Hakikat Model Pembelajaran Karakteristik Model Pembelajaran

12

c. Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana 2002:4, menyatakan bahwa tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk: 1 Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. 2 Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifanya dalam mengubah tingkah laku para siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapkan. 3 Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaanya. 4 Memberikan pertanggung jawaban accountability dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sejalan dengan dikemukakanya tujuan penilaian hasil belajar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian hasil belajar adalah tujuan dari proses belajar mengajar yang menyangkut semua aspek baik ranah kognitif, afektif , maupun Psikomotor. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada saat peserta didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik.

2. Model Pembelajaran

a. Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan suatu cara mengajar yang dipilih oleh guru untuk menyampaikan materi kepada siswa, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut Arends yang dikutip oleh Trianto 2009:25, menyatakan bahwa berbagai macam model 13 pembelajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu: presentasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, cooperative learning, pengajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didikuntuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar Syaiful Sagala, 2005. Secara luas, Joyce dan Weil, yang dikutip oleh Indrawati 2009 mengemukakan bahwa; model pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus- kursus, rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multi media, dan bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat mengajar adalah membantu peserta didikmemperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar.

b. Karakteristik Model Pembelajaran

Rangke L. Tobing, dkk. 1990:5 mengidentifikasi lima karakterististik suatu model pembelajaran yang baik, yang meliputi: 1 Prosedur Ilmiah Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didikatau memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru- peserta didik. 14 a Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik. b Spesifikasi lingkungan belajar Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas kondisi lingkungan dimana respon peserta didik diobservasi. c Kriteria penampilan Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria penerimaaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik. Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari peserta didikyang dapat didemonstrasikannya setelah langkah-langkah mengajar tertentu. d Cara-cara pelaksanaannya Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang menunjukkan reaksi peserta didikdan interaksinya dengan lingkungan. 2 Sintaks Suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutan atau tahap-tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase yang menggambarkan bagaimana model tersebut dalam praktiknya, misalnya bagaimana memulai pelajaran. 3 Sistem Sosial Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru peserta didik dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik serta hubungannya satu sama lain dan jenis-jenis aturan yang harus diterapkan. Peran kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model ke model pembelajaran lainnya. Dalam beberapa model pembelajaran, guru bertindak sebagai pusat kegiatan dan sumber belajar hal ini berlaku pada model yang high structure, namun dalam model pembelajaran yang terstruktur sedang peran guru dan peserta didik seimbang.Setiap model memberikan peran yang berbeda pada guru dan peserta didik. 4 Prinsip Reaksi Prinsip reaksi menunjukkan kepada guru bagaimana cara menghargai atau menilai peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang dilakukan oleh peserta didik. Sebagai contoh, dalam suatu situasi belajar, guru memberi penghargaan atas kegiatan yang dilakukan peserta didikatau mengambil sikap netral.Sistem pendukung menggambarkan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk 15 mendukung keterlaksanaannya model pembelajaran, termasuk sarana dan prasarana, misalnya alat dan bahan, kesiapan guru, serta kesiapan peserta didik. 5 Dampak Pembelajaran Langsung dan Iringan Dampak pembelajaran langsung merupakan hasil belajar yang dicapai dengan cara mengarahkan para peserta didik pada tujuan yang diharapkan sedangkan dampak iringan adalah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh pembelajar.

3. Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

Post-tradisionalisme Islam : corak intelektualisme kaum muda NU

1 8 97

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRUNUH Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Trunuh Kec

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM RITMIK DENGAN RANGKAIAN GERAK DASAR MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 104255 PALUH SIBAJI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 24

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Dengan Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas V SD Negeri 1 Jetis Delanggu Tahun 2012 / 2013.

0 1 13

PENINGKATAN KEAKTIFAN DANHASIL BELAJAR IPS DENGAN PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Dengan Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas V SD Negeri 1 Jetis Delanggu Tahun 2012 / 2013.

0 0 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SIMULASI DAN JIGSAW SISWA KELAS V Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Simulasi Dan Jigsaw Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gedaren Jatinom, KlatenTahun 2013.

0 1 14

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SIMULASI DAN JIGSAW SISWA KELAS V Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Simulasi Dan Jigsaw Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gedaren Jatinom, KlatenTahun 2013.

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD N JIRAPAN III MASARAN SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 16

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI CEPAT DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MIPITAN SURAKARTA TAHUN 2012/2013.

0 0 16