disentri, radang, dan penyakit kulit, seperti kurap, dan kadas. Selanjutnya buah jamblang berpotensial sebagai antioksidan, anti peradangan, anti mikroba, anti
bakteri, dan anti HIV Dalimarta, 2003; Kumar et al., 2007; Kumar et al., 2010; Prabhakaran et al., 2011; Ayyanar Babu, 2012; Khan et al.,2012; Sikder et al.,
2012;. Siregar 2005 berhasil mengisolasi senyawa alkaloid dari ekstrak metanol daun tumbuhan jambu keling jamblang, alkaloid merupakan senyawa yang
terkandung di dalam ekstrak methanol yang berfungsi sebagai anti mikroba. Di Aceh buah jamblang hanya di manfaatkan sebagai makanan saja, manfaat lain dari
tumbuhan ini belum diketahui masyarakat akibat terbatasnya penelitian terkait tumbuhan ini di Indonesia.
Kurangnya informasi mengenai tumbuhan ini, dapat menjadi salah satu penghambat untuk pembudidayaan jamblang di Indonesia khususnya di Sumatera.
Pemerintah dan masyarakat telah banyak menebang jamblang dan menggantinya dengan tumbuhan perkebunan. Apabila penebangan terhadap tumbuhan ini terus
menerus dilakukan, dikhawatirkan jamblang akan mengalami kepunahan di masa yang akan datang. Oleh karena itu jamblang perlu diteliti dan dipublikasikan
kepada masyarakat sehingga pemanfaatannya dan pengelolaannya di masa mendatang dapat dimaksimalkan.
1.2 Perumusan Masalah
Jamblang banyak terdapat di Jantho, Krueng Raya, Leupung, Mesjid Raya dan Ujung Pancu
Hingga saat ini, tumbuhan ini belum banyak diteliti dan dilaporkan sehingga informasinya sangat sedikit baik dari segi morfologi, taksonomi, dan
etnobotaninya. Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk melaksanakan penelitian mengenai taksonomi dan distribusi jamblang di Aceh Besar.
, umumnya tumbuh liar di pinggir sungai dan toleran terhadap kekeringan. Dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah yang tidak subur, lahan
basah, tanah liat berkapur, dan tanah berpasir. Morfologi jamblang sangat dipengaruhi oleh habitatnya. Misalnya bentuk buah jamblang ada yang lonjong
dan bulat, jumlah buah dalam satu tangkainya juga bervariasi.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh tentang taksonomi dan distribusi jamblang S. cumini di Aceh Besar.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dasar yang dapat memberikan informasi tentang taksonomi dan distribusi jamblang S. cumini di Aceh Besar,
data yang diperoleh diharapkan dapat menjadi data pembanding peneliti, pemerintah, dan instansilembaga terkait yang ingin meneliti lebih lanjut tentang
jamblang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi Jamblang
Pohon jamblang Syzygium cumini kokoh dan memiliki tinggi 10-20 m, diameter batang 40-90 cm percabangannya rendah, tajuknya beraturan atau bulat, menyebar
selebar 12 m, kayunya yang berada di pangkal batang kasar berwarna kelabu tua. Batangnya tebal, seringkali tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun
tunggal, tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata, pertualangan menyirip,
permukaan atas mengilap, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau Verheiji Coronel, 1997.
S. cumini memiliki bunga majemuk berbentuk malai dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan,
kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota berbentuk bulat telur, benang sari banyak, panjangnya 4-7 mm, berwarna putih, daun baunya harum,
bakal buahnya dengan 2-3 ruang, tangkai putik 6-7 mm panjangnya, berwarna putih. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah
masak warnanya merah tua keunguan, bergerombol mencapai 40 butir, daging buah berwarna kuning kelabu sampai ungu, mengandung banyak sari buah,
hampir tidak berbau, dengan rasa sepat keasaman. Bijinya 0-5 butir, bentuk lonjong, keras, panjangnya 3-5 cm, berwarna hijau sampai cokelat. Berakar
tunggang bercabang-cabang, berwarna cokelat muda Verheiji Coronel, 1997. Menurut Palmbob 2004 morfologi jamblang secara vegetatif dan generatif
diperlihatkan pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Pohon jamblang A, morfologi batang B, bunga C, buah muda
D, buah mulai matang E, buah matang F.
2.2 Habitat dan Distribusi Jamblang