Koefisien Korelasi Antar Variabel Bebas

Dari hasil perhitungan yang didapat korelasi antara variabel pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto dengan PDRB di Propinsi Sumatera Utara sebesar . Karena nilai korelasi tersebut mendekati 1, maka tingkat keeratan hubungan antara pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto dengan PDRB di Propinsi Sumatera Utara semakin tinggi.

4.4.1 Koefisien Korelasi Antar Variabel Bebas

1. Koefisien korelasi antara Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah . ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] √[ ][ ] 2. Koefisien korelasi antara Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto . ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] √[ ][ ] Universitas Sumatera Utara 3. Koefisien korelasi antara Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto . ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] √[ ][ ] 0,995165993 4.4.2 Koefisien Korelasi Antara Variabel Bebas dengan Variabel Tak Bebas 1. Koefisien korelasi antara PDRB dengan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga . ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] √[ ][ ] Nilai koefisien korelasi yang positif r 0 menandakan hubungan yang searah antara PDRB di Propinsi Sumatera Utara dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga. Artinya jika PDRB di Propinsi Sumatera Utara meningkat, maka pengeluaran konsumsi rumah tangga juga meningkat. Sebaliknya, jika PDRB di Propinsi Sumatera Utara menurun, maka Universitas Sumatera Utara pengeluaran konsumsi rumah tangga juga menurun. Hubungan antara PDRB di Propinsi Sumatera Utara dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga sangat kuat, ini ditandai dengan nilai yang tinggi mendekati 1 yaitu . 2. Koefisien korelasi antara PDRB dengan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah . ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] √[ ][ ] Nilai koefisien korelasi yang positif r 0 menandakan hubungan yang searah antara PDRB di Propinsi Sumatera Utara dengan pengeluaran konsumsi pemerintah. Artinya jika PDRB di Propinsi Sumatera Utara meningkat, maka pengeluaran pemerintah juga meningkat. Sebaliknya, jika PDRB di Propinsi Sumatera Utara menurun, maka pengeluaran konsumsi pemerintah juga menurun. Hubungan antara PDRB di Propinsi Sumatera Utara dengan pengeluaran pemerintah tergolong sangat kuat, ini ditandai dengan nilai yang tinggi mendekati 1 yaitu . 3. Koefisien korelasi antara PDRB dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] Universitas Sumatera Utara √[ ][ ] Nilai koefisien korelasi yang positif r 0 menandakan hubungan yang searah antara PDRB di Propinsi Sumatera Utara dengan pembentukan modal tetap bruto. Artinya jika PDRB di Propinsi Sumatera Utara meningkat, maka pembentukan modal tetap bruto meningkat. Sebaliknya, jika PDRB di Propinsi Sumatera Utara menurun, maka pembentukan modal tetap bruto juga menurun. Hubungan antara PDRB di Propinsi Sumatera Utara dengan pembentukan modal tetap bruto tergolong sangat kuat, ini ditandai dengan nilai yang tinggi mendekati 1 yaitu .

4.5 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial Uji Statistik t