Konsep Hotel Syariah Tujuan Khusus

commit to user 19

H. Konsep Hotel Syariah

Hotel Syariah adalah hotel yang dalam rangka penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan dan minuman serta jasa lainnya, yang bukan saja memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan Kepmen tetapi juga memenuhi ketentuan Allah SWT. Landasan mengenai konsep hotel syariah memang belum ada, namun bisa diambil dari landasarn operasional seperti yang terdapat pada PT. Sofyan Hotels, Tbk yang memperoleh sertifikat syariah pertama di Indonesia. Berdasarkan Landasan Operasional PT. Sofyan Hotels Tbk, dan telah diberi sertifikat oleh DSN MUI Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan sertifikat LBS Lembaga Bisnis Syariah tanggal 26 Juli 2003 26 Jumadil Ula 1424 H, Nomor 00107BDSNMUI2003: 1 Bahwa hotel pada dasarnya adalah merupakan usaha yang bersih karena tidak ada tuntutan atau kewajiban bagi pengusaha hotel untuk menyediakan fasilitas-fasilitas atau produk yang melanggar susila yang ada di masyarakat. Ditegaskan pula agar hotel menjaga martabat hotel dengan melarang hal-hal yang akan melanggar susila, ketertiban umum serta tindak kejahatan lainnya. 2 Usaha dalam bidang jasa perhotelan bukanlah suatu usaha yang mutlak haram atau syubhat nya. Keharaman dan k esyubhat annya sangat tergantung pada produk dan fasilitas yang disediakan dan penggunaannya. Lebih-lebih apabila usaha hotel yang dikelola baik penyediaan, pengadaan dan penggunaan produk dan fasilitas tidak commit to user 20 bertentangan dengan syariah maka usaha hotel ini akan menjadi usaha yang halal. Karena tidak ada hal-hal yang dilarang oleh syariah di dalamnya. Selama rambu-rambu usaha dalam Islam tidak dilanggar maka sebuah usaha dapat diaktakan sebagai usaha yang berdasarkan syariah. 3 Usaha secara Islam syariah dibolehkan selama tidak ada dalil nash yang melarangnya karena bagian dari muamalah. Hal ini sesuai dengan kaedah yang mengatakan: ﮫﻤﯾﺮﺤﺗ ﻰﻠﻋ ﻞﯿﻟد لد ﺎﻣ ﻻإ ﺔﺣﺎﺑﻹا ﺔﻠﻣﺎﻌﻤﻟا ﻲﻓ ﻞﺻﻷا “Hukum asal dalam muamalah adalah boleh selama tidak ada dalil yang mengharamkannya” 4 Prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah syariah yang dapat dijadikan pedoman dalam mengelola hotel diantaranya: a Mengutamakan Tamu fal yukrim dhoifahu b Tentram, Damai dan Selamat Salam c Terbuka untuk semua kalangan artinya universal kaffatan lin-nas d Rahmat bagi semua kalangan dan lingkungan rahmatan lil ‘alamin e Penuh Kasih Sayang marhamah f Jujur siddiq g Dipercaya amanah h Konsisten istiqamah commit to user 21 I. Sales and Marketing Department : Berkowitz, dkk 1986: 7 “ Marketing is the process of planning and executing to conception, pricing, promotion and distribution of ideas, goods, and services to create exchange that satisfy individual and organizational objectives ”. Sunandang, 2004:165 Philip Kotler 1999 yang dikutip oleh Oeka Yoeti 1997:10, “Pemasaran hotel adalah ilmu yang bertujuan menyenangkan tamu dan dari kegiatan itu hotel memperoleh keuntungan”. Philip Kotler 1999 menyebutnya sebagai serving and satisfiying human need . Pendapat ini didukung oleh Ronald A. Nykel 1989:7 bahwa “Pemasaran hotel mempunyai banyak maksud dan tujuan dan berhubungan dengan konsumen yang berbeda-beda”. Effendy, 1993:116. Dari kutipan pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran perhotelan adalah ilmu dalam pengelolaan untuk memberikan pelayanan pada tamu atas berbagai fasilitas yang disediakan hotel. Dari kegiatan tersebut maka akan memberikan dampak bagi hotel itu sendiri, baik dari segi okupansi tingkat hunian, reputasi, sampai pada pencapaian visi, misi, dan tujuan dari perusahaan yang pada akhirnya adalah memperoleh keuntungan dari usaha. Biasanya dalam pemasaran, hotel sering menggunakan brosur, papan reklame, dan media massa untuk menarik perhatian tamu. Rencana pemasaran dan anggaran itu sendiri harus selalu dikembangkan dalam sebuah pengelolaan yang matang setiap commit to user 22 tahun, serta kegiatannya disesuaikan dengan keinginan konsumen dan filosofi perusahaan itu sendiri.

J. Kegiatan