Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit

disebut trigliserida campuran mixed triglyceride tersebut Herlina dan Hendra, 2002.

2.1.2 Fungsi Lemak dalam Tubuh

Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting untuk kehidupan.Selain memiliki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif terhadap kesehatan.Fungsi lemak dalam tubuh antara lain : 1. Sebagai sumber energi, bagian dari membran sel, 2. Sediator aktivitas biologis antar sel, 3. Sebagai sumber asam lemak esensial, 4. Isolator dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh, 5. Pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E, dan K. 6. Penambahan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan menjadi lembut serta gurih. Lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkalgram Sartika, 2008.

2.2 Asam Lemak

Asam lemak adalah asam monokarboksilat rantai lurus tanpa cabang yang mengandung atom karbon genap mulai dari C-4, tetapi paling banyak adalah C-16 dan C-18.Asam lemak dapat dikelompokkan berdasarkan panjang rantai, ada tidaknya ikatan rangkap dan isomer trans-cis Silalahi dan Siti Nurbaya, 2011. Asam lemak berdasarkan panjang rantai meliputi asam lemak berantai pendek short chain fatty acids, SCFA yang mengandung jumlah atom karbon C- 4 sampai dengan C-8 asam lemak rantai sedang medium chain fatty acids, MCFA yang mengandung jumlah atom karbon C-10 dan C-12 serta asam lemak rantai panjang long chain fatty acids, LCFA yang mengandung jumlah atom karbon C-14 atau lebih Silalahi dan Siti Nurbaya, 2011. Berdasarkan jumlah ikatan rangkap, asam lemak terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh dapat dibagi lagi menjadi tiga golongan, yaitu asam lemak jenuh saturated fatty acid, SFA, asam lemak tak jenuh tunggalmono unsaturated fatty acids, MUFA, dan asam lemak tak jenuh jamak polyunsaturated fatty acid, PUFA Silalahi dan Siti Nurbaya, 2011. Asam lemak tak jenuh dikenal dalam bentuk cis dan trans-isomer. Secara alamiah asam lemak tak jenuh biasanya berbentuk cis-isomer dan hanya sedikit dalam bentuk transtrans fatty acid, TFA yakni di dalam ruminansia dan susu Silalahi dan Siti Nurbaya, 2011.

2.3 Asam Lemak Bebas

Asam lemak bebas merupakan hasil perombakan yang terjadi pada asam lemak yang disebabkan adanya reaksi kompleks pada minyak.Semakin tinggi kandungan asam lemak bebas pada minyak menandakan semakin menurunnya mutu dari minyak goreng tersebut. Reaksi hidrolisa yang terjadi pada minyak akan mengakibatkan kerusakan minyak karena terdapat sejumlah air dalam minyak tersebut dan menyebabkan terbentuknya asam lemak bebas dan beberapa gliserol Muchtadi, 2009. Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari 0,2 persen dari berat lemak akan mengakibatkan flavor yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni tubuh Ketaren, 1986. Pemanenan pada waktu yang tepat merupakan salah satu usaha untuk menekan terjadinya asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit. Sedangkan pemetikan setelah batas panen yang ditandai dengan buah yang berjatuhan dan menyebabkan kelukaan pada buah yang lainnya akan menstimulir penguraian enzim pada buah, sehingga menghasilkan asam lemak bebas dan akhirnya terjangkit pada buah sawit yang masih utuh, sehingga kadar asam lemak bebas meningkat. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar asam lemak bebas yang relatif tinggi dalam minyak kelapa sawit antara lain : pemanenan buah kelapa sawit yang tidak tepat waktu, keterlambatan dalam proses pengumpulan dan pengangkutanbuah, penumpukan buah terlalu lama, dan proses hidrolisa selama pemrosesan di dalam pabrik Rangkuti, 2007. Asam lemak bebas konsentrasi tinggi dalam minyak sawit sangat merugikan.Tingginya asam lemak bebas mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit. Kenaikan asam lemak bebas ditentukan mulai dari saat buah dipanen sampai diolah di pabrik.Kenaikan asam lemak bebas ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa pada minyak.Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan asam lemak bebas. Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor- faktor panas, air, keasaman, dan katalis enzim. Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka akan semakin banyak asam lemak bebas yang terbentuk Rangkuti, 2007. Dengan proses netralisasi minyak sebelum digunakan dalam bahan pangan, maka jumlah asam lemak bebas dalam lemak dapat dikurangi sampai kadar maksimum 0,2 persen Ketaren, 1986.

2.3.1 Pengujian Kadar Asam Lemak Bebas Minyak Kelapa Sawit

Asam lemak bebas terbentuk karena terjadinya reaksi hidrolisis dan proses oksidasi selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan asam lemak dengan kadar lebih besar dari 0,2 dari berat lemak akan mengakibatkan keracunan bagi tubuh. Karena degradasi asam lemak bebas tersebut menghasilkan rasa dan bau yang tidak disukai.Oleh sebab itu, dalam pengolahan minyak diupayakan kandungan asam lemak bebas serendah mungkin Zulkifli, 2014. Menurut Naibaho 1992, prinsip yang digunakan pada penentuan kadar asam lemak bebas adalah asam lemak bebas dalam minyak dapat diukur dengan cara mentitrasi minyak dengan menggunakan alkali dalam larutan alkohol.

2.4 Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.Asam lemak yang rantai hidrokarbonnya terdapat ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh dan apabila tidak terdapat ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya disebut asam lemak jenuh.Asam palmitat dan asam oleat merupakan asam lemak yang dominan dalam minyak sawit, sedangkan asam lemak linoleat dan asam stearatnya sedikit.Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh rantai panjang yang memiliki titik cair meelting point yang tinggi yaitu 64°C. Asam palmitat yang tinggi membuat minyak sawit lebih tahan terhadap oksidasi ketengikan dibanding jenis minyak lain. Titik cair asam palmitat yaitu 14°C Zulkifli, 2014.Komposisi asam lemak minyak sawit merah dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit Merah Komposisi Asam Lemak Jumlah Asam lemak jenuh Asam palmitat 36,6 Asam stearat 3,7 Asam lemak tidak jenuh Asam oleat 40,8 Asam linoleat 11,9 Asam linolenat 0,4 Minyak kelapa sawit terdiri atas berbagai trigliserida dengan rantai asam lemak yangpanjang dan jenisnya berbeda-beda.Dengan demikian, sifat minyak kelapa sawit ditentukan oleh perbandingan dan komposisi trigliserida tersebut.Karena kandungan asam lemak yang terbanyak ialah asam lemak tak jenuh oleat dan linoleat, maka minyak kelapa sawit masuk golongan minyak asam oleat-linoleat.Asam oleat merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang dengan memiliki satu ikatan rangkap.Asam linoleat bersifat tidak jenuh, merupakan asam lemak omega-6, dan memiliki rantai 18-karbon panjangKetaren, 1986. Minyak sawit memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia diantaranya adalah karoten dan vitamin E. Karoten memiliki manfaat sebagai pencegahan sel kanker, paru – paru dan sebagai antioksidan.Sedangkan vitamin E berfungi sebagai pelindung sel dari membran oksidatif, mengurangi resiko diabetes, dan meningkatkan sistem imun Ayustaningwarno, 2012.

2.5 Netralisasi Minyak Kelapa Sawit