B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai arah penelitian, maka disajikan
kerangka pemikiran sebagi berikut.
1. Perbedaan Pengaruh antara Pendekatan Drill dan Pendekatan Bermain
Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok
Pendekatan pembelajaran drill dan bermain masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Pembelajaran dengan pendekatan drill
menekankan pada penguasaan teknik lompat jauh gaya jongkok yang baik dan benar. Dalam pelaksanaannya pembelajaran lompat jauh gaya jongkok
dengan pendekatan drill yaitu, teknik-teknik dalam lompat jauh gaya jongkok dipelajari secara berulang-ulang dengan komando dari guru hingga terjadi
otomatisasi dalam gerakan lompat jauh gaya jongkok yang benar. Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan bermain
merupakan bentuk pembelajaran yang dirancang dalam konsep permainan yang mengarah pada teknik-teknik lompat jauh gaya jongkok. Dalam
pelaksanaannya pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan bermain yaitu mengemas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dalam
bentuk permainan lompat-lompatan dihalaman sekolah, melompati parit, melompati rintangan, melompati ban sepeda, melompat dari bangku, dan
sebagainya. Sehingga siswa dapat menemukan sendiri cara melakukan lompat jauh gaya jongkok melalui diskusi dan bermain secara berkelompok.
Berdasarkan karakteristik dan kelebihan serta kelemahan pendekatan pembelajaran drill dan bermain, hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap
hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Perbedaan perlakuan dan tingkat kesulitan maupun kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan
akan menimbulkan pengaruh yang berbeda pula. Dengan demikian diduga, terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran drill dan
bermain terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.
2. Pendekatan Pembelajaran Bermain Lebih Baik Dibanding Pendekatan
Pembelajaran Drill Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok.
Dalam pembelajaran, pendekatan pembelajaran drill dan bermain mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pendekatan
pembelajaran drill memiliki kelebihan antara lain: siswa dapat mengerti dan menguasai teknik-teknik yang diajarkan dengan baik dan benar, siswa dapat
memperagakan atau mempraktekkan teknik yang diajarkan dengan baik dan benar, kesalahan teknik dapat dikenali lebih awal karena ada koreksi dari
guru,sehingga dapat meminimalkan kesalahan teknik. Kelemahan pendekatan pembelajarn drill antara lain : dapat menimbulkan rasa bosan, karena harus
mengulung-ulang gerakan yang sama secara terus menerus dan menunggu giliran untuk melakukan tugas ajar, hasrat gerak siswa tidak terpenuhi karena
pembelajaran harus dilakukan secara runtut. Sedangkan pendekatan pembelajaran bermain memiliki kelebihan antara lain : menimbulkan rasa
senang dan motivasi belajar meningkat, dapat merangsang kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat sesuai
situasi yang terjadi dalam permainan, meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan kemampuannya selama proses pengajaran apakah
sudah baik atau belum dan mampu mempelajari teknik-teknik yang diajarkan secara mandiri. Sedangkan kelemahan pendekatan pembelajaran bermain
adalah Siswa kurang memahami konsep gerakan teknik yang diajarkan dengan baik dan benar, sehingga akan sering terjadi kesalahan teknik,
pengorganisasian pembelajaran kurang terkendali, guru akan mengalami kesulitan untuk mengontrol kesalahan teknik yang dilakukan siswa.
Dalam teori belajar, untuk meraih hasil belajar yang maksimal dalam penguasaan keterampilan, maka siswa harus mendapatkan pembelajaran
teknik secara berulang-ulang agar terjadi otomatisasi gerakan teknik yang baik dan benar. Pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, bahwa
semakin banyak siswa melakukan pengulangan gerakan teknik lompat jauh yang baik dan benar maka penguasaan keterampilan teknik yang diajarkan
akan semakin maksimal sehingga hasil belajar siswa dalam hal penguasaan keterampilan teknik akan optimal.
Berdasarkan pemikiran dan pemaparan diatas diduga bahwa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan drill, siswa akan
memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan pendekatan bermain.
C. Hipotesis