simultan tidak memiliki pengaruh
terhadap profitabilitas ROA.
Sumber : Data diolah penulis
2.6 Kerangka Konseptual
Berdasarkan pada telaah pustaka dan penelitian terdahulu, maka variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return on asset ROA, sedangkan Cash
Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover digunakan sebagai variabel independen. Pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover, dan
Inventory Turnover terhadap ROA dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Perputaran Kas X1
Perputaran Piutang X2
Perputaran Persediaan X3
Profitabilitas ROA Y
Universitas Sumatera Utara
1. Pengaruh Perputaran Kas Cash Turnover dengan Profitabilitas ROA Perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan dengan
jumlah kas rata – rata. Perputaran kas menunjukkan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas
berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik. Karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan
kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar pula Kasmir, 2013.
2. Pengaruh Perputaran Piutang Receivable Turnover dengan Profitabilitas ROA
Piutang merupakan salah satu bentuk investasi yang menyerap sebagian dari modal perusahaan. Bila perusahaan menggunakan modal
sendiri seluruhnya, maka dengan piutang modal yang tersedia untuk investasi bentuk lain persediaan, aktiva tetap dan lain-lain akan berkurang.
Perputaran piutang yang semakin tinggi adalah semakin baik karena berarti modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan semakin rendah.
Naik turunnya perputaran piutang ini akan dipengaruhi oleh hubungan perubahan penjualan dengan perubahan piutang, misalnya perputaran piutang
akan turun bila penjualan turun dan piutang meningkat bila penjualan meningkat. Namun perputaran piutang yang terlalu tinggi, belum tentu
meningkatkan profitabilitas ROA, karena menurut Horgren et.al 2007:170, perputaran piutang usaha terlalu tinggi mengindikasikan bahwa pemberian
kredit terlalu ketat, yang mengakibatkan hilangnya penjualan kepada
Universitas Sumatera Utara
pelanggan terbaiknya. Dan akan mengakibatkan profitabilitas ROA menurun.
3. Pengaruh Perputaran Persediaan Inventory Turnover dengan Profitabilitas ROA
Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan
persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barangjasa. Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan
dari persediaan tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkannya. Hubungan perputaran persediaan terhadap profitabilitas
menurut Hongren et al 2007:250 adalah sebagai berikut: Perputaran persediaan mengukur kecepatan rata-rata persediaan bergerak
keluar dari perusahaan. Semakin cepat persediaan dirubah menjadi barang dagang yang nantinya akan dijual oleh perusahaan maka akan semakin tinggi
pula tingkat profitabilitasnya. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan semakin baik bagi kelangsungan hidup
perusahaan tersebut.
Maka periode perputaran persediaan ini perlu diperhatikan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
menghabiskan persediaan dalam proses produksinya. Hal ini dikarenakan semakin lama periode perputaran persediaan, maka semakin banyak
biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjaga agar persediaan di gudang tetap baik. Rendahnya tingkat perputaran persediaan
mungkin disebabkan adanya overinvestment dalam persediaan seperti terlalu
Universitas Sumatera Utara
tingginya persediaan dalam hubungannya dengan penjualan, pembelian barang yang terlalu banyak menjelang akhir periode karena adanya harapan
harga akan naik dan permintaan akan meningkat, banyaknya barang yang tidak terjual karena out of date, dan lain – lain. Perputaran persediaan yang
tinggi belum tentu diikuti tingginya net income, selama profit yang diperoleh telah dikorbankan untuk mencapai volume penjualan yang lebih besar, untuk
meningkatkan perputaran persediaan tersebut mungkin harga jual terlalu rendah, atau meningkatnya perputaran persediaan itu mungkin diikuti naiknya
biaya penjualan dan biaya administrasi lebih dari sebanding. 4. Pengaruh Perputaran Kas Cash Turnover, Perputaran Piutang Receivable
Turnover, dan Perputaran Persediaan Inventory Turnover dengan Profitabilitas ROA
Tingkat perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan akan selalu mempengaruhi jumlah penjualan yang dihasilkan,
pada saat perputaran mengalami peningkatan maka akan memberikan peningkatan terhadap profitabilitas ROA.
2.7 Hipotesis Penelitian