. Dahulu, untuk memperoleh santan dilakukan dengan cara diperas dengan tangan dari kelapa yang diparut dan menambahkan air panas sehingga santan yang dihasilkan lebih baik. Akan tetapi, saat ini sudah terdapat mesin pemeras santan yang dalam penggunaannya kelapa yang diparut tidak perlu dicampurkan dengan air dan pati santan yang dihasilkan murni 100 Anonimous, 2010.

2.1.2. Pendapatan WanitaIstri

Wanita merupakan kelompok pekerja cadangan potensial yang bisa dimanipulasi oleh pemilik, karena wanita secara nyata melakukan pekerjaan untuk upah yang lebih rendah dari laki-laki, mereka dapat diambil sebagai buruh murah yang fleksibel bila dibutuhkan. Kemampuan wanita tergantung pada kesempatan- kesempatan dalam hidupnya untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja, tempat ia Universitas Sumatera Utara menghasilkan upah yang cukup karena tidak setuju melakukan pekerjaan non upahan dan pekerjaan berupah rendah Ollenburger, 1996. 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pendapatan Pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai hasil berupa uang atau materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia Samuelson dan Nordhaus, 1995. Menurut Hadisapoetro 1973 di dalam Suratiyah 2009, pengertian dari pendapatan adalah sebagai berikut: a. Pendapatan kotor atau penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari suatu usaha selama satu periode diperhitungkan dari hasil penjualan atau penaksiran kembali. Pendapatan kotor = Jumlah produksi Y x Harga per satuan Py. b. Pendapatan bersih adalah selisih dari pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan Rp. c. Pendapatan petani adalah meliputi upah tenaga keluarga sendiri, upah petani sebagai manajer, bunga modal sendiri, dan keuntungan. Atau pendapatan kotor dikurangi biaya alat-alat luar dan bunga modal luar Rp. d. Pendapatan tenaga keluarga merupakan selisih dari pendapatan pekerja dikurangi dengan bunga modal sendiri Rpjam kerja. e. Keuntungan atau kerugian merupakan selisih dari pendapatan dikurangi dengan upah keluarga dan bunga modal sendiri Rp. Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha ditambah dengan pendapatan rumah tangga yang berasal dari luar usaha tersebut. Pendapatan keluarga diharapkan mencerminkan tingkat kekayaan dan besarnya modal yang dimiliki. Pendapatan yang besar mencerminkan tersedianya dana yang cukup dalam berusaha. Rendahnya pendapatan menyebabkan menurunnya investasi dan upaya pemupukan modal Soekartawi, 1993. Menurut Badan Pusat Statistik sesuai dengan konsep dan definisi, pengertian pendapatan keluarga adalah seluruh pendapatan dan penerimaan yang diterima oleh seluruh Anggota Rumah Tangga Ekonomi ARTE, pendapatan adalah jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan keluarga adalah seluruh bentuk penghasilan yang diterima nyata dari seluruh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Menurut Tinker dalam Hutajulu 1987, untuk melihat kedudukan wanita dalam perekonomian rumah tangga para ahli lebih menitikberatkan perhatiannya pada rumah tangga sebagai satu kesatuan yang menentukan atau mengambil keputusan dalam berbagai aspek kehidupan anggota-anggotanya. Suatu ciri dari rumah tangga pada masyarakat agraris adalah sebagai kesatuan dasar dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan reproduksi. Tujuan utama dari rumah tangga adalah untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan anggota. Maka setiap pria, wanita, tua maupun muda semua mempunyai peranan yang penting dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Kontribusi Pendapatan WanitaIstri

Kontribusi pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga tergantung pada produktivitas faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan yang bersangkutan. Stabilitas pendapatan rumah tangga cenderung dipengaruhi dominasi sumber-sumber pendapatan. Jenis-jenis pendapatan yang berasal dari luar sektor pertanian umumnya tidak terkait dengan musim dan dapat dilakukan setiap saat sepanjung tahun Nurmanaf, 2006. Wanita disamping sebagai ibu rumah tangga ia juga berperan dalam peningkatan pendapatan keluarga, besarnya kemampuan dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi yang dalam penelitian ini dibatasi pada faktor upah dan jumlah pendapatan suami Moenandar, 1985.

2.2.4 Pendapatan PriaSuami

Partisipasi laki-laki dalam golongan kajian wanita justru perlu mengingat bahwa pembahasan perempuan hanya bermakna bila dilakukan dalam konteks lingkungannya, termasuk bahwa dalam setiap lingkungan dimana ia berada selalu ada pula laki-laki. Sehingga dapat dikatakan bahwa suatu program kajian wanita diperkaya dengan adanya partisipasi kaum laki-laki, karena yang dituju bukan suatu masyarakat tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini juga dapat dilihat pada dominasi pendapatan rumah tangga tidak melulu didominasi oleh pendapatan kaum laki-laki saja tetapi juga ada kaum perempuan yang turut andil didalamnya Ihromi, 1995.

2.2.5 Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Wanita

1. Umur Universitas Sumatera Utara Umur seseorang menentukan prestasi kerja atau kinerja orang tersebut. Semakin berat pekerjaan secara fisik maka semakin tua tenaga kerja akan semakin turun pula prestasinya. Namun, dalam hal tanggung jawab semakin tua umur tenaga kerja tidak berpengaruh karena justru semakin berpengalaman Suratiyah, 2009. 2. Tingkat Pendidikan Formal Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Arti penting pendidikan semakin terasa, terutama dalam menghadapi era globalisasi dan perkembangan teknologi yang cepat. Pendidikan merupakan syarat utama guna masuk ke pasar kerja dan menciptakan SDM yang handal, oleh karena itu pendidikan masyarakat harus ditingkatkan sehingga kualitas penduduk dapat meningkat Amnesi, 2013. Banyaknya atau lamanya sekolahpendidikan yang diterima seseorang akan berpengaruh terhadap kecakapan dalam pekerjaan tertentu. Sudah tentu kecakapan tersebut akan mengakibatkan kemampuan yang lebih besar dalam menghasilkan pendapatan dalam rumah tangga. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki akan memajukan tingkat pengetahuan serta wawasan yang luas untuk menerapkan apa yang diperoleh untuk peningkatan usahanya. Pendidikan rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan sumberdaya yang tersedia Anonimous, 2013. 3. Pengalaman Bekerja Pengalaman seseorang dalam bekerja berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Lamanya bekerja untuk setiap orang berbeda-beda, oleh karena itu lamanya bekerja dapat dijadikan bahan pertimbangan agar tidak melakukan kesalahan yang Universitas Sumatera Utara sama sehingga dapat dilakukan hal yang baik untuk waktu berikutnya Anonimous, 2013. Lama waktu bekerja seseorang dipengaruhi oleh seseorang tersebut. Seseorang yang tidak dalam keadaan cacat atau sakit secara normal mempunyai kemampuan untuk bekerja. Waktu maksimal sesorang bekerja selama 7 jam per hari Suratiyah, 2009. Pengalaman bekerja biasanya dihubungkan dengan lamanya seseorang bekerja dalam bidang tertentu misalnya lamanya seseorang bekerja sebagai petani hal ini disebabkan karena semakin lama orang tersenut bekerja, berarti pengalaman bekerjanya tinggi sehingga secara langsung akan mempengaruhi pendapatan Suwita, 2011. 4. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah tanggungan keluarga adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan pendapatan dalam memenuhi kebutuhannya. Banyaknya jumlah tanggungan keluarga akan mendorong kepala keluarga untuk melakukan banyak aktivitas terutama dalam mencari dan menambah pendapatan keluarganya Hasyim, 2006. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga berarti beban ekonomi yang ditanggung oleh keluarga tersebut semakin berat. Kondisi ini memacu semangat perempuan untuk bekerja lebih giat untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya Amnesi, 2013. Universitas Sumatera Utara

2.3 Penelitian Terdahulu