Besaran Turunan Intensitas Cahaya
3. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran- besaran pokok. Contoh: volume m 3 diturunkan dari satuan panjang, massa jenis kgm 3 diturunkan dari satuan massa kg dan satuan panjang m, kecepatan ms diturunkan dari satuan panjang m dan waktu s, dan sebagainya.D. Pengukuran Dasar 1. Ketelitian dalam Pengukuran
Dalam memahami fenomena alam sekitar, para ilmuwan selalu mencari keterkaitan antara berbagai besaran fisis secara kuantitatif dalam bentuk persamaan dengan menggunakan simbol-simbol yang mewakili besaran-besaran tersebut. Untuk menentukan besaran fisis dilakukan pengukuran secara teliti melalui suatu percobaan di laboratorium. Dalam melakukan pengukuran, selalu akan muncul kesalahan atau ketidakpastian. Oleh karena itu ketika melaporkan hasil pengukurannya harus disertakan pula kesalahannya. Berdasarkan kesalahannya itu dapat diketahui seberapa tepat dan teliti hasil eksperimen yang diperoleh. Contoh, hasil pengukuran panjang balok, dituliskan 7,2 ± 0,1 cm. Artinya, panjang balok tersebut berada antara 7,2 – 0,1 cm, dan 7,2 + 0,1 cm. Jadi hasil pengukurannya tidak tepat 7,2 cm, melainkan antara 7,1 cm dan 7,3 cm. Angka ± 0,1 menyatakan kesalahanketidakpastian. Ketelitian dan ketepatan hasil suatu pengukuran bergantung kepada alat ukur yang digunakan. Makin kecil pembagian skala suatu alat ukur, semakin besar ketelitian hasil pengukurannya atau semakin kecil kesalahannya. Mengukur menggunakan jangka sorong dengan skala terkecil 0,1 mm, lebih teliti dibandingkan dengan menggunakan mistar dengan skala terkecil 1 mm. Meskipun kita dapat memilih alat ukur dengan skala sangat kecil sekalipun, tidak mungkin diperoleh hasil yang tepat secara mutlak, pasti ada kesalahan. Sumber utama yang menimbulkan kesalahan dalam pengukuran adalah: a. Kesalahan Sistematik Kesalahan sistematik berasal dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Termasuk kesalahan sistematik adalah: 1 Kesalahan alat Kesalahan ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukan angka pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan sebenarnya. Untuk mengatasi kesalahan alat, harus dilakukan kalibrasi setiap alat tersebut digunakan. 2 Kesalahan nol Kesalahan penunjukan alat pada skala nol. Untuk mengatasi kesalahan ini, sebelum alat ini digunakan harus diatur dulu titik nol alat, dan diperhitungkan dalam menentukan hasil pengukurannya. 3 Waktu respon yang tidak tepat Kesalahan pengukuran ini muncul akibat waktu pengukuran tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang diperoleh bukan data sebenarnya. 232 PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM: FISIKA Untuk mengatasi kesalahan ini, pengukuran yang dilakukan harus tepat seperti apa yang seharusnya diukur. 4 Kondisi yang tidak sesuai Kesalahan pengukuran ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Untuk mengatasi kesalahan ini kondisinya disesuaikan dengan aturan yang harus dilakukan terhadap alat ukur yang digunakan. b. Kesalahan Kebetulan random Kesalahan kebetulan umumnya bersumber dari dua hal, yaitu: 1 Pada gejala yang tidak mungkin dikendalikan secara pasti. Gejala tersebut umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak hingga pengaturannya diluar kemampuan kita. Misalnya: fluktuasi pada besaran listrik, getaran landasan pesawat, getaran KA, dan lain-lain. 2 Pada pengukuran berulang, sehingga hasil-hasil yang diperoleh bervariasi dari harga rata-ratanya. Hasil pengukurannya menjadi berbeda antara yang satu dengan yang lain, karena kondisi pengukuran memang sebenarnya telah berbeda antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain; kesalahan alat ukur yang digunakan; dan bersumber dari kesalahan lain yang berkaitan dengan kegiatan pengukuran. c. Kesalahan Pengamatan Kesalahan pengamatan merupakan kesalahan pengukuran yang bersumber dari kekurang terampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran. Misalnya: cara pembacaan skala tidak tegak lurus paralaks; salah dalam membaca skala, dan pengetesan alat ukur yang kurang tepat.2. Angka Penting
Parts
» 12615 097 ilmu pengetahuan alam
» Latar Belakang 12615 097 ilmu pengetahuan alam
» Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan
» Publikasi Ilmiah Karya Inovatif
» Kompetensi Pedagogik Kompetensi Kepribadian
» Latar Belakang PENILAIAN KINERJA
» Persyaratan Prinsip Pelaksanaan PENILAIAN KINERJA
» Aspek yang Dinilai PENILAIAN KINERJA
» Kompetensi Sosial Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan
» Ranah Pengembangan Guru PENGEMBANGAN KARIER
» Penugasan Etika profesi guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan esensi etika profesi guru
» Pengembangan Profesi 12615 097 ilmu pengetahuan alam
» Perlindungan Hukum Perlindungan Profesi
» Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual
» Mediasi Negosiasi dan Perdamaian
» Konsiliasi dan Perdamaian Advokasi Litigasi
» Advokasi Nonlitigasi Unsur Penunjang
» Penghargaan Guru Berprestasi Unsur Penunjang
» Penghargaan bagi Guru SD Berdedikasi di Daerah KhususTerpencil
» Penghargaan bagi Guru PLBPK Berdedikasi
» Penghargaan Lainnya Unsur Penunjang
» Tunjangan Fungsional Tunjangan Khusus
» Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa
» Definisi Guru dan Keanggotaan Organisasi Profesi
» Esensi Kode Etik dan Etika Profesi
» Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
» Hubungan Guru dengan OrangtuaWali Siswa Hubungan Guru dengan Masyarakat
» Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat
» Hubungan Guru dengan Profesi Hubungan Guru dengan Organisasi Profesi
» Hubungan Guru dengan Pemerintah
» Tujuan Uraian Materi Unsur Penunjang
» Kemampuan Mengatur Diri Sendiri Kemampuan untuk Berefleksi
» Pembelajaran Kooperatif Unsur Penunjang
» Inkuiri atau Belajar Melalui Penemuan
» Pembelajaran Berdasarkan Masalah Investigasi Kelompok
» Pembelajaran Langsung Metode Integratif
» Metode Tematik Metode Kuantum
» Metode Partisipatori Investigasi Kelompok
» Pembelajaran Kontekstual Investigasi Kelompok
» Student Teams-Achievement Division STAD Jigsaw Eksplorasi
» Elaborasi Pengertian Media 12615 097 ilmu pengetahuan alam
» Rasional Penggunaan Media 1 Rasional Penggunaan Media Menurut Teori Komunikasi
» Pembuatan Media Audio 1 Penyusunan Naskah
» Pembuatan Multimedia 12615 097 ilmu pengetahuan alam
» Tujuan Uraian Materi Strategi Penggunaan Media Pembelajaran
» Otentik Berkesinambungan Berdasarkan acuan kriteria Penilaian Unjuk Kerja a. Pengertian
» Penilaian Sikap a. Pengertian
» Penilaian Portofolio a. Pengertian
» Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Dinas Pendidikan
» Merumuskan Indikator Dinas Pendidikan
» Pengertian Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
» Prinsip Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Tematik
» Perilaku-perilaku Sosial Perilaku-perilaku berbahasa Perilaku-perilaku Musik
» Perilaku-perilaku Fisik Perilaku-perilaku Seni Perilaku-perilaku Drama
» Rumusan Masalah Manfaat Penelitian
» Kajian Pustaka A. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
» Metodologi Penelitian Pembelajaran Sejarah
» Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
» Persiapan Pelaksanaan Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia 6-7 Tahun
» Partisipan yang Terlibat Peran Peneliti Posisi Peneliti
» Besaran Turunan Intensitas Cahaya
» Angka Penting Pengukuran Menggunakan Alat Ukur
» Waktu Suhu Kuat Arus Listrik Jumlah Zat Skala beberapa termometer
» Kalor Pada Perubahan Wujud Zat Diagram Fase
» Kerangka Acuan, Sistem Koordinat, dan Pengertian Gerak
» Vektor dan Skalar Beberapa jenis termometer
» Tekanan Pada Benda Padat Tekanan Zat Cair Tekanan Udara
» Energi Potensial Gravitasi Hukum III Newton
» Energi Mekanik dan Kekekalannya
» Kekekalan Energi dan Keuntungan Mekanik
» Pesawat Sederhana dan Pesawat Gabungan Orientasi
» Pendahuluan Listrik Statik a. Pengertian Muatan Listrik
» Menentukan Bayangan dengan Rumus Lensa Tipis Lensa Cekung Konduktor dan Isolator
» Memberi Muatan Listrik 12615 097 ilmu pengetahuan alam
» Pengertian Arus Listrik Arus Konvensional Kuat Arus
» Beda Potensial ListrikTegangan Listrik Rangkaian Listrik
» Saklar Sekring Rangkaian Seri dan Paralel
» Hukum Ohm Energi Listrik dan Daya Listrik
» Pendahuluan Materi a. Benda Bersifat Magnetik dan Non Magnetik
» Cara Membuat dan Menghilangkan Kemagnetan Menghilangkan Kemagnetan
» Pemanfaatan Elektromagnet 12615 097 ilmu pengetahuan alam
» Pendahuluan Materi a. Sistem Tata Surya
» Rongga Tubuh dan membran tubuh
» Perlatihan Inti Transformator trafo
» Sel Saraf Neuron Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel
» Terjadinya Gerak Biasa dan Gerak Refleks
» Faktor saraf Faktor kimia Indra penglihatan mata a. Fungsi mata
» Indra pendengaran telinga Indra peraba kulit
» Inti A. Populasi Gangguan pada mata
» Perlatihan Orientasi Inti Gangguan pada mata
» Pembuahan ganda Gangguan pada mata
» Inti A. Mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida Pernapasan dada Pernapasan perut
» Perlatihan Gangguan pada mata
» Perlatihan 1. Tuliskan 3 contoh tumbuhan yang endemik di Indonesia
» Inti A. Pendahuluan Alat Pernapasan a. Rongga hidung
» Perlatihan 1. Bagaimanakah proses oksigen diangkut ke seluruh tubuh? Orientasi
» Biotransformasi Plant Made Pharmaceutical PMP,
» Jantung Tekanan darah rendah Hipotensi: sistol atau diastol atau keduanya di bawah
» Pembuluh Darah Peredaran Darah Perlatihan
» Inti Tekanan darah rendah Hipotensi: sistol atau diastol atau keduanya di bawah
» Reaksi Fiksasi Carbon ATP sintase
» Perlatihan 1. Tuliskan tahapan reaksi terang fotosintesis Inti Akar
» Otot lurik Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung
» Hematuria Nefrolitiasis Nefritis Gagal Ginjal
» Diabetes Insipidus Diabetes Melitus Hepatitis Sirosis Hati Gangren
» Kencing Batu Perlatihan 1. Jelaskan proses pembentukan urin pada manusia
» Inti 1. Pengertian sendi Komponen penunjang
» Inti Terdiri dari : 1 Kepala putik stigma; 2 Tangkai putik stylus, 3 Bakal
» Perlatihan Terdiri dari : 1 Kepala putik stigma; 2 Tangkai putik stylus, 3 Bakal
» Bahan cover kaca objek. bawang merah air, Rhoeo discolor, metilen blue. Langkah Kerja
» Model Atom Rutherford dan Kelemahannya Model Atom Bohr
» Konfigurasi elektron dalam atom
» Netron Bakterisida Rodentisida Nematisida Bahan Pewarna Bahan pewarna alami
» Bahan Pemanis Bahan pemanis alami
» Dampak Penggunaan Bahan Makanan Tambahan Penyalahgunaan Bahan Kimia dalam Makanan
» Jenis Zat Adiktif Bahan Penyedap Bahan penyedap alami
» Psikotropika Bahan Penyedap Bahan penyedap alami
Show more