Pengertian sistem layanan terbuka Keunggulan sistem layanan terbuka

commit to user 26

2.3.2. Sistem layanan terbuka

Open Access

2.3.2.1. Pengertian sistem layanan terbuka

Menurut Stevenson dan Collin 2006:36 dikutip oleh Fiqru Mafar 2010:20-21 dalam artikelnya yang berjudul Konsep Perpustakaan, Sikap Pustakawan, dan Book Vandalism dalam film „Mr. Bean‟ episode „The Library‟ menyatakan bahwa, “Sistem layanan terbuka yaitu suatu sistem layanan dimana pemustaka dapat mencari dan menemukan sendiri apa yang mereka inginkan. ” Dalam sistem ini, pemustaka diberi kebebasan untuk menuju dan memilih buku diantara jajaran rak di perpustakaan. Dengan demikian, sistem ini memungkinkan pemustaka untuk menemukan koleksi lain yang berhubungan dengan informasi yang mereka cari. Menurut Lasa Hs 1995:5 menyatakan bahwa, “Sistem layanan terbuka adalah suatu sistem layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai. ” Untuk itu mereka harus mengenal sistem pengelompokkan buku yang dianut oleh perpustakaan itu. Tanpa mengerti sistem ini mereka akan berputar-putar mengelilingi rak-rak buku hanya untuk menemukan satu atau dua judul misalnya. commit to user 27 Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Dinas Departemen Agama RI 2006:124 menyatakan bahwa, “Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memperbolehkan para pemakai jasa perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka yang dibutuhkannya di tempat penyimpanan koleksi pustaka rak buku ”. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem layanan terbuka adalah suatu sistem layanan yang memungkinkan pemustaka masuk ke ruang koleksi untuk mencari, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka sendiri apa yang mereka inginkan.

2.3.2.2. Keunggulan sistem layanan terbuka

Menurut Lasa Hs 1995:5 menyatakan bahwa sistem layanan terbuka mempunyai beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut: 1. Kartu-kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak untuk memilih sendiri. 2. Menghemat tenaga, sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambilkan. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengembalikan buku yang telah dibaca di tempat maupun yang dikembalikan hari itu. commit to user 28 3. Judul-judul yang diketahui dan dibaca lebih banyak. 4. Akan segera diketahui judul buku yang dipinjam, nama dan alamat peminjam. 5. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula dia dapat memilih judul lain yang relavan. 6. Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Dinas Departemen Agama RI 2006:124 menyatakan bahwa sistem layanan terbuka mempunyai beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut: 1. Pemakai bebas memilih koleksi pustaka yang diinginkannya. 2. Jika koleksi yang dicari tidak ada pada rak, mereka dapat memilih alternatif koleksi lain yang sejenis atau hampir bersamaan. 3. Pelayanan tidak membutuhkan banyak tenaga. Dari uraian tersebut dapat diketahui beberapa keunggulan sistem layanan terbuka. Diantaranya yaitu menghemat tenaga karena petugas tidak perlu mengambilkan koleksi yang ingin dipinjam oleh pemustaka dari segi petugas. Pemustaka dapat bebas mencari dan commit to user 29 memilih koleksi yang ingin mereka pinjam sehingga menimbulkan rasa puas pada pemustaka. Saat pemustaka tidak menemukan koleksi yang mereka cari, pemustaka tersebut dapat memilih alternatif koleksi lain yang relevan dengan koleksi yang mereka maksud sehingga mereka tidak perlu merasa kecewa karena koleksi yang mereka maksud tidak ada dari segi pemustaka.

2.3.2.3. Kelemahan sistem layanan terbuka