Diagnosa Banding Penanganan Kerangka Teoritis

II.1.6 Diagnosa Banding

Terdapat beberapa diagnosa banding dalam hal mendiagnosa osteoartritis, khususnya pada daerah lutut. Dengan gejala dan gambaran radiologis yang hampir sama, sangat penting bagi para klinisi untuk dapat membedakannya dan menentukan dasar penyakit, agar dapat menentukan penanganan yang tepat. Beberapa diagnosa banding osteoartritis yang sering dijumpai adalah 8,9 :  Rheumatoid arthritis  Septic arthritis  Gout arthritis  Spondyloartropati  Tendinopati  Dan lainnya Salah satu diagnosa banding yang juga banyak dijumpai dan paling menyerupai osteoartritis adalah rheumatoid arthritis, berikut perbedaan lebih terperinci antara rheumatoid arthritis RA dengan osteoartritis OA : RA OA Etiologi Autoimun Banyak penyebab,secara primer proses degenerasi Usia Beragam bisa pada semua usia Usia lanjut tua Perjalanan penyakit Relatif cepat, hitungan minggu dan bulan bertambah parah Gejala berjalan perlahan, hitungan bulan ke tahun Jenis gejala Nyeri, bengkak dan kaku sendi Nyeri dan keras pasa sendi, namun hanya sedikit bengkak Sendi yang terlibat Kedua sisi tubuh biasanya terkena Satu sisi tubuh pada awalnya, kelamaan bisa kesisi tubuh lainnya Kaku pagi 1 jam 1 jam, gejala muncul kembali saat beraktifitas sedang berat Gejala lain Gejala sistemik + Gejala sistemik - Universitas Sumatera Utara

II.1.7 Penanganan

Sangat penting untuk menangani penderita osteoartritis secara keseluruhan, Menegakkan dan penanganan osteoartritis lutut masih merupakan tantangan bagi semua tenaga kesehatan professional. Masalah utama dari penderita osteoartritis sehingga mereka mencari pertolongan adalah rasa nyeri dan keterbatasan aktivitas. Walalupun korelasi antara beratnya nyeri, tingkat disabilitas akibat osteoartritis tidak selalu sama dan beragam pada setiap orang, tergantung dari masing-masing pasien dalam faktor kepribadiaan,, pekerjaan, penyakit lainnya, dan tingkat harapan kesembuhan . Sehingga dalam menilai penderita osteoartritis terdapat 2 poin yang perlu ditangani 4,15 : 1. Menilai sendi si penderita, sendi mana yang terlibat, apakah masalah di permukaan sendi atau disekitar sendi, tingkat nyeri, derajat radiologis, kerusakan struktural, ketidakstabilan sendi, inflamasi, disabilitas, dan lainnya. 2. Menilai status penderita, dampak nyeri terhadap aktivitasnya, kecacatan, masalah pengobatan lainnya, masalah sosial, kualitas hidup, kepercayaan, dan yang terpenting pengetahuan pasien tentang penyakit osteoartritis dan penanganannya. Tujuan penanganan osteoartritis secara umum 6 : 1. Edukasi pasien 2. Mengatasi nyeri 3. Memaksimalkan fungsi 4. Mengurangi keterbatasan aktivitas 5. Menghambat proses osteartritis Terdapat 2 pendekatan pasien secara umum untuk penanganan osteoartritis lutut 6 :  Penanganan inti: 1. Edukasi 2. Latihan 3. Pengurangan factor mekanik 4. Analgesia  Penanganan pilihan : 1. Ortosis 2. Analgesia lokal dan sistemik 3. Operasi Universitas Sumatera Utara Beberapa penderita osteoartritis di negara maju cenderung untuk tetap menginginkan kemampuan beraktivitas tinggi hingga usia 50, 60 bahkan 70 tahunan. Dengan meningkatnya aktivitas seseorang maka meningkat pula beban di lapisan subchondral pada sendi lutut yang menyebabkan semakin cepatnya terjadi osteoartritis pada lutut. 6,15  Non-Operatif Terdapat berbagai cara untuk menunda tindakan operasi pada penderita osteoartritis usia muda, contohnya latihan fisik, fisioterapi, pemakaian alat bantu gerak, obat-obatan seperti NSAID, dan injeksi kortikosteroid ke dalam sendi lutut, secara umum tujuan penanganan non operatif adalah mengurangi rasa nyeri dan mengurangi keterbatasan fisik. 9,15  Latihan fisik Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa latihan fisik yang tepat dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan kemampuan fisik penderita osteoartritis. Dua penelitian metanalisis yang terbaru juga membuktikan peregangan otot dan latihan aerobik sangat penting untuk penanganan osteoartritis lutut. 15  Brace dan Alat Bantu Brace pada lutut dan ortosis pada kaki sangat popular sebagai penanganan pilihan pada penderita osteoartritis dini. Modalitas ini cocok untuk pasien yang menginginkan aktivitas yang tinggi. Ini termasuk pasien yang merupakan usia muda dengan moderate osteoartritis, atlit dengan osteoartritis akibat trauma, dan pasien dengan osteoartritis setelah dilakukan menisectomy. Masih sama,, tujuan utama penggunaan ortosis dan brace adalah meningkatkan kemampuan aktivitas dengan mengurangi rasa nyeri. Brace dianjurkan digunakan pada pasien yang rasa nyerinya tidak berhasil ditangani secara medikamentosa saja, atau pada pasien yang memiliki kelainan satu kompartemen dengan derajat valgus atau varus kurang dari 10 . 15  NSAID Penggunaan obat-obatan NSAID oral banyak digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada penderita osteoartritis. Walaupun demikian penggunaan NSAID tetap harus berdasarkan resep dokter ahli, yang relatif aman, mampu dijangkau pasien secara harga dan Universitas Sumatera Utara ketersediaannya. kebanyakan para pengguna NSAID mengalami keluhan gastrointestinal pada 2-4 populasi penggunannya. 6,15  Injeksi sendi Pemberian viscosuplemen via injeksi ke dalam sendi semakin popular sekarang ini. Injeksi hyaluronic acid kedalam lutut terbukti bermanfaat, dengan kombinasi fungsi viscoelastic dan anti-inflamasi nya, anabolik, analgesi, dan potensial chondroprotective. 5,15  Operatif  Arthroscopy Peran arthroscopy pada penanganan osteoartritis lutut masih belum sepenuhnya bermanfaat, sekitar 50-75 dari penderita menunjukkan manfaat setelah dilakukan debridement arthroscopy. Namun tetap arthroscopy menjadi pilihan penanganan osteoartritis lutut yang paling popular. Arthroscopy sangat berperan pada penderita osteoartritis lutut yang berat dengan lisis dan perlengketan pada suprapatellar pouch. 6,15 Beberapa faktor resiko yang didapatkan pada penderita yang menjalankan arthroscopy lutut termasuk pasien yang telah menderita nyeri lutut selama lebih dari 2 tahun, obesitas, osteophyte pada medial tibia, jarak sendi antara femur dan tibia pada medial lututdibawah 5mm, perokok berat, defek pada chondral tibia grade IV, dan beberapa pasien yang membutuhkan penanganan subtotal atau total menisectomy 5,15 . Tabel dibawah ini menunjukkan beberapa kriteria pasien dengan follow-up yang baik setelah menjalani arthroscopy debridement 15 : Kriteria Follow-up dengan perbaikan Follow-up tanpa perbaikan Usia 40 tahun 75 tahun Kompartemen Medial, 1 kompartemen Lateral, 3 kompartemen Jarak sendi 5mm 5mm Alignment Netral Valgus Durasi keluhan 6bulan 1 tahun Lokasi nyeri Local Menyebar Indeks massa tubuh Efusi sendi 30 + 30 - Universitas Sumatera Utara  Total Knee ArthroplastyOperasi Penggantian Sendi Lutut Ganti sendi lutut total sering dianggap sebagai pilihan penanganan terakhir untuk osteoartritis lutut yang berat. Beberapa penelitian telah membuktikan hasil follow-up pada pasien yang berusia diatas 60 tahun. Hal ini dikarenakan hingga beberapa saat lalu TKA total knee arthroplasty dianggap kontraindikasi pada pasien osteoartritis lutut yang berusia di bawah 60 tahun. 15 Kesimpulan dari penanganan osteoartritis lutut, khususnya pada pasien usia muda masih merupakan hal yang menantang mengingat tuntuan pasien yang beraktivitas tinggi. Penanganan utama non-operasi berupa latihan fisik, modifikasi aktivitas, NSAID, dan suplementasi mampu untuk mengurangi keluhan tapi tidak mampu untuk menghentikan proses patologis yang terus terjadi. Penanganan secaraoperatif dengan indikasi yang tepat pada pasien yang tepat dapat menjadi solusi yang terbaik untuk beberapa pasien, terutama yang beraktivitas tinggi. Pilihan penanganan harus selalu disesuaikan dengan keluhan, gejala dan harapan dari masing-masing individu pasien 6,15 . Universitas Sumatera Utara Penderita osteoartritis lutut di Dept.Orthopaedi RSUP HAM Medan

II.2 Kerangka Konsepsional

II.3 Defenisi Operasional

1. Usia Usia pasien sesuai yang tercantum di dalam rekam medis, dibagi dalam 4 kategori, yaitu dibawah usia 40 tahun, 40 – 50 tahun, 50 – 60 tahun, dan diatas 60 tahun. 2. Jenis kelamin Jenis kelamin pasien sesuai dengan yang tercantum di dalam rekam medis pasien, pria atau wanita. 3. Jenis Pendidikan Jenis pendidikan pasien yang tecantum di rekam medis, apakah tidak sekolah, SD dan yang sederajat, SLTP dan yang sederajat, SLTA dan yang sederajat, atau perguruan tinggi. 4. Jenis pekerjaan Jenis pekerjaan pasien yang tercantum di rekam medis, apakah ibu rumah tangga, pekerja lapangan, atau pekerja non-lapangan. 5. Riwayat trauma Karateristik : 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Jenis pendidikan 4. Jenis pekerjaan 5. Riwayat trauma 6. Riwayat keluarga menderita yang sama 7. Sendi lutut yang terlibat 8. Durasi keluhan 9. Klasifikasi radiologis 10.