Capaian Kinerja output kegiatan lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan

mencapai 100,00. Adapun realisasi serapan keuangan sebesar Rp 8,485 milyar dari pagu yang di alokasikan sebesar Rp. 11,255 milyar 75,39 masuk kategori berhasil untuk capaian output kegiatan layanan perkantoran, kendaraan bermotor, peralatan dan fasilitas perkantoran dialokasikan Rp. 40,106 milyar dengan realisasi sebesar Rp. 34,841 milyar 86,67. 4 Dukungan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan asset. Komponen kegiatan ini meliputi pelayanan perbendaharaan dan pengembalian kredit eksp proyek perkebunan, intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP, pembinaan pelaksanaan administrasi anggaran kinerja, koordinasi penyelesaian kasus kerugian Negara, koordinasi tindak lanjut penyelesaian kredit petani eks. Proyek UPP perkebunan, pemantapan sistem akuntasi dan verivikasi pelaksanaan anggaran, pembinaan pelaksanaan dan penyusunan laporan keuangan SAK, penataan Barang Milik Negara dan terlaksananya sosialisasi pengadaan barangjasa dan ujian sertifikasi pengadaan barangjasa dan piñata usahaan BMN di Provinsi Satker DKTP. Realisasi kinerja fisik output kegiatan dukungan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan pada tahun 2014 mencapai 100,00. Adapun kegiatan yang masuk dalam penghematan anggaran yaitu analisis kebutuhan sarana kerja. Untuk realisasi serapan keuangan sebesar Rp 8,233 milyar dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp 9,415 milyar 87,44 dan masuk kategori berhasil. Uraian lebih detil capaian masing-masing sub komponen disajikan pada Lampiran 3. 26 | L a k i p - S e k r e t a r i a t 2 0 1 4

3.2.2.2 Capaian Kinerja Tahun 2014 Terhadap Capaian Tahun 2013

Capaian kinerja keuangan dukungan menajemen dan dukungan teknis lainnya Sekretrariat Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014 mencapai 85,12, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar 84,44 mengalami peningkatan sebesar 0,81. Sedangkan capaian fisik kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada tahun 2014 mencapai 100,00, mengalami peningkatan 0,93 jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 99,08. Adapun rinciannya disajikan pada Tabel 5. Tabel 5.Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan Sekretariat Ditjen Perkebunan Tahun 2014 dibanding Tahun 2013 No Kegiatan 2014 2014 2013 2014 2013 2013 2014 2013 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya 99,08 100,00 0,93 84,44 85,12 0,81 Ditjen Perkebunan 1 Dukungan pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama. 99,00 100,00 1,01 94,05 87,57 6,89 2 Dukungan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi. 101,74 100,00 1,71 92,62 85,97 7,18 3 Dukungan pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum dan administrasi perkantoran. 92,67 100,00 7,91 76,73 75,39 1,75 4 Dukungan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan asset 100,76 100,00 0,75 92,95 87,44 5,93 5 Layanan Perkantoran, peralatan fasilitas 100,00 100,00 82,36 86,87 5,48 perkantoran dan kendaraan bermotor Capaian Realisasi Fisik Realisasi Keuangan 3.2.2.3. Capaian Kinerja Sekretariat Ditjen Perkebunan dibandingkan Unit Kerja Eselon II Lainnya Kinerja keuangan untuk Sekretariat Ditjen Perkebunan Satker Pusat sebesar 85,12 menempati posisi ketiga teratas setelah Direktorat Tanaman Tahunan yang mencapai 93,45 dan Direkto 27 | L a k i p - S e k r e t a r i a t 2 0 1 4 Tanaman Rempah dan Penyegar sebesar 91,89. Adapun rincian capaian keuangan per unit kerja eselon II Lingkup Ditjen Perkebunan pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6. Capaian Keuangan dan Fisik per Unit Kerja Eselon II Lingkup Ditjen Perkebunan

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan Penetapan Kinerja PK antara Sekretaris Ditjen Perkebunan dengan Direktur Jenderal Perkebunan alokasi anggaran untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya sebesar Rp.129.096.249.000,- . Alokasi dana tersebut untuk mendukung kegiatan 1 Pelayanan perencanaan, program, anggaran dan kerjasama yang berkualitas; 2 Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi yang berkualitas;3 Pelayanan organisasi, kepegawaian,humas,hukum dan adminsitrasi perkantoran yang bekualitas; 4 Pengelolaan adminstrasi keuangan dan aset yang berkualitas. Realisasi serapan anggaran untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Perkebunan secara nasional sebesar Rp. 114.786.978.015 ,- 88,92 dari pagu yang tersedia dan realisasi fisik mencapai 100,00. Sedangkan untuk dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya ditingkat pusat Sekretariat Ditjen Perkebunan serapan anggaran tahun 2014 mencapai Rp.60.408.624.385,- atau No Unit Kerja Eselon II Anggaran Fisik Pagu Rp Realisasi Rp 1 Dirat Tanaman Rempah dan Penyegar 7.158.875.000 6.578.201.605 91,89 96,65 2 Dirat Tanaman Semusim 11.734.359.000 8.456.862.695 72,07 94,78 3 Dirat Tanaman Tahunan 7.195.223.000 6.724.263.167 93,45 96,84 4 Dirat Pascapanen dan Pembinaan Usaha 6.519.682.000 4.757.213.498 72,97 96,10 5 Dirat Perlindungan Perkebunan 4.561.300.000 3.588.970.478 78,68 96,25 6 Sekretariat Ditjen Perkebunan 70.970.140.000 60.408.624.385 85,12 100,00 28 | L a k i p - S e k r e t a r i a t 2 0 1 4 85,12 dan realisasi fisik mencapai 100,00. Adapun rincian capaian masing-masing output dapat dilihat pada lampiran 3. 3.4. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut. 3.4.1. Permasalahan Permasalahanhambatan yang mengakibatkan terjadinya kegagalan atau keterlambatan pencapaian sasaran pembangunan perkebunan tahun 2014 secara umum adalah sebagian besar kegiatan pengembangan perkebunan tergantung pada musim tanamiklim; Perubahan iklim global mengakibatkan ketidakjelasan musim tanam; tahun fiskal yang tidak sinkron dengan kalender tanam; keterbatasan sarana dan prasarana dalam mendukung kinerja pegawai, belum memadainya operasional sistem informasi manajemen dan jumlah tenaga teknis; satu ULP di daerah melayani seluruh SKPD dan lebih memprioritaskan kegiatan yang dibiayai APBD; revisi POK baik di Pusat maupun daerah; penerapan Sistem Pengendalian Intern SPI masih belum efektif. Permasalahanhambatan yang dihadapi daam pelaksanaan kegiatan Dukungan manajemen dan Dukungan teknis lainnya dapat dikelompokkan menjadi permasalahan administrasi dan teknis perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

3.4.1.1 Administrasi

Secara administrasi masih banyak ditemui di banyak satker permasalahanhambatan sebagai berikut : • Sistem adminsitrasi perencanaan di daerah masih belum tertib • Sistem administrasi keuangan di daerah masih belum tertib • Sistem administrasi monitoring, evaluasi dan pelaporan didaerah masih belum tertib • Sistem administrasi kepegawaian, kehumasan dan penempatannya di daerah masih belum efektif. 29 | L a k i p - S e k r e t a r i a t 2 0 1 4