2. Jiwa Kewirausahaan
Menurut pendapat amir Hamzah Nasution 1950: 10, jiwa adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur
bagi sekalian laku, pikiran, perasaan dan kemauan yang memberi corak kepadanya.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil persyaratan utama harus memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa
kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif dan kreatif dan pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan, dan tantangan. Menurut Dusselman dalam Suryana 1989: 16, seseorang
yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut:
a. Inovasi, yaitu suatu usaha untuk menciptakan, menemukan,
dan menerima ide-ide baru. b.
Keberanian untuk menghadapi risik, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko dalam mengambil
keputusan dan menghadapi ketidakpastian. c.
Kemampuan manajerial, yaitu usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi-fumgsi manajemen, meliputi:
1 Perencanaan
2 Koordinasi
3 Menjaga kelancaran usaha
4 Mengawasi dan mengevaluasi usaha
d. Kepemimpinan, yaitu usaha untuk memotivasi,
melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak
dan pengatur adanya kepercayaan atas kemampuan diri sendiri, dalam setiap tindakan selalu berorientasi pada tugas dan hasil, selalu berani
menghadapi dan mengambil resiko, mempunyai jiwa kepemimpinan dalam setiap aktivitas, dalam setiap usaha selalu bersifat orisinilitas
dan memilki pandangan jauh ke depan.
3. Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua
Pengertian kerja menurut kamus besar bahasa Indonesia Kontemporer Poter Salim Yenny Salim, 1991: 721 adalah
kegiatan melakukan sesuatu; kegiatan yang dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian. Sedangkan pekerjaan adalah hal – hal yang
diperbuat; dilakukan; tugas kewajiban; sesuatu yang dapat dikerjakan, dilakukan atau dijalankan untuk mendapatkan nafkah. Yang dimaksud
dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa jenis pekerjaan orang tua adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan orang tua adalah untuk memperoleh penghasilan.
Pekerjaan dibedakan menjadi 2 jenis : a.
Pekerjaan pokok Adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang
sebagai sumber utama dari penghasilannya, yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini
tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain di luar penghasilan
pokok. b.
Pekerjaan sampingan atau tambahan Adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh
seseorang sebagai pekerjaan sambilan untuk melengkapi pekerjaan pokok.
Untuk penelitian ini pekerjaan dibedakan menjadi 2 macam : 1
Pekerjaan wirausaha 2
Pekerjaan bukan wirausaha Era industrialisasi membutuhkan manusia yang
berkemampuan profesional dibidangnya masing-masing dalam berbagai aspek kehidupan. Halini tentunya akan menimbulkan
persaingan ketat terhadap dunia kerja. Salah satu upaya untuk menghadapi industrialisasi adalah dengan berwiraswasta.
Ditinjau dari segi kemandirian berwiraswasta akan memberikan peluang untukdiri sendiri dalam mencapai
kesuksesan. Dari segi sosial akan memberikan peluang kerja bagi orang lain, lingkungan dan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang
dewasa ini semakin sulit menyebabkan anak-anak lulusan SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi sulit untuk
mendapatkan pekerjaan, sehingga semakin menambah jumlah pengangguran. Kesempatan kerja dengan orang yang mencari kerja
lebih banyak orang yang ingin mencari kerja, sehingga banyak orang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.
Belakangan ini juga semakin banyak perusahaan-perusahaan yang mengurangi jumlah pekerjanya sehingga pengangguranpun
semakin bertambah. Hal ini akan teratasi apabila orang tersebut mempunyai
minat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri yaitu dengan bekerja sesuai keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki tidak
usah mengandalkan untuk mendapatkan pekerjaan dari orang lain atau bekerja pada instansi pemerintah. Bagi anak lulusan SMK
otomotif dimana di sekolahan telah dibekali pengetahuan dan keterampilan dibidang otomotif hendaknya berani untuk
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan membuka bengkel motor atau bengkel mobil. Menciptakan lapangan pekerjaan sendiri
atau berwiraswasta banyak dipengaruhi oleh berbagai hal baik dari dalam diri atau dari lingkungan. Lingkungan pertama yang paling
berpengaruh adalah lingkungan keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang
juga memegang peran penting dalam prestasi anak. Ditinjau dari segi lingkungan maka pembentukan watak, kecerdasan,
keterampilan, kepribadian, idiologi, keluarga merupakan
lingkungan pertama yang paling dominan. Keluarga adalah merupakan lingkungan pertama bagi anak. Setiap orang tua
menjadi teladan bagi anak-anaknya. Dengan bimbingan dan pengawasan dari orang tua maka unsur-unsur psikologis anak dapat
didayagunakan secara optimal. Unsur-unsur psikologi tersebut adalah perhatian, pengawasan, tanggapan, fantasi, ingatan, pikiran,
intelegensi dan bakat. Anak-anak cenderung ingin meniru orang tuanya atau
meneruskan tradisi keluarga misalnya dalam hal bekerja. Tetapi di era sekarang anak cenderung ingin menemukan jati diri atau
mandiri. Kemandirian lebih baik dari orang tuanya. Hal ini akan mendorong anak untuk berusaha menciptakan lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan bidang keahliannya. Latar belakang pekerjaan orang tua merupakan salah satu
faktor yang mempunyai peranan terhadap minat berwiraswasta pada anaknya. Latar belakang pekerjaan orang tua beraneka ragam
misalnya sebagai petani, buruh,karyawan swasta, wiraswasta dan pegawai negeri. Dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang
berbeda-beda maka akan berbeda pula pengaruhnya terhadap minat berwiraswasta pada anak. Karena dengan alasan apapun anak tetap
masih bergantung pada orang tua, hal ini juga berlaku pada minat berwiraswasta pada anak. Anak yang mempunyai minat
berwiraswasta yang tinggi tetapi bila tidak mendapatkan dukungan
spiritual dan material dari orang tuanya kemungkinan untuk meraih kesuksesan juga kecil.
Dukungan spiritual seperti halnya cara orang tua memotivasi, mengawasi dan perhatian, sedangkan dukungan
material yaitu berupa modal. SMK menyiapkan anak didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan
kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pelajaran tentang kewirausahaan juga
diajarkan di kurikulum SMK sekarang ini. Dengan diajarkannya kewirausahaan maka akan semakin menambah pengetahuan siswa
SMK tentang kewirausahaan, hal ini diharapkan akan semakin menumbuhkan minat siswa untuk berwiraswasta. Dengan
diajarkannya kewirausahaan dan keterampilan di bidang otomotif, siswa jurusan otomotif diharapkan setelah lulus sekolah mampu
mengembangkannya pada dunia usaha dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan keterampilannya masing-
masing, dengan demikian maka minat berwiraswasta pada siswa SMK harus ditumbuhkembangkan. Program Keahlian Teknik
mekanik Otomotif harus bisa mengembangkan minat berwiraswasta pada siswanya dibidang otomotif.
Minat berwiraswasta meliputi : kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan
untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan
tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari
kegagalan yang dialami. Jadi yang dimaksud minat berwiraswasta adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras
atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resikoyang akan
terjadi, serta belajar dari kegagalan. Alasan yang mendasari Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan
Orang Tua Terhadap minat Berwiraswasta adalah semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak bagi lulusan SMK. Banyak
anak lulusan SMK yang bekerja sebagai buruh tani, sales dan buruh bangunan. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa SMK.
4. Jenis Kelamin