Metode Praktikum TINJAUAN PUSTAKA

Skill lab juga terdapat evaluasi untuk keterampilan yang khusus sebagai bagian penilaian akhir yang diadakan di akhir semester. Mahasiswa dinilai keterampilannya untuk mengetahui apakah mahasiswa sudah menguasai keterampilan tersebut atau tidak. Apabila tidak mampu, akan diadakan remedial untuk menilai kembali kemampuan mahasiswa.

d. Metode Praktikum

Dalam kamus umum, pembelajaran praktikum dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dengan mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai keahlian. Menurut Tjipto Utomo 1985:109 menyatakan bahwa “bentuk kegiatan praktikum sangat efektif untuk mencapai tujuan pengajaran secara bersamaan, yaitu keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor”. Pembelajaran dengan metode praktikum mengarahkan pada kreatifitas mencari dan menggunakan alat dan bahan yang mungkin digunakan dalam pembelajaran. Disini mahasiswa dituntut untuk berfikir kreatif agar praktikum yang ia lakukan berhasil. Menurut hasil penelitian bahwa salah satu fakultas di perguruan tinggi khususnya di universitas Hang tuah Surabaya adalah fakultas kedokteran. Mahasiswa yang mengambil program studi kedokteran akan menempuh metoda pembelajaran KBK Kurikulum Berbasi Kompetensi seperti CBL Consep Based Learning yaitu proses pembelajaran yang menuntut pendidikan yang penuh kompetensi dan praktek klinik yang ketat. Kondidi tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri terhadap metode pengajaran yang telah diterapkan tersebut. Hal ini dikarenakan pada masa SMU pola pembelajaran tentu berbeda. Selain program-program yang telah disebutkan di atas, mahasiswa juga mengikuti kuliah pakar, tutorial, praktikum, skill lab, data searching and collecting, kerja lapangan, konsultasi pakar, Evaluasi dan penelitian akhir. Kondisi tersebut tentu menuntut mahasiswa untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas yang di bebankan tepat waktu. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk mampu membagi waktu antara belajar dengan keluarga atau teman, memiliki keyakinan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam setiap mata kuliah yang dibebankan serta memiliki prioritas pada tugas-tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau materi-materi mana yang harus dipelajari terlebih dahulu untuk menempuh ujian. Mahasiswa juga dituntut memiliki keyakinan untuk menyelesaikan semua mata kuliah yang dibebankan sehingga dinyatakan lulus dalam yudisium. Mahasiswa dinyatakan lulus yudisium apabila lulus semua mata kuliah yang disajikan pada semester tersebut. Mahasiswa yang lulus yudisium dapa melanjutkan ke semester berikutnya. Sebaliknya apabila mahasiswa tidak lulus yudisium salah satu mata kuliah mendapatkan nilai E, maka mahasiswa tidak lulus atau tidak dapat melanjutkan ke semester berikutnya. Oleh karena itu mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang dibebankan dan mampu mengatur diri sendiri dengan kebutuhan-kebutuhan di kampus. Selain itu mahasiswa juga harus mampu belajar membiasakan diri dengan padatnya jadwal perkuliahan, mampu bekerjasama dengan teman-teman sekelompok atau sekelas dan mampu memprioritaskan pekerjaan atau kegiatan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

2.3 Indeks Prestasi Kumulatif IPK