I. Hakikat SMP Terbuka
1. Pengertian SMP Terbuka SMP Terbuka adalah program yang mulai dirintis oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan sekarang Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 19791980. SMP Terbuka merupakan salah satu subsistem pendidikan
formal yang menggunakan prinsip belajar secara mandiri, yaitu belajar dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Wilayah Indonesia yang sangat
luas dengan berbagai kondisi geografis yang sulit, kondisi ekonomi sebagian masyarakat yang masih lemah, dan berbagai faktor lainnya yang berakibat pada
terbatasnya layanan pendidikan bagi anak - anak usia 13 - 18 tahun. Melalui SMP Terbuka ini, mereka dapat memperoleh layanan pendidikan yang
diperlukan. SMP Terbuka bertujuan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada anak - anak lulusan SD MI atau sederajat yang tidak dapat
mengikuti pendidikan di SMP Reguler karena berbagai hambatan yang dihadapinya.
2. Tujuan SMP Terbuka Menurut Permendiknas No. 192007
tujuan pendidikan pada SMP Terbuka mengacu pada tujuan umum Pendidikan, yaitu : meletakan dasar
kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia,keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, maka disusun kurikulum yang antara lain agar memberi kesempatan kepada peserta didik untuk :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Belajar memahami, menghayati dan melaksanakan nilai-nilai norma yang berlaku.
c. Mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif dan efisien. d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain
e. Mengembangkan dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3. Kurikulum SMP Terbuka a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. b. Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomidan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat danisi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan stakeholders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. e. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. f.
Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah tersebut harus saling mengisi dan memberdayakan
sesuai dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Menurut Panduan Pelaksanaan penyelenggaraan SMP Terbuka 2010 Tugas Guru Bidang Studi dalam Melaksanakan Fungsi Bimbingan dan Konseling
di SMP Terbuka adalah sebagai berikut : a. Memberi kesempatan siswa bertanya dan berdiskusi.
Hal yang penting dalam kegiatan tatap muka adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan dan mendiskusikan
persoalan-persoalan belajar untuk masa depanku yang mereka hadapi yang belum dapat terpecahkan selama mereka belajar mandirikelompok.
Walaupun bahan belajar untuk siswa SMP Terbuka sudah disusun secara sederhana supaya mudah dipelajari siswa sendiri, siswa tentu masih
menghadapi berbagai kesulitan. Kesulitan ini mungkin timbul dalam memahami bahasa dan istilah yang digunakan, dalam memahami konsep-
konsep, maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip dan rumus-rumus, dalam perhitungan dan praktik.
b. Memberi kesempatan siswa untuk bertukar pengalaman Pada kegiatan tatap muka siswa akan memperoleh kesempatan untuk
bertukar pengalaman dengan teman sekelas mereka yang berasal dari siswa lain. Pada umumnya siswa yang belajar secara mandiri seringkali
merasa terasing, tidak mendapatkan perhatian, kesepian, dan lekas putus asa. Kalau menjumpai bahan belajar yang isinya sulit dipahami, mereka
cenderung menyalahkan diri sendiri dan beranggapan bahwa dirinya kurang pandai. Padahal hal tersebut tidak selalu benar. Pada kenyataannya
ada kemungkinan bukan siswanya yang bodoh, melainkan isi pelajarannya yang sulit atau penyajiannya yang kurang baik. Kesadaran ini akan timbul
apabila siswa bertukar pengalaman dengan teman siswa lain. c. Guru berkesempatan melaksanakan bimbingan belajar
Memotivasi siswa dalam belajar setiap kali tatap muka menjadi kewajiban guru untuk memotivasi siswa dalam belajar mandiri. Dalam
kegiatan tatap muka, guru memiliki kesempatan untuk melaksanakan
bimbingan belajar kepada siswa. Guru yang menguasai mata pelajaran yang menjadi bidang keahliannya dan telah mempunyai pengalaman
mengajar, tentu mengetahui bagian-bagian yang sulit dipelajari oleh siswa sendiri. Guru tersebut mengetahui bahwa apabila konsepnya, prinsipnya,
atau hukum-hukumnya telah dipahami siswa, bagian yang sulit itu kemungkinan besar tidak sulit lagi untuk dipelajari oleh siswa sendiri.
Belajar melalui tatap muka dapat dimanfaatkan juga oleh guru untuk menjelaskan bagian-bagian pelajaran penting yang menjadi kunci
persoalan itu supaya siswa menjadi lebih mudah dalam belajar mandiri. d.
Memberi kesempatan siswa menggunakan fasilitas di sekolah induk. Untuk memperjelas materi pelajaran tertentu perlu ditunjang dengan
fasilitas lain yang terdapat di sekolah induk. Dalam kegiatan tatap muka siswa memperoleh kesempatan untuk belajar dengan menggunakan
fasilitas yang tidak ada di TKB tempat kegiatan belajar , seperti alat olahraga, laboratorium, perpustakaan yang lengkap, untuk belajar
keterampilan dan sebagainya. Karena itu dalam belajar melalui tatap muka di sekolah induk, siswa dapat belajar dengan menggunakan fasilitas dan
perlengkapan tersebut dalam bimbingan guru. e. Guru berkesempatan menilai kemajuan belajar siswa.
Pada sistem SMP Terbuka yang bertanggung jawab menilai kemajuan belajar siswa adalah guru. Pada saat siswa belajar di TKB Tempat
kegiatan belajar sulit bagi guru untuk menilai kemajuan belajar mereka, sebab TKB tempat kegiatan belajar itu tersebar tempatnya. Sedangkan
guru bidang studi setiap hari bertugas mengajar di sekolah induk. Karena itu belajar tatap muka ini merupakan kesempatan yang baik bagi guru
bidang studi untuk melaksanakan tugasnya menilai kemajuan belajar siswa. Pelaksanaan belajar melalui tatap muka pelaksanaan belajar melalui
tatap muka siswa SMP Terbuka dari berbagai TKB tempat kegiatan belajar berkumpul untuk
belajar bersama.
f. Tugas Guru SMP Terbuka
Menurut panduan pelaksanaan penyelenggaraan SMP Terbuka 2010 tugas guru di SMP Terbuka sangat banyak. Peran guru untuk mencetuskan
suatu komitmen untuk meningkatkan mutu SMP Terbuka. Adapaun tugas guru dengan cara melaksanakan kegiatan nyata sebagai berikut:
1 Melakukan orientasi belajar mandiri siswa baru. 2 Memberikan motivasi belajar.
3 Meminimalkan ketidakhadiran siswa di TKB. 4 Mengawasi pembelajaran siswa di TKB secara teratur sesuai jadwal .
5 Mengawasi kemajuan belajar siswa. 6 Meminta guru untuk datang melakukan pembinaan ke TKB.
7 Memberikan tugas baca modul dan penyelesaian tugas-tugas. 8 Mencatat daftar kesulitan belajar siswa di TKB.
9 Melengkapi sumber belajar siswa. 10 Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
BAB III METODE PENELITIAN