Penggunaan kaw asan hutan

8

3. Penggunaan kaw asan hutan

Sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra tahun 2005 - 2009 adalah terkendalinya penggunaan kawasan hutan di seluruh I ndoenesia. Penggunaan kawasan hutan adalah kegiatan kehutanan untuk mendukung pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang dilakukan harus secara selektif, tanpa mengubah status dan fungsi pokok kawasan hutan dan menghindari terjadinya enclave di dalam kawasan hutan. Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan diluar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di hutan produksi dan hutan lindung. Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melalui pemberian izin pinjam pakai oleh Menteri dengan mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan. Untuk mencapai sasaran penggunaan kawasan hutan yang terkendali, pada tahun 2006 telah dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : - Penanganan perkara tuntutan pihak lain atas kawasan hutan di 30 lokasi; - Penyediaan data penggunaan kawasan hutan dan pemenuhan kewajiban pemegang ijin penggunaan kawasan hutan di 12 lokasi; - Penyediaan data peta lokasi, luas dan fungsi kawasan hutan yang dipinjam pakaikan di 12 lokasi; - Penyediaan data pemenuhan kewajiban lahan kompensasi penggunaan kawasan hutan di 5 lokasi; - Penyediaan data dan informasi dalam rangka penyelesaian masalah penggunaan kawasan hutan dan penggunaan hutan tanpa ijin di 5 propinsi 5 lokasi; - Penyediaan data dan informasi dalam rangka penyiapan pertimbangan teknis penggunaan kawasan hutan 25 lokasi dan sosialisasi peraturan di bidang penggunaan kawasan hutan di 10 propinsi; - Monitoring pemanfaatan lahan dalam kawasan hutan konservasi 4 propinsi 392 ribu Ha; - Monitoring penggunaan KH 55 lokasi; - Penyediaan kawasan hutan yang dipinjam pakai untuk kegiatan non kehutanan 42 lokasi; serta - Monitoring pemanfaatan kawasan hutan untuk lokasi enclave 5 lokasi. Pada tahun 2007, kegiatan yang telah direncanakan adalah : - Pengkajian terpadu permohonan penggunaan kawasan hutan di 25 lokasi; - Monitoring perkembangan penggunaan kawasan hutan 30 propinsi; - Evaluasi penggunaan kawasan hutan secara berkala di 15 lokasi; 9 - Pengembangan basis data penggunaan kawasan hutan; dan - Fasilitasi penyelesaian masalah penggunaan kawasan hutan 10 lokasi.

4. Perubahan Fungsi dan Peruntukan Kaw asan Hutan