PENELITIAN YANG RELEVAN KAJIAN PUSTAKA

E. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Mc Millan dan Ibnu Hadjar 1999:102 adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Desain penelitian ini mengacu pada proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh Suwarsih Madya 1994:25 yang meliputi menyusun perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk merancang tindakan pada siklus selanjutnya. Menurut uharsimi Arikunto 2008 : 23, Pada penelitian tindakan kelas PTK menggunakan 2 siklus. Penelitian ini merujuk dari apa yang disyaratkan untuk penelitian tindakan kelas yaitu penelitian dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. Pada penelitian tindakan kelas PTK menggunakan 2 siklus namun jika belum memenuhi kriteria keberhasilan maka diperlukan 1 siklus lagi sampai terpenuhi kriteria keberhasilan tersebut. Hal ini bertujuan agar terjadi adanya perbaikan pada siklus kedua. Informasi dari sklus terdahulu sangat menentukan bentuk siklus berikutnya, oleh karena itu siklus kedua, ketiga dan seterusnya tidak dapat dirancang sebelum siklus pertama terjadi. Hasil refleksi pada siklus terdahulu, dugunakan sebagai acuan dalam menyusun siklus-siklus selanjutnya. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa siklus kedua dan seterusnya merupakan perbaikan dari siklus pertama. Pada setiap pelaksanaan penelitian, desain sangat dibutuhkan agar penelitian tetap berada pada apa yang direncanakan dan lebih matang. Berikut adalah desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini. Gambar 1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas Sumber : www.forumsejawat.wordpress.com : 10Februari2011 : 05.53 Setelah susunan perencanaan yang baik dan sesuai dengan keadaan lapangan, maka tindakan yang terencana dan sistematis dapat diberikan kepada subyek yang diteliti. Pada akhir tindakan dalam setiap siklus selalu dievaluasi guna melihat hasil tindakan, apakah tujuan dan permasalahan penelitian telah dapat dicapai atau belum. Peneliti akan melakukan tindakan monitoring disertai dengan faktor-faktor penyebabnya. Atas dasar hasil monitoring tersebut, peneliti dapat menggunakannya sebagai bahan perbaikan yang dapat diterapkan pada langkah tindakan kedua dan seterusnya sampai diperoleh informasi atau kesimpulan tentang apakah permasalahan yang telah dirumuskan dapat dipecahkan. Beberapa ahli mengemukakan moel penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda. Namun, secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat langkah penting tersebut yang diterapkan dalam penelitian ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut : 1. Perencanaan Menurut Suhardjono 2008:75 perencanaan dilakukan dengan cara menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan. Pada tahap perencanaan penelitian menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan dilaksanakan. Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut : a. Mengidentifikasi dan menganalisa masalah. Pada penelitian ini masalah yang terjadi di lapangan adalah masih rendahnya motivasi belajar siswa dalam mempelajari ilmu gizi. b. Menetapkan alasan mengapa penelitian yang akan dilakukan menjadi latar belakang PTK. c. Merumuskan masalah secara jelas. d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban. Cara yang akan dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar ilmu gizi siswa adalah dengan menggunakan metode tutor sebaya.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Metode Tutor Sebaya ( PTK Di MTS N Karangmojo ).

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Snow Ball ( PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP N 3 Sr

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Snow Ball ( PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP N 3 Sr

0 1 15

KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TUTOR SEBAYA SISWA SMP N 1 Komparasi Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Kontekstual Dan Tutor Sebaya Siswa SMP N 1 Jaten Karanganyar Semester Genap Tahun

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN TUTOR SEBAYA BERDASARKAN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Tutor Sebaya Berdasarkan Nilai Hasil Ujian Tahun 2010/2011 (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VI SDN Telukan

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA.

0 0 10

HUBUNGAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP MATA PELAJARAN ILMU GIZI DI KELAS X DI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 2 96

PERILAKU KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SELAMA PROSES PEMBELAJARAN ILMU GIZI DI SMK N 3 WONOSARI.

0 1 14

Meningkatkan Hasil Belajar Materi Kewirausahaan Melalui Tutor Sebaya

0 0 12