dilakukan dan dilihatnya. Dalam hal ini yang pasti adalah tanggal dan tempat akta otentik itu dibuat serta keaslian tanda tangannya.
3. Kekuatan pembuktian materiil. Pada umumnya akta pejabat tidak mempunyai kekuatan materiil, karena akta
pejabat tidak lain hanyalah untuk membuktikan kebenaran apa yang dilihat dan dilakukan oleh pejabat. Akta pejabat yang mempunyai kekuatan pembuktian
materil adalah akta yang dilakukan atau dikeluarkan kantor pencatatan sipil.
G. Metode Penelitian
Meneliti pada hakekatnya berarti mencari, yang dicari dalam penelitian hukum adalah kaedah, norma atau das sollen, bukan peristiwa, perilaku dalam arti fakta atau das
sein.
24
Sebagai suatu penelitian yang ilmiah, maka rangkaian kegiatan penelitian diawali dengan pengumpulan data hingga analisis data yang dilakukan dengan memperhatikan
kaidah-kaidah penelitian sebagai berikut:
1. Spesifikasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pendekatan deskriptif analitis, yaitu memaparkan dan menganalisis data secara sistematis dengan maksud untuk memberikan
data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan dan gejala-gejala lainnya. Deskriptif mengandung arti, bahwa penulis ingin menggambarkan dan memberikan data yang seteliti
mungkin, sistematis dan menyeluruh. Analisis mengandung makna, mengelompokkan,
24
Soedikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Yogyakarta : Liberty, 2001, hal. 29.
Universitas Sumatera Utara
menghubungkan dan membandingkan aspek yang berkaitan dengan masalah secara teori dan praktek.
Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normative yang merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan historis dan perundang-
undangan statute approach serta sinkronisasi vertical dan horizontal dalam hukum positif di Indonesia. Penelitian hukum normatif atau kepustakaan menurut Soerjono Soekamto
mencakup :
25
a. penelitian terhadap asas-asas hukum; b. penelitian terhadap sistematik hukum;
c. penelitian terhadap sinkronisasi vertical dan horizontal; d. perbandingan hukum;
e. sejarah hukum.
2. Sumber Data
Pengumpulan data diperoleh dari penelitian kepustakaan yang didukung penelitian lapangan, sebagai berikut:
a. Penelitian Kepustakaan library research yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.
26
1 Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni :
a Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
25
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 7.
26
Ibid, hal. 39.
Universitas Sumatera Utara
b Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris UUJN.
c Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan.
2 Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah dari
kalangan hukum yang berkaitan dengan Akta Notaris. 3 Bahan Hukum tertier adalah bahan pendukung di luar bidang hukum seperti
kamus ensiklopedia atau majalah yang terkait dengan Akta Notaris. b. Penelitian Lapangan field research untuk mendapatkan data yang terkait dengan
penelitian ini, yaitu melakukan wawancara kepada 2 dua orang dari praktisi Pejabat Notaris, dan 1 satu orang dari Ikatan Notaris Indonesia Wilayah Sumatera Utara.
3. Teknik Pengumpulan Data