85,12 dan realisasi fisik mencapai 100,00. Adapun rincian capaian masing-masing output dapat dilihat pada lampiran 3.
3.4. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut. 3.4.1. Permasalahan
Permasalahanhambatan yang mengakibatkan terjadinya kegagalan atau keterlambatan pencapaian sasaran pembangunan perkebunan tahun
2014 secara umum adalah sebagian besar kegiatan pengembangan perkebunan tergantung pada musim tanamiklim; Perubahan iklim global
mengakibatkan ketidakjelasan musim tanam; tahun fiskal yang tidak sinkron dengan kalender tanam; keterbatasan sarana dan prasarana
dalam mendukung kinerja pegawai, belum memadainya operasional sistem informasi manajemen dan jumlah tenaga teknis; satu ULP di
daerah melayani seluruh SKPD dan lebih memprioritaskan kegiatan yang dibiayai APBD; revisi POK baik di Pusat maupun daerah; penerapan
Sistem Pengendalian Intern SPI masih belum efektif. Permasalahanhambatan yang dihadapi daam pelaksanaan kegiatan
Dukungan manajemen dan Dukungan teknis lainnya dapat dikelompokkan menjadi permasalahan administrasi dan teknis
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
3.4.1.1 Administrasi
Secara administrasi masih banyak ditemui di banyak satker permasalahanhambatan sebagai berikut :
• Sistem adminsitrasi perencanaan di daerah masih belum tertib • Sistem administrasi keuangan di daerah masih belum tertib
• Sistem administrasi monitoring, evaluasi dan pelaporan didaerah
masih belum tertib • Sistem administrasi kepegawaian, kehumasan dan penempatannya
di daerah masih belum efektif.
29
|
L a k i p - S e k r e t a r i a t 2 0 1 4
3.4.1.2 Perencanaan
• Terlambatnya usulan proposal kegiatan dari daerah provinsi dan kabupatenkota;
• Unit cost yang terlalu kecil; • Belum efektifnya pelaksanaan koordinasi perencanaan baik eksternal
antara kabupaten, provinsi dengan pusat maupun internal organisasi sehingga sering terjadi pergantian CPCL;
• Terhambatnya proses revisi DIPA POK Khususnya daerah; • Belum disusun berdasarkan hasil evaluasi tahun sebelumnya dan
analisis kebutuhan daerah.
3.4.1.3 Pelaksanaan
• Analisis resiko belum dibuat pada setiap tahap pelaksanaan kegiatan;
• Rencana Operasional Pelaksanaan Alokasi Kegiatan ROPAK yang telah dibuat belum dikawal dengan baik sehingga .
• Pedoman teknis belum ditindaklanjuti dengan petunjuk pelaksanaan Juklak dan petunjuk teknis Juknis
• Pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan yang dibiayai APBN belum didukung secara sinergis melalui APBD I dan APBD II.
• Masih banyaknya Revisi POKDIPA yang diajukan; • Terbatasnya Unit Layanan Pengadaan ULP;
• ULP di Daerah belum siap untuk melaksanakan pengadaan barang
dan jasa; • Sering terjadi gagal lelang dan sanggahanbanding;
• Masih terbatasnya anggaran untuk pembangunan perkebunan; • Perubahan CPCL menghambat kelancaran pelaksanaan kegiatan
3.4.1.4 Pengorganisasian
• Kurangnya transparansi dan sinergi antara KPA, PPK, perencana kegiatan dan pelaksana kegiatan;
30
|
L a k i p - S e k r e t a r i a t 2 0 1 4