Minat Berwirausaha Tinjauan Pustaka

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Minat Berwirausaha

a Pengertian Minat Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang, selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Minat merupakan bagian dari kepribadian yang berkaitan dengan apakah individu senang atau tidak terhadap suatu obyek, keadaan atau peristiwa. Minat berperan penting saat menentukan keputusan karir sehingga dapat mengarahkan tindakan individu. Oleh karena itu, minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri atas perasaan, pikiran dan prasangka yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan Sukardi,1988:62. Selain itu, minat merupakan suatu keadaan dimana sesorang menaruh perhatian terhadap suatu obyek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek tersebut Walgito,1977:38. Secara sederhana minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat merupakan kecenderungan yang agak menetap pada subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu Winkel,1983:30. b Faktor – faktor yang mempengaruhi minat Menganai timbulnya minat, Mappiare, 1982:62 mengemukakan bahawa minat berasal dari harapan, perasaan, prasangka, pendirian, rasa takut atau kecenderungan lain mengarahkan individu pada sesuatu pilihan tertentu. Hal ini berarti minat seseorang akan timbul jika seseorang memiliki rasa senang, mempunyai harapan tehadap obyek, memiliki pandanagan terhadap dirinya sendiri dan ada kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang mendukungnya. c Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Menurut Kir Haryana yang dikutip oleh Iin Hertiyamah 1999: 14-15, minat sesorang untuk berwirausaha dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang bersal dari dalam dirinya faktor intern maupun faktor faktor yang bersal dari luar dirinya faktor ekstern. a. Faktor-faktor dari dalam, meliputi : 1. Faktor Bakat Bakat adalah kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang diperoleh karena keturunan. 2. Faktor Kepribadian Kepribadian adalah totalitas perilaku seseorang yang sifatnya cenderung menetap. Kepribadian seseorang ini sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan. 3. Faktor Kemampuan Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidkan formal maupun pendidikan non formal. b. Faktor-faktor dari luar, meliputi : 1. Adanya sarana dan fasilitas Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. 2. Faktor keluarga Adanya dorongan dari orang tua dan saudara-saudara merupakan pengaruh bagi bidang kerja seseorang. 3. Latar belakang pendidikan seseorang Seseorang yang mengambil jurusan dalam bidang dunia usaha, manajemen, penjualan, dan sebagainya. Mereka berwirausaha, berdasarkan bekal ilmu dan pengetahuan yang diperoleh mereka selama mereka kuliah. 4. Latar belakang sosial masyarakat Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap pilihan kerja. Kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship. Kata entrepreneurship sendiri berasal dari bahasa perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantilon 1755. Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755.Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak Universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Supaya lebih jelas diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan, menurut para ahli: a. Drucker 1959 dalam Suryana menyatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. b. Thomas W. Zimmerer dalam Suryana 1996, kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. c. Peter hisrich dalam Suryana 1995:10, kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. d. Salim Siagian dalam http:pambudi.staf.portalump.net 1999:6, menyatakan kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang. e. Ahmad Rouzni Noor dalam http:pambudi.staf.portalump.net 1994:26, mengatakan kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki keahlian inovasi dan kreasi serta kekuatan imajinasi yang berorientasi kepada sasaran dan masa depan dengan kemampuan kepemimpinannya berkeyakinan berhasil dan siap menanggung risiko. f. Acmad Sanusi dalam http:afeyaja.blogspot.com , kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

2. Jiwa Kewirausahaan

Dokumen yang terkait

STUDI HUBUNGAN PRESTASI SISWA PADA MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DAN PERBEDAAN LATAR BELAKANG PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

0 2 87

PERBEDAAN MINAT SISWA BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DI SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 1 29

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN TEMAN SEBAYA PADA SISWA SMK Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Jenis Pekerjaan Orang Tua dan Teman Sebaya Pada Siswa Smk Muhammadiyah 01 Boyolali Kelas XI Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

Hubungan gender, latar belakang pekerjaan orang tua, dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa SMK.

0 0 2

Pengaruh jiwa kewirausahaan, latar belakang pekerjaan orang tua dan jenis kelamin terhadap minat berwirausaha siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) eks SMEA : studi kasus siswa kelas XII SMK N 7 Yogyakarta dan SMK Muhammadiyah 1 di Yogyakarta tahun ajaran

0 1 158

Pengaruh jiwa kewirausahaan, praktik industri dan jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa SMK : studi kasus pada siswa SMK Kelas XII, Jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi Yogy

0 19 136

Pengaruh jiwa kewirausahaan, pengalaman berwirausaha dan pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha.

0 1 125

Pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa : studi kasus siswa kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 0 167

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 0 116

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

0 0 134