Psikotropika Bahan Penyedap Bahan penyedap alami

1 Opium Buah opium yang dilukai dengan pisau sadap akan mengeluarkan getah kental berwarna putih. Setelah kering dan berubah warna menjadi cokelat, getah ini dipungut dan dipasarkan sebagai opium mentah Papaver somniferum. Opium diolah menjadi morfin dan kodein yang diperlukan dalam bidang kedokteran sebagai obat analgesik penghilang rasa sakit. Gambar 11 Opium Opium mentah ini bisa diproses secara sederhana hingga menjadi candu siap konsumsi. Kalau getah ini diekstrak lagi, akan dihasilkan morfin. Morfin yang diekstrak lebih lanjut akan menghasilkan heroin. Limbah ekstrasi ini kalau diolah lagi akan menjadi narkotik murah seperti sabu. 2 Ganja Dari tumbuhan Cannabis sativa yang mengandung zat psikoaktif yang dapat mempengaruhi mental dan tingkah laku. 3 Kokain Bubuk putih dari daun koka Erythroxylum Digunakan dalam bidang medis sebagai anestesi obat pembius lokal. Gambar 12.Erythroxylum 4 Heroin Zat yang dapat memberikan rasa senang yang luar biasa pada pemakainya. Tergolong zat psikoaktif yang banyak disalahgunakan orang. Dalam dosis tinggi dapat menimbulkan kematian. 5 Morfin zat yang tergolong opioida alami yang berasal dari getah buah opium. Berupa kristal putih yang menyerupai kokain. Morfin dapat menekan pusat pernapasan sehingga mengalami gangguan pernapasan yang fatal. 6 Kodein Zat analgesik yang lemah. Kekuatan kodein sekitar seperdua belas kekuatan morfin. Digunakan sebagai analgesik pada obat batuk yang kuat.

3. Psikotropika

Berdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat ketergantungan, psikotropika dibedakan menjadi: L ili A ndajani, S .P d, M.P d 430 PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM: KIMIA Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika, yaitu Amfetamin dan LSD Lysergic Acid Diethylamide. Penyalahgunaan kedua golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.

A. Amfetamin

Zat adiktif yang tergolong stimulan karena dapat mempercepat proses tubuh melalui sistem saraf pusat. Amfetamin sering disalahgunakan sebagai obat penurun berat badan dan doping bagi olahragawan. Hasil sintesisnya berupa ekstasi dan sabu. Gejala yang ditimbulkan siaga, percaya diri, gembira berlebihan, banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tensi menurun, napas cepat

B. LSD Lysergic Acid Diethylamide

Termasuk dalam golongan halusinogen, dengan nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas.Bentuk yang bisa didapatkan seperti kertas berukuran kotak keci sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar, ada juga yangberbentuk pil, kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit sejak pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam. Efek rasa ini bisa disebut tripping. Yang bisa digambarkan seperti halusinasi terhadap tempat warna dan waktu. Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu. Hingga timbul obsesi terhadap halusinasi yang ia rasakan dan keinginan untuk hanyut didalamnya, menjadi sangat indah ataubahkan menyeramkan dan lama-lama membuat paranoid. Gambar 14. Lysergic Acid Diethylamide L ili A ndajani, S .P d, M.P d GOLONGAN II : Tujuan iptek untuk terapi  potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan GOLONGAN III : Obat, terapi dan Tujuan iptek  potensi sedang dalam mengakibatkan sindrom ketergantungan GOLONGAN IV : Obat, terapi dan Tujuan iptek  potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan PSIKOTROPIKA Gambar 13. Amphetamin GOLONGAN I : Tujuan iptek  potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM: KIMIA 431

4. Zat Adiktif Lain