Kegiatan yang berlangsung dalam tahap ini adalah a Pengajar menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa
memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik, b Penggalian anak tentang materi yang akan disajikan,
c Penyajian bahan pembelajaran menggunakan metode talking stick dan dilakukan secara perorangan, d Pengajar diharapkan memberikan
contoh benda atau kegiatan yang relevan dan terdapat dalam kehidupan siswa, e Memberikan latihan yang dilakukan oleh siswa diikuti
dengan bimbingan dan koreksi atas kesalahan yang dibuatnya serta petunjuk cara memperbaikinya dari pengajar, f
Menyimpulkanmengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, g Diajukan tes dalam bentuk lisan, disamping untuk
mengukur kemajuan siswa, tes merupakan bagian dari kegiatan belajar siswa yang secara aktif membuat respon, h Melakukan tindak lanjut
setelah tes formatif dan mendapatkan umpan balik.
3. Pengamatan
Selama pelaksanaan tindakan dilakukan observasi secara cermat terhadap aktivitas siswa dan pengolahan peneliti sebagai guru
pengajar.Dalam hal ini ditekankan kepada siswa seberapa paham materi
yang diterima oleh siswa dan seberapa jauh tindakan yang sedang berlangsung dapat menhasilkan perubahan yang dinginkan.
Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti sendiri dibantu oleh satu orang pengamat yang berperan sebagai pengamat guru
pengajar peneliti dan siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setiap satu tindakan pembelajaran berakhir. Pada tahap ini, peneliti mengadakan diskusi dengan pengajar
matematika tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan.Hal-hal yang didiskusikan seperti menganalisis
pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan, menjelaskan rancangan dan pelaksanaan tindakan selanjutnya,
kemudian melakukan pengumpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi ini digunakan sebagai masukan dan menyusun
rancangan tindakan berikutnya dan hasil refleksi setiap tindakan juga digunakan untuk menyusun kesimpulan terhadap hasil dari setiap
siklus. Selain itu pelaksannan refleksi untuk melihat keberhasilan tindakan
kelas terutama untuk melihat peningkatan keberhasilan dari sklus I. ukuran peningkatan keberhasilan tindakan dilihat dari hasil data
kuantitatif. Jika pembelajaran pada siklus I tidak tercapai kriteria atau kurang maksimalnya ketuntasan minimal yaitu ≥ 70 berdasarkan
KKM, maka proses pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus II.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan dari siklus I, terutama jika terjadi kekurangan dalam perencanaan dan tindakan pada kelas siklus I.
kekurangan itu misalnya situasi kelas berubah, perkembangan baru, kondisi siswa, dan atau materi pelajaran. Siklus II tidak dilaksanakan jika
hasil penelitian kelas sudah sesuai dengan target ketuntasan belajar 85 perorangan dan 85 klasikal Arikunto, 2010: 357. Sebaliknya, bila
target ketuntasan belajar belum tercapai, siklus II akan dilaksanakan. Oleh karena itu, tindakan pada siklus II dapat diberikan sebagai berikut :
1. Perencanaan