35
badan manajemen, anggota band, badan pencari laba booster. Sedangkan komponen eksternal dalam Marching Band meliputi: sponsorinstitusi pendukung,
acara khusus, badan hukum dan lingkungan umum. Terdapat hubungan spesifik antara komponen internal dan eksternal,
masing-masing mempunyai keterkaitan baik secara struktural maupun fungsional. Berikut adalah skema penginterpretasian dan pendelegasian sebuah organisasi
Marching Band Hermawan, 2010: 12: Tabel 2. Skema Pembagian Tugas dalam Marching Band
No Komponen Tujuan struktural
Tanggung Jawab 1
Pelindung - Melaksanakan tanggung jawab
sosial - Membina generasi muda
- Menciptakan kegiatan positif bagi lingkungan
Perusahaan, Sekolah,
Universitas
2 Manajemen
- Mengatur jalannya organisasi - Membuat program kerja
organisasi - Membuat sistematika organisasi
- Membuat paket kepelatihan Pelindung,
Perusahaan, Sekolah,
Universitas
3 Booster
- Menggalang dana ke sponsor, mengadakan acara
penggalangan dana. - Mengatur dan mengontrol arus
keuangan organisasi Manajemen
4 Anggota
- Berlatih dengan tekun dan disiplin
- Menyelesaikan paket kepelatihan sesuai instruksi
pelatih - Melaksanakan program kerja
yang ditetapkan oleh pengurus Manajemen
Sumber: Hermawan 2010: 12 Pengelolaan Marching Band dibutuhkan agar kegiatan Marching Band itu
sendiri dapat berjalan dengan baik. Pengelolaan Marching Band dapat dilakukan dengan menerapkan fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian
36
penggerakan, dan pengawasan. Perencanaan dapat dilakukan dengan membuat program kerja yang merupakan kegiatan dari anggota Marching Band.
Pengorganisasian dilakukan dengan penyusunan struktur pengurus dan pembagian tugas masing-masing pengurus Marching Band. Penggerakan dapat dilakukan
dengan pelaksanaan program kerja tersebut, selanjutnya pengawasan dapat dilakukan dengan pendekatan kepada anggota dan pengawasan kepada pengurus
dalam melaksanakan program kerja.
2. Manfaat Marching Band
Pengenalan ilmu musik, berorganisasi, pengenalan kedisiplinan dan akuntabilitas diri, sarana bersosialisasi dan rekreasi merupakan beberapa manfaat
riil yang dapat dirasakan seorang anggota Marching Band selama beraktivitas, maupun setelah bekerja di dunia nyata. Adapun manfaat dari kegiatan Marching
Band yang diadakan di sekolah maupun di universitas sebagai ekstrakurikuler dapat berkontribusi positif sebagai wadah penyaluran bakat seni dan kreativitas
anak Indonesia. Marching Band merupakan salah ekstrakurikuler bagi peserta didik dengan manfaat dalam kegiatannya meliputi: melatih kedisiplinan, percaya
diri, berani, tanggungjawab. Kegiatan Marching Band pada dasarnya menggabungkan antara olahraga
dan seni. Keduanya saling kerkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Manfaat Marching Band menurut Kinardi 2011: 132 :
1. Kewiraan, dalam kegitan harian apel, piket dan lain-lain serta pengorganisasiannya menggunakan istilah militer dan bertujuan untuk
membina mental militant pembinaan kewiraan. 2. Merubah sikap dan prilaku, impressi atau kesan seseorang pada waktu tertentu
dipengaruhi oleh fungsi kognitif dan afektif yang mempengaruhi sikap dan perilaku dari individu yang bersangkutan. Hal tersebut mengandung pengertian
37
bahwa musik mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Melalui penghayatan nilai-nilai musikal dalam kegiatan pokok Marching Band,
seseorang akan menjadi lebih berbudaya tinggi dan akan lebih cerdas.
3. Team building dan human skill, kegiatan Marching Band adalah kegiatan bermain prososial. Dari kelompok kecil hingga kelompok besarnya, mereka
dituntut unttuk melakukan praktik team building serta melakukan aktivitas komunikasi verbal. Baik internal antar anggota maupun eksternal. Dan dari
sana akan meningkatkan human skill.
Gambar 1. Manfaat Marching Band dari Berbagai Ilmu Sumber: Hermawan 2015: 4
Manfaat di atas yang telah disebutkan merupakan sebagian manfaat yang diperoleh dari Marching Band. Dalam praktiknya, masih banyak manfaat yang
belum disebutkan karena memang manfaat Marching Band terus-menerus dapat dirasakan oleh seseorang ketika mereka bergabung dalam kegiatan Marching
Band. Dari kegiatan Marching Band, peserta didik dapat belajar bekerjasama, dimana permainan Marching Band melibatkan banyak orang dan disanalah terjadi
sosialisasi, koordinasi, komunikasi sehingga dapat melatih kehidupan sosial peserta didik. Ekstrakurikuler Marching Band yang dikembangkan oleh sekolah
Marching Band
Fungsi Kedisiplinan
- Fisik Mental
- Etos Kerja
Fungsi Seni - Musik
- Tari dan Gerak - Koreografi
- Apresiasi Seni Fungsi Sosial
- Manajemen Organisasi
- Kerjasama Tim - Saling
Menghargai
38
dapat memberi manfaat yang lebih kepada peserta didik, yaitu dapat memperoleh prestasi dalam kejuaraan apabila dalam kegiatan tersebut dilakukan pembinaan
yang serius.
D. Hubungan antara Manajemen Pendidikan dan Unit Kegiatan Mahasisa UKM
UKM merupakan bagian dari manajemen kurikulum yang di dalamnya merupakan esensi dari manajemen peserta didik, dimana keduanya adalah bagian
dari manajemen pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan, maka perlu diadakan pembinaan dan pengembangan minat dan bakat peserta didik.
Pembinaan dan pengembangan tersebut dilakukan tidak hanya pada program akademik akan tetapi juga pada program non akademik, yaitu UKM
.
UKM adalah salah satu upaya pembinaan dan pengembangan potensi perserta didik di dalam
kampus. Manajemen UKM merupakan kegiatan mengelola UKM mulai dari perencanaan kegiatan hingga evaluasi dari kegiatan.
Pada hakikatnya UKM memerlukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi
dan segala
pengembangan dalam
memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan ekstrakurikuler yang efektif dan efisien. Marching Band merupakan salah satu
UKM yang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka dibutuhkan manajemen kegiatan UKM yang baik.
Kegiatan UKM akan berhasil apabila dikelola dengan baik. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat diketahui mengenai manajemen UKM Marching Band
di UNY. Pengelolaan kegiatan UKM jika dilakukan dengan baik, maka akan mendukung keberhasilan pendidikan.