Faktor Kendala Eksternal a. Penegakan Hukum Atas Pelanggaran Hak Merek

87

2. Faktor Kendala Eksternal a. Penegakan Hukum Atas Pelanggaran Hak Merek

Law enforcement merupakan pelaksanaan hukum oleh pejabat yang berwenang di bidang hukum, misalnya pelaksanaan hukum oleh polisi, jaksa, hakim dan sebagainya. Tidak kalah penting untuk disoroti pelaksanaan hukum di lingkungan birokrasi, khususnya badan pemerintahan di bidang hak kekayaan intelektual yang terkesan pasif dalam upaya perlindungan hak kekayaan intelektual di bidang merek. Seharusnya bila dilakukan tentu akan membantu dalam meningkatkan daya tarik investor dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu pelanggaran merek ini termasuk dalam delik aduan, apabila pemegang merek tidak melakukan tuntutan atau gugatan terhadap penggunaan galon merek terdaftar miliknya, maka tidak akan ada penindakan terhadap pelanggaran hak merek AQUA. 99

b. Peraturan Perundang-undangan Yang Tidak Singkron

Singkronisasi peraturan perundang-undangan merupakan keserasian antara peraturan perundang-undangan antara yang satu dengan yang lainnya, baik yang berbentuk vertikal hierarki perundang-undangan ataupun horizontal perundang- undangan yang sederajat. Keserasian tersebut, yakni tidak ada pertentangan antara peraturan yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi peraturan yang satu dengan yang lainnya saling memperkuat ataupun mempertegas dan memperjelas. Dengan demikian pembuatan peraturan perundang-undangan harus memperhatikan 99 Hasil wawancara dengan Syabariah Br. Tarigan, Financial Accounting PT. Sibayakindo, Doulu Berastagi, tanggal 19 April 2014 Universitas Sumatera Utara 88 singkronisasi peraturan perundang-undangan, dengan tidak terlepas dari tiga landasan atau dasar pembuatan peraturan perundang-undangan, yakni landasan filosofis, landasan yuridis, dan landasan sosiologis. Ketidak singkronan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hak kekayaan di bidang merek, tampak dari bertolak belakangnya ketentuan larangan penggunaan galon air minum merek terdaftar sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 9 Ayat 3 Keputusan Menperindag Nomor 705MPPKEP112003 yang mengatur bahwa : “Kemasan suatu merek AMDK pakai ulang hanya boleh diisi ulang oleh perusahaan pemilik merek yang bersangkutan.” Sedangkan dalam ketentuan Pasal 7 Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 651MPP102004 tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Isi Ulang dan Perdagangannya, pengusaha depot air minum isi ulang dilarang menggunakan atau menyediakan galon air minum merek terdaftar, namun tidak diatur mengenai larangan pengisian galon air minum merek terdaftar. Berarti apabila ada pelanggan depot isi ulang yang membawa wadah bermerek terdaftar maka pengusaha depot bisa saja mengisinya, kewajiban depot air minum isi ulang hanya memeriksa wadah yang dibawa oleh konsumen dan dilarang mengisi wadah yang tidak layak pakai yang hanya terkait dengan sanitasi wadah, larangan tersebut tidak terkait dengan penggunaan galon air minum merek terdaftar yang dibawa sendiri oleh konsumen, kecuali apabila galon air minum merek terdaftar tersebut memang sengaja disediakan oleh pelaku usaha depot air minum untuk diperjualbelikan pada konsumen depot air minum isi ulang. Universitas Sumatera Utara 89

BAB IV UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN PEMILIK MEREK UNTUK DAPAT

MENGATASI PENGGUNAAN GALON AIR MINUM MEREK AQUA OLEH PELAKU USAHA

A. Pengawasan Penggunaan Galon Air Minum Merek AQUA

Tidak dapat dipungkiri kemunculan depot air minum isi ulang di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Tahun 2003, jumlah depot air minum isi ulang mencapai 3 ribu padahal pada 2002 hanya 700 depot. Khusus Jabotabek sampai April 2003 sudah mencapai 1700 depot. Sudah begitu di Bandung dan Surabaya hampir 25 botol kemasan 5 galon 19 liter tidak kembali ke pengusaha Aspadin karena kemudian di isi ulang ke depot air minum isi ulang. 100 Sejak tahun 1998 pihak pengusaha yang tergabung dalam Aspadin sudah merasa was was dengan kehadiran depot air minum isi ulang tersebut. Hal itu pun sudah disampaikan ke Departemen Perindustrian tetapi belum memperoleh tanggapan yang memuaskan. Gerahnya Aspadin terhadap depot air minum isi ulang itu dianggap wajar, pada tahun 2003, mereka memproyeksikan pertumbuhan penjualan perusahaan AMDK mencapai 20. Hal itu berdasarkan kenyataan pertumbuhan 2001-2002 yang mencapai 25-30. Namun, proyeksi tadi ternyata tidak terealisasikan sebab tiga 100 Willy Sidharta, “Mengatasi Gangguan Air Minum Isi Ulang”, http:willysidharta.blogspot. com200701mengatasi-gangguan-air-minum-isi-ulang.html, terakhir diakses tanggal 20 April 2014 Universitas Sumatera Utara 90 bulan pertama tahun 2003 pertumbuhan penjualan perusahaan AMDK mencatat angka nihil. Bahkan, beberapa diantaranya sudah minus. 101 Mengenai pengawasan penggunaan galon merek AQUA ini dinilai beberapa pelaku usaha serta pelanggan depot air minum isi ulang kurang efektif, karena hanya berupa teguran-teguran saja tanpa ada tindak lanjutnya, selain itu bagaimana mungkin pihak AQUA bisa mengawasi penggunaan galon merek AQUA pada depot air minum yang jumlahnya sekarang sangat banyak jumlahnya sampai pada pelosok-pelosok desa. 102 Tabel 4 PengawasanInspeksi pemilik merek AQUA n = 10 No Nama Depot Air Minum Isi Ulang Inspeksi oleh pemilik Merek AQUA pada Depot Air Minum Isi Ulang Pernah Tidak Pernah Tidak Menjawab 1 Fresh water - v - 2 Anugrah - v - 3 Gemini Water - v - 4 88 Mineral Water - v - 5 Oke water v - - 6 Anugrah Water - v - 7 Dewina Water v - - 101 Ibid. 102 Hasil wawancara dengan Asli Sembiring, pengelola depot air minum Dewina Water, Namoriang Pancur Batu, tanggal 19 April 2014 Universitas Sumatera Utara 91 8 Deli Water - v - 9 Safii Water - v - 10 Rahma Water - v - Jumlah 20 80 - Sumber: data primer Tahun 2014 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pengawasan penggunaan galon merek AQUA pada depot air minum isi ulang sangat jarang dilakukan oleh pemilik merek AQUA, yaitu sebanyak 80 delapan puluh persen pemilik depot air minum isi ulang tidak pernah didatangi pihak AQUA untuk meneliti masalah penggunaan galon merek AQUA, dan hanya 20 dua puluh persen yang pernah didatangi pihak AQUA.

B. Sosialisasi Pencegahan Penggunaan Galon Air Minum Merek AQUA pada Depot Air Minum Isi Ulang

Tahun 2004 AQUA gencar melakukan kampanye dan lobi dengan pemerintah agar dikeluarkan peraturan-peraturan yang bisa meregulasi depot isi ulang dan AMDK. Tetapi toh itu tidak efektif. Yang efektif adalah kampanye dari Aspadin pada waktu itu. Jangan mengisi galon merek AQUA di tempat isi ulang. Sebetulnya pada waktu itu sempat terjadi pemakaian galon polos pada depot air minum isi ulang, namun dalam perkembangannya pemakaian galon merek AQUA terjadi lagi. 103 Salah satu sosialisasi pencegahan penggunaan galon merek AQUA pada depot air minum isi ulang dilakukan melalui kegiatan kampanye, isinya berupa anjuran 103 Hasil wawancara dengan Syabariah Br. Tarigan, Financial Accounting PT. Sibayakindo, Doulu Berastagi, tanggal 29 April 2014 Universitas Sumatera Utara 92 kepada konsumen AQUA untuk mengisi galon merek AQUA pada toko-toko retail yang menyediakan produk air minum AQUA dengan cara menukar galon kosong dengan galon berisi air minum merek AQUA, karena dengan konsumen tidak mengembalikan galon AQUA kepada AQUA dan mengisi ulang di depot-depot air minum isi ulang, justru hal itu bisa membahayakan konsumen karena galon AQUA selalu dibersihkan dan diperbarui dengan sempurna di pabrik AQUA, tetapi SOP untuk pembersihan galon tidak dijalankan dengan sempurna di depot air minum isi ulang. Melalui penjelasannya, AQUA menghimbau kepada para konsumennya untuk tidak mengisi ulang galon AQUA di lain tempat, tetapi mengembalikannya kepada AQUA. Sehingga, kampanye agar konsumen tidak menggunakan galon AQUA untuk diisi ulang dapat berpengaruh positif pada penjualan karena konsumen menyadari bahwa AQUA yang “asli” jauh lebih baik daripada isi ulang. 104 Setelah melewati masa-masa sulitnya di tahun 2002-2003, Aqua kembali bangkit setelah berhasil melakukan Government Relations yang baik. Tidak tanggung-tanggung, efeknya pun terasa oleh perusahaan-perusahaan pesaing yang merasakan dampak positif dari berhasilnya pendekatan AQUA untuk membatasi depot air minum isi ulang. 105 Selain itu, AQUA juga meningkatkan kualitas dan inovasi terhadap produknya sehingga kualitasnya benar-benar sebanding dengan harganya. Meskipun segmen Aqua dan depot air minum isi ulang akhirnya benar- 104 Hasil wawancara dengan Syabariah Br. Tarigan, Financial Accounting PT. Sibayakindo, Doulu Berastagi, tanggal 29 April 2014 105 Hasil wawancara dengan Syabariah Br. Tarigan, Financial Accounting PT. Sibayakindo, Doulu Berastagi, tanggal 29 April 2014 Universitas Sumatera Utara 93 benar terpisah secara jelas, AQUA tetap tidak bisa tinggal diam karena AQUA merupakan produk “paritas” yang setiap orang bisa menemukannya dimana-mana. Namun begitu, dengan menyusutnya jumlah depot-depot air minum isi ulang menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan yang pada masa jayanya menyerap begitu banyak pekerja. Tetapi tetap saja AQUA berhasil meminimalisir resiko para pelanggannya untuk mengonsumsi air yang belum terjamin kualitasnya yang dapat menyebabkan penyakit yang mungkin tidak terdeteksi sebagai akibat dari mengonsumsi air minum isi ulang. 106 Tabel 5 Pengunaan Galon Merek AQUA Pada Depot Air Minum Isi Ulang n = 10 No Nama Depot Air Minum Isi Ulang Penyediaan Galon Merek AQUA Untuk Diperjualbelikan Ya Tidak Tidak Menjawab 1 Fresh water - v - 2 Anugrah v - - 3 Gemini Water - v - 4 88 Mineral Water v - - 5 Oke water v - - 6 Anugrah Water v - - 7 Dewina Water v - - 106 Hasil wawancara dengan Syabariah Br. Tarigan, Financial Accounting PT. Sibayakindo, Doulu Berastagi, tanggal 29 April 2014 Universitas Sumatera Utara 94 8 Deli Water - v - 9 Safii Water v - - 10 Rahma Water - v - Jumlah 60 40 - Sumber: data primer Tahun 2014 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengunaan galon merek AQUA masih banyak dilakukan dengan menyediakan galon merek AQUA oleh pelaku usaha depot air minum isi ulang, yaitu sebanyak 60 enam puluh persen pemilik depot air minum isi ulang menyediakan galon merek AQUA, dan hanya 40 empat puluh persen pemilik depot air minum isi ulang yang tidak menyediakan galon Merek AQUA untuk diperjual belikan. C. Mengatasi Penggunaan Galon Air Minum Merek Terdaftar Oleh Depot Air Minum Isi Ulang Dan Pelanggannya

1. Mengatasi Kendala Internal a. Sumber Daya Manusia Yang terbatas