Kelemahan sistem layanan terbuka

commit to user 29 memilih koleksi yang ingin mereka pinjam sehingga menimbulkan rasa puas pada pemustaka. Saat pemustaka tidak menemukan koleksi yang mereka cari, pemustaka tersebut dapat memilih alternatif koleksi lain yang relevan dengan koleksi yang mereka maksud sehingga mereka tidak perlu merasa kecewa karena koleksi yang mereka maksud tidak ada dari segi pemustaka.

2.3.2.3. Kelemahan sistem layanan terbuka

Menurut Lasa Hs 1995:5-6 menyatakan bahwa sistem layanan terbuka mempunyai beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut: 1. Frekuensi kerusakan lebih besar. 2. Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan rak yang lain memerlukan jarak yang longgar. 3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan reshelving. 4. Pemula yang datang ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering bingung. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Dinas Departemen Agama RI 2006:124 menyatakan bahwa commit to user 30 sistem layanan terbuka mempunyai beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut: 1. Koleksi mungkin akan bercampur aduk oleh para yang kurang tahu tata cara pengaturan di rak. 2. Koleksi pustaka kemungkinan hilang cukup besar. Dari uraian tersebut dapat diketahui beberapa kelemahan sistem layanan terbuka. Diantaranya yaitu susunan koleksi menjadi tidak teratur dan berantakan karena biasanya pemustaka mengembalikan koleksi yang tidak jadi mereka pinjam ke rak yang bukan tempatnya. Hal ini membuat susunan koleksi yang sudah ditata dan diurutkan sedemikian rupa menjadi bercampur dan berantakan. Tidak jarang pula pemustaka menyembunyikan koleksi dengan cara menyelipkan koleksi tersebut di rak yang bukan tempatnya agar tidak bisa ditemukan oleh pemustaka. Tujuannya adalah bila sewaktu-waktu dibutuhkan dapat langsung dipinjam tanpa perlu khawatir akan dipinjam oleh pemustaka lain. commit to user 31

2.4. Layanan Sirkulasi

2.4.1. Pengertian layanan sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris “circulation” yang berarti p erpustaran, peredaran, seperti pada “sirkulasi udara, sirk ulasi uang dan lain sebagainya.” Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman. Namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan. Menurut Lasa Hs 1995:1 menyatakan bahwa “Layanan sirkulasi adalah suatu kegiatan, pekerjaan perpustakaan yang berkaitan dengan peminjaman maupun pengembalian. ” Kegiatan ini meliputi; syarat keanggotaan, peraturan, prosedur peminjaman dan pengembalian, jam buka, sistem peminjaman, sistem pencatatan maupun statistik pengunjung. Menurut Suharyanti 2010:112 menyatakan bahwa “Pelayanan sirkulasi merupakan suatu pekerjaan yang tampak dari luar dan langsung berhubung an dengan pemakai perpustakaan.” Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi adalah suatu kegiatan, pekerjaan yang tampak dari luar yang berkaitan dengan peminjaman maupun