BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Syzygium cumini termasuk ke dalam keluarga suku jambu – jambuan Myrtaceae. Tumbuhan ini memiliki nama lain sinonim Eugenia cumini L, Eugenia
jambolana Lam, Myrtus cumini L, dan Syzygium jambolanum. Dalam bahasa Inggris orang mengenalnya dengan nama java plum, black plum, jambul dan
Indian blackberry Kumar et al., 2010; Soni et al., 2011. Di beberapa Negara asing dikenal sebagai: duhat Filipina, thabyay-hyoo Myanmar, pring bai
Kamboja, va Laos, wa Thailand, voi rung, tram moc Vietnam, dan jambulana, jambulan Malaysia Kumar et al., 2007; Mudiana, 2007.
Masyarakat Indonesia mengenal tumbuhan ini dengan berbagai nama, antara lain: Sumatera: jambe kleng Aceh, jambu kling Gayo, jambu kalang Mink.
Jamblang Sunda, juwet, duwet, duwet manting Jawa, dhalas, dhalas bato, dhuwak Madura. Nusa Tenggara: juwet, jujutan Bali, klayu Sasak, duwe
Bima, jambulan Flores, Sulawesi: raporapo jawa Makasar, alicopeng Bugis. Maluku: jambula Ternate, Melayu: jamlang, jambelang, duwet
Mudiana, 2007. Jamblang dapat hidup pada kisaran geografis yang tinggi. Jamblang
dijumpai di kawasan beriklim tropis seperti negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian tengah. Pada kawasan subtropis,
tumbuhan ini juga dapat ditemukan, seperti pada negara-negara di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, dan Afrika bagian selatan Verheiji Coronel,
1997; Kumar et al., 2010; Ayyanar Babu, 2012; Sharma et al., 2012 Jamblang dimanfaatkan tidak hanya sebagai bahan makanan saja, namun
di beberapa negara jamblang dimanfaatkan sebagai obat-obatan herbal Kumar et al., 2009; Sharma et al., 2012. Di India jamblang telah lama digunakan
masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit, termasuk batuk, diabetes,
Universitas Sumatera Utara
disentri, radang, dan penyakit kulit, seperti kurap, dan kadas. Selanjutnya buah jamblang berpotensial sebagai antioksidan, anti peradangan, anti mikroba, anti
bakteri, dan anti HIV Dalimarta, 2003; Kumar et al., 2007; Kumar et al., 2010; Prabhakaran et al., 2011; Ayyanar Babu, 2012; Khan et al.,2012; Sikder et al.,
2012;. Siregar 2005 berhasil mengisolasi senyawa alkaloid dari ekstrak metanol daun tumbuhan jambu keling jamblang, alkaloid merupakan senyawa yang
terkandung di dalam ekstrak methanol yang berfungsi sebagai anti mikroba. Di Aceh buah jamblang hanya di manfaatkan sebagai makanan saja, manfaat lain dari
tumbuhan ini belum diketahui masyarakat akibat terbatasnya penelitian terkait tumbuhan ini di Indonesia.
Kurangnya informasi mengenai tumbuhan ini, dapat menjadi salah satu penghambat untuk pembudidayaan jamblang di Indonesia khususnya di Sumatera.
Pemerintah dan masyarakat telah banyak menebang jamblang dan menggantinya dengan tumbuhan perkebunan. Apabila penebangan terhadap tumbuhan ini terus
menerus dilakukan, dikhawatirkan jamblang akan mengalami kepunahan di masa yang akan datang. Oleh karena itu jamblang perlu diteliti dan dipublikasikan
kepada masyarakat sehingga pemanfaatannya dan pengelolaannya di masa mendatang dapat dimaksimalkan.
1.2 Perumusan Masalah