16
Banyak sekali teori yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sebuah media komunikasi visual yaitu teori persepsi,
teori semiotika dan teori gestalt.
a. Teori Persepsi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia persepsi adalah “tanggapan” atau penerimaan dari suatu objek yang ditangkap
melalui pancaindra. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses menginterpretasikan suatu objek oleh seseorang melalui
pancaindra guna memberikan arti bagi lingkungan sekitar. Objek tersebut diantaranya ialah berupa gambaran, ilusi, visi,
ide dan konsep. Persepsi bersifat subyektif karena masing-masing individu
akan mempunyai tanggapan yang berbeda pada suatu objek yang ditangkap melalui pancaindra meskipun objek tersebut
sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi bias terletak pada diri masing-masing audience, objek dan lingkungan sekitar
audience. Menurut Yongky Safanayong dalam buku Desain Komunikasi Visual Terpadu Safanayong, 2006:30, teori
persepsi dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Teori kausal
Persepsi mempunyai dan disebabkan oleh obyek-obyek yang ada secara eksternal yang merangsang organ-organ
indra kita.
2. Teori Kreatif, Konstruktif
Persepsi disebabkan oleh pikiran dan hanya sejauh pikiran memilikinya.
3. Teori Selektif
Persepsi merupakan komples sense kumpulan hasil penginderaan yang diseleksi oleh pikiran secara sadar atau
tidak sadar dan dijadikan teratur.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
b. Teori Semiotika
1. Kata semiotika berasal dari kata dalam bahasa
yunani yaitu semeion yang berarti tanda. Semiotika dalam buku Desain Komunikasi Visual Terpadu Safanayong,
2006:46 adalah ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda
menciptakan dan menyampaikan makna melalui tanda atau sign, berkenaan dengan komunikasi.
2. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat
teramati menurut Zoes dalam buku semiotika komunikasi visual Tinarbuko, 2009:12 dapat disebut tanda.
Sign menurut Pierce dalam buku semiotika komunikasi visual Tinarbuko, 2009:13 menyatakan
bahwa tanda adalah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas tertentu. Tanda akan selalu
mengacu kepada sesuatu yang lain, oleh pierce disebut objek denotatum. Mengacu berarti mewakili atau
menggantikan. Pierce
dalam buku
Desain Komunikasi
Visual Safanayong, 2006:47 membagi tanda berdasarkan sifat
dasarnya ground:
1. Qualisigns
Tanda-tanda yang merupakan tanda berdasarkan suatu sifat.
2. Sinsigns
Tanda-tanda yang merupakan tanda berdasarkan tampilannya dalam kenyataan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
3. Legisings
Tanda-tanda yang merupakan tanda atas dasar sutau peraturan yang berlaku secara umum atau kesepakatan
berdasarkan konvensi, sebuah kode. Selanjutnya dikatakan, tanda dalam hubungan dengan
obyeknya denotatum dibedakan menjadi tanda-tanda yang dikenal dengan ikon tanda visual tanda yang mempunyai
hubungan kemiripan dengan obyek, indeks indikasi memberikan kesan sebab akibat, dan simbol lambang tanda
yang diakui keberadaannya. Sementara menurut Saussure dalam buku semiotika komunikasi visual, tanda adalah
kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, sebuah tanda berwujud kata atau gambar mempunyaidua aspek
yang ditangkap oleh indra kita yang disebut dengan signifier penanda dan signified petanda merupakan konsep atau
makna apa yang dipresentasikan oleh aspek pertama yaitu penanda.
Menurut Charles William Morris dalam buku Desain Komunikasi Visual Savanayong, 2006:48, semiotika dibagi
menjadi 3 yaitu: sintaksis, semantik, dan pragmatik. Sintaksis yaitu tanda-tanda dan hubungan formal dengan sign lainnya,
berkenaan dengan keseragaman, keterpaduan system struktur, disiplin, hubungan unsur-unsur, dan kontinuitas.
Semantik yaitu tanda dan hubungannya dengan obyek yang dipresentasikan, berkenaan dengan makna, arti suatu citra
visual dan informasi diungkapkan atau diekspresikan. Pragmatik yaitu tanda dan hubungannya dengan penterjemah
interpretant, berkenaan dengan teknis dan praktis, seperti ukuran, material, warna, dengan pertimbangan kegunaan,
kemudahan, keamanan, dan kenyamanan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2.5.3. Ikon, Simbol, dan Indeks
Menurut Charles Sander Pierce dalam buku Semiotika Komunikasi Visual Tinarbuko, 2009, tanda-tanda dalam gambar
dibagi menjadi 3 golongan yaitu: ikon, indeks, dan simbol.
Ikon
Ikon berasal dari bahasa Yunani “eikon” yang berarti gambar. Ikon adalah tanda yang mirip dengan objek yang diwakilinya.
Dapat pula dikatakan, ikon adalah tanda yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkan. Bisa berupa foto,
lukisan, atau ilustrasi.
Indeks
Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab- akibat dengan apa yang diwakilinya atau disebut juga tanda sebagai
bukti. Contohnya: tanda tangan adalah indeks dari keberadaan seseorang yang menorehkan tanda tangan tersebut.
Simbol
Simbol berasal dari bahasa Yunani “simbolon” yang berarti tanda. Simbol merupakan tanda berdasarkan konvensi, peraturan,
atau perjanjian yang disepakati bersama. Simbol baru dapat dipahamijika seseorang sudah mengerti arti yang telah disepakati
sebelumnya.
2.6. Studi Warna
Warna sebagai termasuk dalam ranah nirmana. Terkadang pemakaian warna sangat membantu dalam pemilihan font dalam typografi. Kemampuan
penguasaan budaya dan warna sangat berpengaruh dalam menentukan sebuah warna dalam pemakaian ke dalam produk desain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
1. Kuning
Respon Psikologi: Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidak jujuran, Pengecut untuk budaya Barat, pengkhianatan, pencerahan dan intelektualitas.
Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu. Kuning adalah warna yang hangat. Cukup menarik perhatian dan sangat baik jika dijadikan
background untuk teks hitam karena akan lebih mencolok terlihat.
2. Oranye
Respon Psikologi: Energy, Keseimbangan, Kehangantan. Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.
3. Merah
Respon Psikologi: Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya, berpendirian, dinamis, dan percaya diri. Warna Merah kadang berubah arti
jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinasikan dengan Hijau, maka akan menjadi simbol Natal. Merah jika dikombinasikan
dengan Putih, akan mempunyai art i „bahagia‟ di budaya Oriental. Bisa
berarti berani dan semangat yang berkobar-kobar. Singkatnya secara umum berhubungan dengan perasaan yang meledak-ledak. Warna merah
mudah menarik perhatian dan meningkatkan nafsu. Karena itu seperti saya katakan tadi, bisnis makanan banyak menggunakan warna dominan merah
karena ini dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan pembeli, lihat saja warna pizza hut, McD, KFC yang juga ada merahnya. Atau kalau untuk
teks, warna merah pasti akan lebih menarik perhatian dibanding warna lain. Namun jika untuk background dengan teks hitam, akan membuat
mata cepat lelah.
4. Biru
Respon Psikologi: Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi, Kebersihan, Keteraturan, Damai, menyejukkan, spiritualitas, kontemplasi,
misteri, dan kesabaran. Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan tenang, terpercaya, ilmu dan
wawasan. Warna ini sangat baik untuk menumbuhkan loyalitas konsumen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Bank-bank banyak menggunakan warna biru sebagai warna dominannya, demikian juga pendidikan.
5. Hijau
Respon Psikologi: Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan, pertumbuhan,
kesuburan, harmoni,
optimisme, kebebasan,
dan keseimbangan Warna Hijau tidak terlalu ‟sukses‟ untuk ukuran Global. Di
Cina dan Perancis, kemasan dengan warna Hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat disukai. Banyak
produk yang menekankan kealamian produk menggunakan warna ini sebagai pilihan. Untuk perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan
eksplorasi alam, warna hijau banyak dipakai untuk menegaskan bahwa perusahannya berwawasan lingkungan. Warna ini termasuk yang sedang
ngetren dan akan banyak dipakai khususnya dengan kampanye yang berhubungan dengan lingkungan. Kemasan deterjen juga tidak sedikit
yang menggunakan warna hijau.
6. Ungu atau jingga
Respon Psikologi: Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, Transformasi, Kekasaran, Keangkuhan, Ramah, Romantis, dan Mandiri. Warna Ungu
sangat jarang ditemui di alam. Ungu adalah capuran warna merah dan biru. Menggambarkan
sikap „gempuran‟ keras yang dilambangkan dengan warna biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus ke
pengertian yang dalam dan peka. Bersifat kurang teliti namun penuh harapan.
7. Coklat
Respon Psikologi: TanahBumi, Reliability, Comfort, Daya Tahan, Stabilitas, Bobot, Kestabilan dan Keanggunan. Kemasan makanan di
Amerika sering memakai warna Coklatdansangatsukses. 8. Hitam
Respon Psikologi: Ketakutan, Power, Kecanggihan, Kematian, Misteri, Seksualitas, Kesedihan, Keanggunan, dan Independen, Berwibawa,
Penyendiri, Disiplin, dan Berkemauan keras. Melambangkan kematian dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
kesedihan di budaya Barat. Sebagai warna Kemasan, Hitam melambangakan Keanggunan Elegance, Kemakmuran Wealth dan
Kecanggihan Sopiscated. Menunjukkan hal yang tegas, elegan, dan eksklusif. Juga bisa mengandung makna rahasia. Seperti ketika saya
memilih warna dominan hitam pada Rahasia Blogging. Warna tersebut sangat mendukung kata “rahasia” yang ingin saya tekankan. Kalau untuk
warna mobil, biasanya mobil berwarna hitam lebih mahal daripada mobil berwarna lain.
9. Putih
Warna suci dan bersih, natural, kosong, tak berwarna, netral, awal baru, kemurnian dan kesucian. Warna yang sangat bisa dipadukan dengan warna
apapun. Warna putih di situs web banyak dipakai sebagai warna background teks hitam. Sebab pengunjung akan lebih mudah untuk
membacanya.
10. Abu - Abu
Respon Psikologi: Intelek, Masa Depan seperti warna Milenium, Kesederhanaan, Kesedihan.
2.7. Semiotika Kampanye