e.2. Kelelahan dan cedera muskoskeletal selama penanganan atau memindahkan benda berat seperti selang kebakaran saat mengenakan alat pelindung diri yang
berat. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan mempertahankan
tingkat kebugaran serta memperhatikan aturan cara mengangkat dan membawa yang tepat.
2.3.2. Risiko Pekerjaan Petugas Pemadam Kebakaran
Risiko petugas pemadam kebakaran dapat dilihat dari paparan potensi risiko dan dampak risiko. Paparan risiko pada petugas pemadam kebakaran merupakan
bahaya potensial yang meliputi bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya listrik, bahaya mekanik dan bahaya biologi. Bahaya-bahaya tersebut dapat mengakibatkan penyakit
akibat kerja Andriyan, 2011. Tingkat paparan resiko yang mungkin dialami oleh petugas pemadam
kebakaran yang diakibatkan oleh api tergantung dari bahan yang terbakar, adanya bahan kimia non-fuel, adanya korban yang memerlukan penyelamatan dan posisi
petugas yang dekat dengan api, seperti petugas yang memegang nozzle ujung penyemprot. Bahaya dan tingkat paparan yang dialami oleh petugas pemadam
kebakaran yang pertama memasuki bangunan yang terbakar berbeda dengan petugas pemadam kebakaran yang masuk berikutnya atau yang membersihkan setelah api
dipadamkan Guidotti, 1998. Berikut ini merupakan paparan risiko pada petugas pemadam kebakaran
secara umum Andriyan, 2011 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Paparan Risiko Petugas Pemadam Kebakaran No.
Bahaya Potensial Paparan risiko
1. Bahaya Fisik
Suhu panas Kebisingan
2. Bahaya Kimia
Asap 3.
Bahaya Listrik Tersengat aliran listrik
4. Bahaya Mekanik
Getaran pada scroll selang penyemprot air dan mobil
5. Bahaya Biologi
Terpapar bakteri dan parasit Selain berpotensi terpapar bahaya-bahaya di atas, petugas pemadam
kebakaran juga berpotensi mengalami kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang berpotensi terjadi pada kegiatan pemadaman kebakaran meliputi: jatuh, kejatuhan
material atau terkena serpihan material, tersulut api, tersengat aliran listrik, tergores atau tertusuk benda tajam, dan kecelakaan di perjalanan.
Sebab – sebab kecelakaan meliputi penggunaan alat pemadam yang salah, bekerja langsung di bawah tempat bekerjanya alat – alat pemadam, berdiri terlalu di
pinggir atap, menggunakan peralatan yang sudah tua, pemakaian tekanan yang berlebihan pada selang – selang Suma’mur, 1987.
Dampak risiko diidentifikasikan berdasarkan risiko yang diterima dan kondisi lingkungan kerja. Dampak risiko yang terjadi pada petugas pemadam kebakaran bisa
berupa peyakitgangguan kesehatan dan dampak kecelakaan kerja. Dampak penyakitgangguan kesehatan akibat kerja berupa Andriyan, 2011 :
a. Gangguan pernafasan kronis : iritasi pada hidung dan tenggorokan, flu, batuk,
syaraf pembau terganggu, batuk berdahak, radang saluran pernafasan, dada terasa sakitnyeri sementara, pernafasan tersengal – sengal.
Universitas Sumatera Utara
b. Gangguan pernafasan akut: sesak nafas, batuk parah menahun, kerusakan
permanen syaraf pembau, pendarahan pada saluran pernafasan, batuk darah, infeksi dan peradangan pada paru-paru.
c. Sakit kepala, pusing, gangguan konsentrasi, gangguan tidur insomnia
d. Iritasi pada kulit, gatal-gatal pada kulit.
e. Kelelahan, tegang pada otot dan badan terasa lemah.
f. Iritasi pada mata, sakit pada mata.
g. Gangguan pencernaan : mual, muntah, gangguan metabolisme.
h. Nafsu makan berkurang, berat badan menurun.
i. Kehilangan kesadaran, pingsan.
j. Gangguan pada jantung.
k. Demam.
Dampak kecelakaan kerja berupa : a.
Luka ringan yang diakibatkan kecelakaan pada waktu bekerja, cukup dengan pertolongan pertama.
b. Luka sedang yang diakibatkan kecelakaan pada waktu bekerja, perlu
mendapatkan perawatan medis. c.
Luka parah yang diakibatkan kecelakaan pada waktu bekerja, perlu mendapatkan perawatan medis yang serius, waktu pemulihan lama.
d. Luka sangat parah yang diakibatkan kecelakaan pada waktu bekerja,
mengakibatkan cacat atau tidak berfungsinya bagian tubuh tertentu. e.
Kecelakaan yang berakibat kematian.
Universitas Sumatera Utara
f.
Tersengat listrik. Kontak langsung dengan arus listrik akan mengakibatkan
cedera tubuh seperti kejang otot yang berakibat lanjut pada menurunnya kemampuan gerak, terjatuh, mengakibatkan kegosongankebakaran yang parah,
terhentinya detak jantung dan aliran pernafasan. 2.3.3. Alat Pelindung Diri
Pekerjaan sebagai petugas pemadam kebakaran merupakan pekerjaan yang berat dan membutuhkan pemakaian alat pelindung diri pada setiap operasi
pemadaman ataupun penyelamatan. Alat pelindung diri yang diperlukan oleh petugas pemadam kebakaran harus meliputi peralatan berikut ini DEPDAGRI, 2005:
a. Peralatan Pelindung Kepala, Mata, dan Muka