Rasio Humiditas Humidity Ratio Humiditas Relatif Relative Humidity, RH Humiditas Spesifik

A = Luas permukaan terjadi penguapan m 2 s v, ρ = Massa jenis permukaan benda kgm 3 ∞ , v ρ = Massa jenis fluida yang mengalir kgm 3 Sedangkan setiap proses penguapan air pasti menyerap sejumlah panas, dapat dihitung dengan persamaan sebgai berikut [3] : fg evap l h m Q .   = 2.57 Dimana : Q = Panas laten W fg h = Panas laten penguapan air Jkg

2.7. Psikometrik

Psikometrik merupakan sub-bidang yang khusus mempelajari tentang sifat-sifat thermofisik campuran udara dan uap air. Dikarenakan pada penelitian ini menggunakan udara sebagai medium perpindahan panas, maka sifat-sifat termodinamik pada udara harus diperhitungkan. [1]

2.7.1. Rasio Humiditas Humidity Ratio

Karena udara adalah gabungan udara kering dan uap air yang terkandung pada udara, maka humidity ratio adalah perbandingan massa uap air m w dan massa udara m a , yang dirumuskan sebgai berikut [1] : a w m m w = 2.58 Dimana : w = Humidity Ratio kg uap airkg udara w m = Jumlah massa uap air kg uap air a m = Jumlah massa udara kg udara Dengan menggunakan persamaan gas ideal dan hukum Dalton, yang merumuskan hubungan antara kandungan gas dengan tekanan parsial gas, maka rasio humiditas dapat juga dinyatakan dengan persamaan berikut [1] : Universitas Sumatera Utara w atm w p p p w − = 62198 , 2.59 Dimana : w = Humidity Ratio kg uap airkg udara w p = Tekanan parsial uap air Pa atm p = Tekanan atmosfer Pa

2.7.2. Humiditas Relatif Relative Humidity, RH

RH adalah perbandingan fraksi mol uap air pada udara dengan fraksi mol uap air saat jika udara tersebut mengalami saturasi. Berdasarkan defenisi ini, persamaan untuk menghitung RH adalah [1] : sat uap uap mol mol RH , = 2.60 Dengan menguraikan defenisi fraksi mol dan persamaan gas ideal, RH dapat juga didefinisikan sebagai berikut [1] : ws w p p RH = 2.61 Dimana : RH = Relative Humidity w p = Tekanan parsial uap air Pa ws p = Tekanan uap saat terjadi saturasi Pa Pada penelitian ini, tekanan uap saturasi merupakan fungsi temperatur dan dapat dihitung dengan persamaan yang diusulkan oleh Hyland dan Wexler, dapat dituliskan sebagai berikut [1] : ln ln 6 3 5 2 4 3 2 1 T C T C T C T C C T C p ws + + + + + = 2.62 Dimana : ws p = Tekanan uap saat terjadi saturasi Pa T = Temperatur udara K Universitas Sumatera Utara Konstanta pada persamaan 2.62 dapat dilihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Konstanta untuk persamaan Hyland dan Wexler [1] 1 C -5,800220 x 10 3 2 C -1,3914993 3 C -4,8640239 x 10 -2 4 C 4,1764768 x 10 -5 5 C -1,4452093 x 10 -8 6 C 6,5459673

2.7.3. Humiditas Spesifik

Humiditas spesifik merupakan jumlah kandungan uap air yang terdapat pada udara dalam campuran. Dapat dirumuskan sebagai berikut [1] : w w w O h + = 1 2 2.63

2.8. Computational Fluid Dynamics CFD