41
Lanjutan Tabel 3.1 Perusahaan yang menjadi sampel penelitian
No Kode
Nama Perusahaan 11
FAST PT Fast Food Indonesia Tbk
12 GDYR
PT Goodyear Indonesia Tbk 13
GGRM PT Gudang Garam Tbk
14 HEXA
PT Hexindo Adiperkasa Tbk 15
IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
16 INAF
PT Indofarma Tbk 17
INDS PT Indospring Tbk
18 INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 19
JPFA PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
20 KAEF
PT Kimia Farma Persero Tbk 21
KLBF PT Kalbe Farma Tbk
22 MERC
PT Merck Tbk 23
MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
24 PYFA
PT Pyridam Farma Tbk 25
SMCB PT Holcim Indonesia Tbk
26 SMGR
PT Semen Indonesia Persero Tbk 27
SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
28 TCID
PT Mandom Indonesia Tbk 29
UNTR PT United Tractors Tbk
30 UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
3.4. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan
pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif Teguh, 2005 : 121. Data yang diperoleh adalah kombinasi antara
data time series dengan data cross section Pooled Data. Data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu
yang di dapat dalam beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, atau tahunan. Sedangkan data cross section merupakan
sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu Umar, 2003 :70.
Universitas Sumatera Utara
42
3.5. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cross section,time series,dan studi dokumentasi. Studi dokumentasi yaitu dengan
mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder yang terkait dengan lingkup penelitian. Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 – 2012. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan cara
mengunduh melalui situs www.idx.co.id
untuk memperoleh data laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.6. Variabel Penelitian
Variabel independen X dalam penelitian ini adalah Ratio Profitabilitas Return on Equity dan Earning Per Share dan Economic Value Added, sedangkan
variabel dependen Y adalah Harga Saham.
3.7. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran untuk masing – masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen X a.
Return on Equity X
1
adalah Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan kontribusi pemilik danatau seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber – sumber lain untuk kepentingan pemilik. Skala pengukurannya adalah rasio.
Universitas Sumatera Utara
43
b. Earning Per Share
X
2
adalah Rasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba
c.
Economic Value Added X
3
adalah laba operasi bersih setelah pajak NOPAT selama satu tahun buku dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh modal capital charge yang didasarkan atas WACC dan dikalikan dengan invested capital. Skala pengukurannya adalah skala rasio.
2. Variabel Dependen Y. a. Harga Saham Y adalah harga pasar pada waktu penutupan closing price
aktivitas di Bursa Efek Indonesia. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata harga saham 2 dua bulan setelah publikasi
laporan keuangan pada masing-masing periode pengamatan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio.
Tabel 3.2 – Operasional Variabel Variabel
Konsep Variabel Indikator
Skala Return on Equity
X
1
Dihitung dengan membagi laba bersih
dengan modal ekuitas pemegang saham
Laba bersih modal ekuitas pemegang
saham x 100 Ratio
Earning Per Share X
2
Dihitung dengan laba bersih yang
dikurangi deviden saham preferen
dibagi jumlah saham yang beredar
[Laba bersih setelah pajak – deviden
saham preferen jumlah saham biasa
yang beredar] x 100
Ratio
Universitas Sumatera Utara
44
Lanjutan Tabel 3.2 – Operasional Variabel Economic Value
Added X
3
Laba operasi setelah pajak dikurangi
biaya modal NOPAD – Invested
capital x WACC Ratio
Harga Saham Y Harga yang
menunjukkan harga pasar saham
Harga pasar saham berdasarkan harga
penutupan rata – rata selama dua bulan
setelah dipublikasikan
laporan keuangan yang telah diaudit.
Rasio
3.8 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda,analisi uji-F dan uji t menggunakan software EViews
Econometric Views. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing – masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian
menggunakan Jarque – Bera Test J-B test. Uji Jarque – Bera Test J-B test menggunakan hasil estimasi residual dan chi square probability distribution
Universitas Sumatera Utara
45
Menurut Widarjono 2013 : 50, dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas asymptotic significance, yaitu:
• Jika probabilitas 0,05 maka data berdistribusi normal. • Jika probabilitas 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model uji regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Multikolinearitas adalah
adanya hubungan yang kuat antar variabel independen dalam persamaan regresi. Adanya Multikolinearitas akan mengakibatkan ketidaktepatan estimasi, sehingga
mengarahkan kesimpulan yang menerima hipotesis nol. Hal ini menyebabkan koefisien dan standar deviasi sangat sensitif terhadap perubahan harga Gujarati,
1995. Selain itu akibat terjadinya multikolinearitas adalah : • Koefisien regresi tidak dapat ditaksir.
• Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak berharga. • Koefisien regresi setiap variabel bebas secara sistematis tidak signifikan
sehingga tidak diketahui variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen
• Tanda koefisien regresi akan berlawanan dengan yang diramalkan secara teoritis.
• Jika salah satu variabel bebas dihilangkan dari model regresi yang ditaksir, ini dapat menyebabkan koefisien regresi variabel bebas yang masih ada
mempunyai koefisien regresi yang signifikan secara statistik.
Universitas Sumatera Utara
46
Menurut Widarjono 2013 : 104, untuk menguji ada tidaknya gejala multikolinearitas digunakan nilai koefisien determinasi. Jika nilai koefisien
determinasi dibawah 0,8 maka tidak terjadi multikolinearitas dan sebaliknya, jika nilai koefisien determinasi diatas 0,8 maka terdapat gejala multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi