15
pesannya harus didasari dengan teori-teori dan disiplin ilmu yang lain salah satunya adalah dengan menerapkan teori komunikasi
pendekatan. Menurut Yongkie Savanayong dalam buku Desain Komunikasi Visual Terpadu teori komunikasi pendekatan terbagi
menjadi tiga pendekatan pemikiran yaitu proses, semiotik, dan pemasaran. Dari ketiga model pendekatan tersebut terpilih 2 model
yang akan diterapkan dalam merancang media informasi iklan layanan masyarakat yaitu proses dan semiotik.
1. Proses
Suatu pendekatan melibatkan proses komunikasi.l pendekatan tersebut menekankan jalur-jalur dan media yang
dipakai untuk penyaluran pesan-pesan dan dimana pengirim encode dan penerima decode, terutama dalam pembentukan
suatu model analisis yang berhubungan dengan efisiensi dan kecermatan. Apabila terjadi salah interpretasi, ini menunjukan
bahwa ada suatu kesalahan sistem.
2. Semiotik
Semiotik lebih memperhatikan sebuah pesan sebagai rangkaian tanda-tanda, yang melalui interaksi dengan penerima
atau pelihat menghasilkan arti yang diharapkan. Menganggap komunikasi sebagai perantara dalam konstruksi dan pertukaran
arti: dengan menggunakan istilah-istilah seperti signification berhubungan dengan bagian-bagian dari sebuah pesan, slah
paham tidak selalu menjadi penyebab kegagalan komunikasi.
2.5.2. Teori Visual
Menurut kamus besar bahasa indonesia visual adalah sesuatu yang biasa dilihat dengan indra penglihatan. Elemen visual terdiri
dari gambar, bentuk, warna, dan huruf. Elemen tersebut menjadi sebuah media yang akan digunakan oleh komunikator dalam
menyampaikan pesan yang akan disampaikan dengan baik kepada audience atau komunikan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Banyak sekali teori yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sebuah media komunikasi visual yaitu teori persepsi,
teori semiotika dan teori gestalt.
a. Teori Persepsi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia persepsi adalah “tanggapan” atau penerimaan dari suatu objek yang ditangkap
melalui pancaindra. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses menginterpretasikan suatu objek oleh seseorang melalui
pancaindra guna memberikan arti bagi lingkungan sekitar. Objek tersebut diantaranya ialah berupa gambaran, ilusi, visi,
ide dan konsep. Persepsi bersifat subyektif karena masing-masing individu
akan mempunyai tanggapan yang berbeda pada suatu objek yang ditangkap melalui pancaindra meskipun objek tersebut
sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi bias terletak pada diri masing-masing audience, objek dan lingkungan sekitar
audience. Menurut Yongky Safanayong dalam buku Desain Komunikasi Visual Terpadu Safanayong, 2006:30, teori
persepsi dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Teori kausal
Persepsi mempunyai dan disebabkan oleh obyek-obyek yang ada secara eksternal yang merangsang organ-organ
indra kita.
2. Teori Kreatif, Konstruktif
Persepsi disebabkan oleh pikiran dan hanya sejauh pikiran memilikinya.
3. Teori Selektif
Persepsi merupakan komples sense kumpulan hasil penginderaan yang diseleksi oleh pikiran secara sadar atau
tidak sadar dan dijadikan teratur.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.