Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

34

D. Teknik Pengumpulan Data

Kualitas pengumpulan data berhubungan dengan kesesuaian cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Meskipun teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu instrumen dapat menghasilkan data yang valid, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya Sugiyono 2007: 193. Selanjutnya untuk memperoleh data tersebut, maka digunakan teknik- teknik pengumpulan data yang tepat. Untuk itu dalam penelitian ini penulis menggunakan metode: 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2005: 186. Wawancara adalah proses memperoleh informasi melalui tatap muka antara peneliti dan subyek penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan sehingga data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat terkumpul secara maksimal terkait dengan proses kebijakan sekolah unggulan dan pelaksanaan 8 SNP pasca dihapuskannya RSBI di SMK 1 Muhammadiyah Klaten Utara. 35 2. Observasi Menurut Sutrisno Hadi Sugiyono, 2007: 203, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Dalam observasi, peneliti mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas tersebut, dan makna kejadian dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati terkait proses pembelajaran sekolah unggulan sebagai alternatif dari dihapuskannya RSBI di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. 3. Studi Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2002: 206. Dalam studi dokumentasi, peneliti mengumpulkan data berupa profil dari SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara.

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

ANALISIS KESALAHAN SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SMP NEGERI 1 BOYOLALI Analisis Kesalahan Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri 1 Boyolali dalam Menyelesaikan Soal Geometri.

0 0 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 22

EVALUASI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 24

Dampak kegaiatan belajar mengajar dan kinerja sekolah pasca penghapusan rintisan sekolah bertaraf internasional RSBI SMK N 1 Cilacap.

0 0 176

Implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di sma negeri 1 Karanganyar

1 1 129

Analisis pelaksanaan pembelajaran rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di SMA Negeri 1 Surakarta

0 0 141

Analisis implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Salatiga

1 1 116

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119