Hubungan Antara Pengaruh Potensi Zakat dengan Pengentasan Hubungan Antara Pengaruh Zakat dengan Pengentasan Kemiskinan

63 dapat disimpulkan bahwa responden sangat setuju bahwa sistem yang digunakan dalam pelaksanaan bantuan pada mustahiq seharusnya bersifat mendidik yaitu system Qadrul Hasan dan sekaligus berinfaq atas keuntungan yang diperoleh 4. Dari pernyataan no 4 sebanyak 83 responden menjawab sangat setuju, sebanyak 17 menjawab setuju. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa responden sangat setuju zakat merupakan sumber daya dana yang amanah dan produktif.

4.7.3. Pengolahan Data

Variabel yang di teliti dalam penelitian ini adalah pengaruh potensi zakat dan peranan zakat terhadap pemberantasan kemiskinan di Kota Medan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji kolerasi Rank Spearman karena adata yang diperoleh adalah berupa data ordinal yang diperoleh dengan pembagian kuisioner dengan jenis skala Likert. Uji koefisien kolerasi ini di maksudkan untuk menguji hubungan dari variabel Y dan X.

4.7.3.1 Hubungan Antara Pengaruh Potensi Zakat dengan Pengentasan

Kemiskinan Hipotesis umum ditunjukkan peranan zakat dengan pemberantasan kemiskinan adalah sebagai berikut : a. Hipotesis Nol H : ρ = 0 Potensi zakat tidak berhubungan signifikan dengan pengentasan kemiskinan. Universitas Sumatera Utara 64 b. Hipotesis Kerja H 1 : ρ ≠ 0 Potensi zakatberhubungan signifikan dengan pengentasan kemiskinan Potensi Zakat memiliki hubungan yang kuat terhadap pemberantasan kemiskinan bagi umat muslim yang tidak mampu. Dapat kita dilihat dari tabel dibawah ini, yaitu Tabel 4. 10 Hubungan Antara Potensi Zakat Dalam Pengentasan Kemiskinan Correlations Pemberantasan Kemiskinan POTENSI ZAKAT Spearmans rho Kemiskinan Correlation Coefficient 1. 000 . 582 Sig. 2-tailed . . 000 N 100 100 Potensi Correlation Coefficient . 582 1. 000 Sig. 2-tailed . 000 . N 100 100 . Correlation is significant at the 0. 01 level 2-tailed. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai koefisien kolerasi sebesar 0,582 dengan taraf signifikansi untuk hipotesis umum sebesar0,000 pada tingkat kepercayaan 0, 01 atau 90 adapun tingkat kriteria pengujian 1. Jikapotensi zakatzakat signifikansi α, maka H ditolak H 1 diterima 2. Jikapotensizakat signifikansi α, maka H diterima H 1 ditolak Dari hasil penghitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar0, 000 α 0,01 maka hipotesis kerja H 1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antarapengaruh potensizakat dalam pemberantasan kemiskinan. Hubungan ini ditunjukkan dengan nilai kolerasi sebesar 0,582yang termasuk dalam kategori kolerasi kuat0,5 – 0,75 Universitas Sumatera Utara 65

4.7.3.2. Hubungan Antara Pengaruh Zakat dengan Pengentasan Kemiskinan

Hipotesis umum ditunjukkan dengan pengaruh zakat di Kota Medandengan kemiskinan sebagai berikut: a. Hipotesis Nol H : ρ = 0 Pengaruh zakat tidak berhubungan secara signifikan dengan pemberantasan kemiskinan. b. Hipotesis Kerja H 1 : ρ ≠ 0 Pengaruh zakat berhubungan secara signifikan dengan pemberantasan kemiskinan. Pengaruh zakat dengan pengentasan kemiskinan di Kota Medan. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini, yaitu Tabel 4. 11 Hubungan Antara Pengaruh Zakat dengan Pengentasan Kemiskinan Correlations Pemberantasan Kemiskinan POTENSI ZAKAT Spearmans rho Kemiskinan Correlation Coefficient 1. 000 . 568 Sig. 2-tailed . . 002 N 100 100 Pengaruh Correlation Coefficient . 568 1. 000 Sig. 2-tailed . 002 . N 100 100 . Correlation is significant at the 0. 01 level 2-tailed. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai koefisien kolerasi sebesar 0, 568 dengan taraf signifikansi untuk hipotesis umum sebesar 0,002 pada tingkat kepercayaan 0, 01 atau 90 , adapun tingkat kriteria pengujian: 1. Jika pengaruh zakat signifikansi α, maka H ditolak H 1 diterima 2. Jika pengaruh zakat signifikansi α, maka H diterima H 1 ditolak Universitas Sumatera Utara 66 Dari hasil penghitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0, 0 02 α 0, 01 maka hipotesis kerja H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh zakat dengan pengentasan kemiskina di Kota Medan. Hubungan ini ditunjukkan dengan nilai kolerasi sebesar 0, 568yang termasuk dalam kategori kuat 0, 50-0, 75.

4.7.3.3. Hubungan Antara Pinjaman ModaldenganPengentasan