Heteroskedastisitas Autokorelasi Uji Asumsi Klasik .1 Multikolinearitas

Nurrizqi Tri Juliarti Sudiyono, 2013 Pengaruh Lingkungan Fisik Dan Lingkungan Sosial Terhadap Kinerja Guru Survey Pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Swasta se-Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.3.2 Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama Gujarati, 2001 : 177. Heteroskedastisitas merupakan suatu fenomena dimana estimator regresi bias, namun varian tidak efisien semakin besar populasi atau sampel, semakin besar varian. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Beberapa akibat yang ditimbulkan akibat adanya heteroskedastisitas Sumodiningrat, 1994:266: a Penaksir-penaksir OLS tidak akan bias unbiased b Artinya, penaksir-penaksir kuadrat terkecil adalah unbiased, sekalipun dalam kondisi heteroskedastisitas. Hal ini disebabkan karena di sini tidak digunakan asumsi homoskedastisitas. c Varian dari koefisien-koefisien OLS salah. d Penaksir-penaksir OLS akan menjadi tidak efisien. Kriteria pengujian untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastis bisa dilakukan melalui analisis grafik hasil output SPSS dengan kriteria berikut : 1 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. Nurrizqi Tri Juliarti Sudiyono, 2013 Pengaruh Lingkungan Fisik Dan Lingkungan Sosial Terhadap Kinerja Guru Survey Pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Swasta se-Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.3.3 Autokorelasi

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain Agus Widarjono, 2005 : 177. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi adalah dengan metode Durbin-Watson. Untuk uji metode Durbin Watson dilakukan dengan program komputer SPSS versi 17.0. Durbin-Watson mengembangkan uji statistic yang disebut uji statistic d. Ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dalam tabel uji statistic Durbin-Watson d sebagai berikut: Tabel 3.5 Uji Statistik Durbin-Watson Nilai statistik d Hasil 0 d d L Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif d L ≤ d ≤ d u Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan d u ≤ d ≤ 4 - d u Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positifnegatif 4 – d u ≤ d ≤ 4 - d L Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan 4 – d L ≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatif Nurrizqi Tri Juliarti Sudiyono, 2013 Pengaruh Lingkungan Fisik Dan Lingkungan Sosial Terhadap Kinerja Guru Survey Pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Swasta se-Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d L d u 4 - d u 4 - d L 4 Autokorelasi Positif Ragu - ragu Tidak ada Autokolerasi Ragu - ragu Autokorelasi Negatif Autokorelasi Negatif Nurrizqi Tri Juliarti Sudiyono, 2013 Pengaruh Lingkungan Fisik Dan Lingkungan Sosial Terhadap Kinerja Guru Survey Pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Swasta se-Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Cimahi, Kota Cimahi merupakan sebuah Kota di Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian barat Jawa Barat, Indonesia. Letak astronomis Kota ini di antara 107°32 Bujur Timur dan 6°53 Lintang Selatan. Kota ini terletak di antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Cimahi dahulu bagian dari Kabupaten Bandung, yang kemudian ditetapkan sebagai kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976. Kemudian pada tanggal 18 Oktober 2001 dibentuklah Kota Cimahi yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan melalui proses penelitian dari lima perguruan tinggi negeri dan swasta yaitu Universitas Padjadjaran UNPAD, Institut Tekhnologi Bandung ITB, Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri STPDN , Universitas Pendidikan Indonesia UPI dan Universitas Jend. Ahmad Yani UNJANI. Kota Cimahi memiliki luas wilayah 48,42 km 2 yang terdiri terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 15 kelurahan. Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Cimahi Tengah. Tingkat pendidikan penduduk juga merupakan komponen penting untuk pembangunan pendidikan. Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk yang dirinci menjadi sepuluh kategori dapat digambarkan sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN STRES TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DAN SWASTA DI KABUPATEN TABANAN

0 4 15

Pengaruh Perhatian Orangtua dan Lingkungan Sekolah terhadap Penyimpangan Perilaku Remaja di Sekolah Menengah Atas Swasta di Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi

0 3 179

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kesulitan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kesulitan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri

0 3 13

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Per

0 1 18

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Per

0 1 14

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).

50 245 116

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM STUDI ADMINSTRASI PERKANTORAN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SE-KOTA SUKABUMI.

2 3 59

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA/MA Swasta Kota Cimahi.

0 0 39

PENGARUH SISTEM KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA CIMAHI.

1 2 46