BAB III METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpuan data, analisa data, dan
pengambilan kesimpulan hasil penelitian yang meliputi: identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian, dan
metode analisa data Hadi, 2004. Penelitian ini menggunakan analisis komparasi analisis perbedaan, yaitu
bentuk analisis variabel data untuk mengetahui perbedaan diantara dua kelompok variabel data atau lebih. Teknik statistik yang digunakan dalam
analisis komparatif ini adalah uji statistik, yaitu pengujian hipotesis komparatif Hasan, 2004
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu variabel tergantung dan variabel bebas. Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian
ini yaitu: Variabel Tergantung : Pendekatan Belajar
Variabel Bebas : Kondisi siswa dalam menghadapi Ujian Nasional,
yang dibedakan menjadi: 1.
Siswa yang stres 2.
Siswa yang tidak stres
Universitas Sumatera Utara
B. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar adalah metode dan strategi yang digunakan untuk
melakukan kegiatan belajar. Terdapat tiga tipe pendekatan belajar, yaitu:
a. Pendekatan
Surface
i. Motivasi ekstrinsik Siswa belajar hanya untuk memenuhi beberapa
tujuan ii.
Strategi yang digunakan adalah menemukan topik yang penting, menghapalkannya dan menirukannya kembali dengan tepat dan masuk
akal iii.
Siswa tidak melihat tugas tersebut secara keseluruhan, tetapi seperti rangkaian
sub-task
yang tidak berhubungan, makna dan hubungannya dihindari
Semakin tinggi skor total aitem-aitem pendekatan belajar surface pada skala pendekatan belajar maka semakin tinggi tingkat kecenderungan subjek
penelitian untuk memiliki tipe pendekatan belajar
surface
. Individu yang memiliki skor dominan pada pendekatan belajar ini berarti memiliki pendekatan belajar
surface
. b. Pendekatan
Deep
i. Motivasi intrinsik Ketertarikan secara intrinsik pada tugas
Universitas Sumatera Utara
ii. Menggunakan strategi yang logis untuk memuaskan rasa keingintahuan
dengan menemukan sebanyak mungkin pengetahuan dan memahaminya iii.
Siswa akan menghubungkan tugas dengan kode-kode umum atau kedalam konteks personal yang bermakna
Semakin tinggi skor total aitem-aitem pendekatan belajar
deep
pada skala pendekatan belajar maka semakin tinggi tingkat kecenderungan subjek penelitian
untuk memiliki tipe pendekatan belajar
deep
. Individu yang memiliki skor dominan pada pendekatan belajar ini berarti memiliki pendekatan belajar
deep.
c. Pendekatan
Achieving
i. Motivasi ekstrinsik dengan ciri
ego-enhancement
Ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih
indeks prestasi setinggi-tingginya ii.
Memiliki keterampilan belajar
study skill
yaitu cerdik dan efisien dalam mengatur waktu, ruang kerja, dan penelaahan isi silabus
iii. Sangat disiplin, rapi dan sistematis serta berencana untuk terus maju
kedepan
plan ahead
. Semakin tinggi skor total aitem-aitem pendekatan belajar
achieving
pada skala pendekatan belajar maka semakin tinggi tingkat kecenderungan subjek
penelitian untuk memiliki tipe pendekatan belajar
achieving.
Individu yang memiliki skor dominan pada pendekatan belajar ini berarti memiliki pendekatan
belajar
achieving
.
Universitas Sumatera Utara
2. Stres
Stres adalah respon individu baik respon fisiologis, kognitif, emosional ataupun perubahan dalam tingkah laku terhadap keadaan atau kejadian yang
mengancam dan mengganggu individu untuk menghadapinya. Respon individu
terhadap stres, yaitu:
a. Respon fisiologis; dapat ditandai dengan detak jantung dan nafas
meningkat, perut terasa mual, otot-otot menjadi tegang, khususnya lengan dan kaki
b. Respon kognitif; dapat terlihat lewat adanya keyakinan bahwa sebuah
kejadian dapat mengancam atau merusak, tidak mampu dan gangguan dalam berkonsentrasi, gangguan pada tugas kognitif, adanya pikiran yang
mengganggu, tidak wajar, dan berulang c.
Respon emosi; dapat muncul sangat luas, menyangkut emosi yang mungkin dialami individu meliputi rasa takut, cemas, rasa malu, dan
kadang sikap tenang atau menyangkal d.
Respon tingkah laku; perilaku agresi, mudah marah, dan juga mempengaruhi perilaku menolong seseorang.
Siswa yang stres dalam menghadapi Ujian Nasional adalah siswa yang memiliki skor total aitem-aitem yang tinggi dan dominan pada kuesioner Stres
yang disusun berdasarkan Sarafino 2006 dan Taylor 2009. Siswa yang tidak stres dalam menghadapi Ujian Nasional adalah siswa yang memiliki skor total
aitem-aitem yang rendah pada kuesioner Stres yang disusun berdasarkan Sarafino 2006 dan Taylor 2009.
Universitas Sumatera Utara
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah seluruh individu atau penduduk yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling
sedikit mempunyai sifat yang sama Hadi, 2004. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas 3 di Kota
Medan. Karakteristik sampel penelitian ini adalah : a.
Remaja tengah 15-18 tahun Hal ini disebabkan siswa SMA umumnya berada dalam rentang usia ini.
b. Siswa kelas 3
Pemilihan siswa kelas 3 SMA dalam penelitian ini karena siswa SMA kelas 3 akan segera menghadapi Ujian Nasional.
Sugiarto 2003 berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah
30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah minimum. Oleh sebab itu, sampel dalam
penelitian ini berjumlah 400 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
cluster random sampling
adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa kelompok
group
atau
cluster
dimana setiap kelompok terdiri dari beberapa unit yang lebih kecil element, jumlah element dari masing-
masing kelompok
size of cluster
bisa sama maupun berbeda. Kelompok- kelompok tersebut dapat dipilih dengan baik dengan menggunakan metode acak
sederhana maupun acak sistematis dengan pengacakan pada kelompok
Universitas Sumatera Utara
pertamanya saja Sugiarto, 2003. Dalam teknik pengambilan sampel ini, sampel diambil secara acak terhadap kelompok, bukan terhadap subjek secara individual
Azwar, 2000. Pengambilan sampel dilakukan secara acak terhadap
cluster
bukan terhadap individu, melainkan dari kelompok-kelompok individu. Sampling ini
dipandang ekonomis, lebih mudah dan lebih murah. Prosedur random undian pertama sekali dilakukan terhadap 21
Kecamatan di Kota Medan, kemudian diambil 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Johor, Medan Petisah dan Medan Tuntungan. Dari masing-masing
kecamatan diambil 2 sekolah. Pada Kecamatan Medan Johor yaitu SMA St. Petrus dan SMA Budi, pada Kecamatan Medan Petisah yaitu SMA N 4 dan SMA
PGRI 1, dan di Kecamatan Tuntungan yaitu SMA N 17 dan SMA Pencawan. Selanjutnya dilakukan prosedur random terhadap kelas-kelas yang ada pada
sekolah-sekolah yang telah terpilih, yaitu berjumlah 6 sekolah. Tiap sekolah akan diambil 1 kelas. Pada SMA St. Petrus yaitu kelas XII IPS 1, SMA Budi yaitu
kelas XII IPA, SMA N 4 yaitu kelas XII IPA 4, SMA PGRI 1 yaitu kelas XII IPS, SMA N 17 yaitu kelas XII IPA 2, dan pada SMA Pencawan yaitu kelas XII IPA.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data