Analisa Acetone Analisa Etanol

3.2.3. Analisa TMA trimetilamine

Kondisi analisa pada perangkat GC diatur sebagai berikut: a. Suhu injector = 250 C b. Suhu Detektor = 330 C c. Suhu oven = 50 C d. Flow = 17,6 mlmenit Kemudian dilakukan running no injection saat kondisi ready dan baseline lurus untuk konfirmasi kolom bersih dan siap analisis. Setelah itu diinjeksikan standar TMA sebanyak 1µL, lalu diatur running sebanyak tiga kali untuk standar TMA dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 50 ppm, 100 ppm, dan 150 ppm. Selanjutnya diisi nama file dan dipilih metode yang sesuai. Kemudian dipilih start dan tunggu hingga hasil pembacaan selesai. Sebanyak 1,5 ml sampel dipipet ke dalam vial. Kemudian dimasukan vial ke dalam rak auto injector. Setelah itu diatur program pada batch table dari urutan vial untuk injeksi dan diatur running sebanyak dua kali. Selanjutnya dibuat nama file dan dibuat metode yang sesuai. Setelah itu dipilih start dan alat akan beroprasi secara otomatis. Kemudian ditunggu hingga hasil pembacaan selesai.

3.2.4. Analisa Acetone

Kondisi analisa pada perangkat GC diatur sebagai berikut: a. Suhu injektor = 275 C b. Suhu detektor = 275 C Universitas Sumatera Utara c. Suhu oven = 50 C, 100 C setelah 5 menit, dan 250 C setelah 10 menit d. Flow = 49,9 mlmenit Kemudian dilakukan running no injection saat kondisi ready dan baseline lurus untuk konfirmasi kolom bersih dan siap analisis. Setelah itu diinjeksikan standar aseton sebanyak 1 µL, lalu diatur running sebanyak dua kali untuk standar aseton dengan konsentrasi 100 ppm. Selanjutnya diisi nama file dan dipilih metode yang sesuai. Kemudian dipilih start dan tunggu hingga hasil pembacaan selesai. Sebanyak 1,5 ml sampel dipipet ke dalam vial. Kemudian dimasukan vial kedalam rak auto injector. Setelah itu diatur program pada batch table dari urutan vial untuk injeksi dan diatur running sebanyak dua kali. Selanjutnya dibuat nama file dan dibuat metode yang sesuai. Setelah itu dipilih start dan alat akan beroprasi secara otomatis. Kemudian ditunggu hingga hasil pembacaan selesai.

3.2.5. Analisa Etanol

Kondisi analisa pada perangkat GC diatur sebagai berikut: a. Suhu injektor = 300 C b. Suhu detektor = 300 C c. Suhu oven = 50 C, 30 C setelah 12 menit, dan 250 C setelah 19 menit d. Flow = 0,8 mlmenit Universitas Sumatera Utara Kemudian dilakukan running no injection saat kondisi ready dan baseline lurus untuk konfirmasi kolom bersih dan siap analisis. Setelah itu diinjeksikan standar etanol sebanyak 1 µL, lalu diatur running sebanyak tiga kali untuk standar etanol dengan konsentrasi 10 ppm. Selanjutnya diisi nama file dan dipilih metode yang sesuai. Kemudian dipilih start dan tunggu hingga hasil pembacaan selesai. Sebanyak 1,5 ml sampel dipipet ke dalam vial. Kemudian dimasukan vial kedalam rak auto injector. Setelah itu diatur program pada batch table dari urutan vial untuk injeksi dan diatur running sebanyak dua kali. Selanjutnya dibuat nama file dan dibuat metode yang sesuai. Setelah itu dipilih start dan alat akan beroprasi secara otomatis. Kemudian ditunggu hingga hasil pembacaan selesai.

3.2.6. Analisa Water Content