Return Realisasi Return Ekspektasi

menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya Tandelilin, 2001:47. Return dapat berupa :

a. Return Realisasi

Return realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berasarkan data historis. Menghitung return realisasi dengan rumus Fakhruddin dan Hadianto, 2001:31 : Di mana : R t = return pada hari ke t P t = closing price pada hari ke t P t-1 = closing price pada hari ke t -1

b. Return Ekspektasi

Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor pada masa mendatang. Dapat dihitung dengan rumus Tandelilin, 2001:52 : Di mana : ER = return yang diharapkan dari suatu sekuritas R t = return ke-i yang mungkin terkadi pr i = probabilitas kejadian return ke-i n = banyaknya return yang mungkin terjadi Universitas Sumatera Utara Return yang diharapkan dapat juga dihitung dengan model pasar, dengan rumus Fakhruddin dan Hadianto, 2001:36 : Di mana : ERi = return saham ke i yang diharapkan pada waktu t α I = konstanta β i = Beta saham ke i pada periode t R m = return pasar pada periode ke t, dapat dihitung dengan rumus Jaryono dan Dwi, 2004:100 : ε it = kesalahan acak sekuritas i pada periode ke t Return ekspektasi dapat dihitung dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model CAPM, dengan rumus Bodie, 2006:385 : Di mana: Er i = ekspected return dari sekuritas i r f = return bebas resiko β i = ukuran sensitivitas return sekuritas terhadap premi resiko pasar r m = return pasar Return Ekspektasi juga dapat dihitung dengan model rata-rata yang disesuaikan, dengan rumus Jaryono dan Dwi, 2004:100 : Universitas Sumatera Utara Di mana: ER it = return saham ke i yang diharapkan pada priode ke t R it = return realisasi saham ke i pada periode ke t T = lamanya periode estimasi

2.1.5 Abnormal Return

Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya dengan return yang diharapkan, yang dapat dirumuskan Tandelilin, 2001:127 : Di mana : AR it = abnormal return saham ke i pada periode ke t R it = return sesungguhnya saham i pada periode ke t ER it = return yang diharapkan saham i periode t

2.1.6 Average Abnormal Return AAR

Average Abnormal Return merupakan rata-rata abnormal return AR dari semua saham yang sedang dianalisis secara harian Samsul, 2006:276. Jadi ada AAR hari -1, AAR hari -2, dan seterusnya. AAR dapat menunjukkan reaksi paling kuat, baik positif maupun negatif, dari keseluruhan jenis saham pada hari-hari tertentu selama periode penelitian. Universitas Sumatera Utara

2.1.7 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG composite share price index, menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks Fakhruddin dan Hadianto, 2001:202. Metode perhitungannya adalah: Dimana: Nilai Pasar = Jumlah saham hari ini x harga pasar hari ini kapitalisasi pasar Nilai dasar = Jumlah saham pada hari dasar x harga pasar pada hari dasar

2.1.8 Teori Random Walk

Teori random walk atau disebut juga random walk hypothesis muncul tahun 1973. Saat itu, Burton G.Malkiel, dosen ekonomi Universitas Princeton, menulis buku bertajuk A Random Walk Down Wall Street. Random walk adalah teori pasar saham yang mengatakan bahwa harga saham di masa lampau serta arah harga saham atau pasar secara keseluruhan tidak bisa dipakai sebagai alat untuk meramal pergerakan harga saham di masa mendatang. Sebab, harga saham bergerak secara acak random dan tak bisa diprediksi http:mysubulussalam.wordpress.com. Peluangnya untuk naik sama dengan peluangnya untuk turun. Tapi, jangka panjang, harga saham akan cenderung meningkat. 100 × ∑ ∑ = NilaiDasar NilaiPasar Indeks Universitas Sumatera Utara

2.1.9 Efisiensi Pasar a. Hipotesis Efisiensi Pasar

Hipotesis pasar efisien menurut Tandelilin, 2001:112, pasar yang efisien adalah pasar yang dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Informasi di sini didefenisikan sebagai serangkaian pesan yang mungkin dapat digunakan oleh penerimanya untuk melakukan suatu tindakan mengubah bagi kesejahteraannya Ahmad, 2004:226. Fungsi informasi tersebut adalah: 1 Meningkatkan kemampuan penerimanya untuk melakukan tindakan yang bersifat kritis; 2 Memperoleh nilai tertentu dari perubahan pesan-pesannya; dan 3 Mendapatkan nilai positif dari pesan-pesan yang berkorelasi. Hipotesis Efisiensi Pasar tersebut apabila terbukti, maka pasar dalam keadaan continous stochastic equilibrium, yang berarti harga pasar saham akan selalu sama dengan nilai fundamental saham tersebut. Nilai fundamental suatu saham tidak akan berubah selama tidak ada informasi baru mengenai saham tersebut. Informasi baru atau berita pada umumnya tidak dapat diprediksi. Implikasinya adalah harga saham masa lalu tidak dapat dipakai untuk memprediksi harga saham di masa yang akan datang. Dengan kata lain menurut hipotesis pasar efisien, harga pasar suatu asset akan mengikuti langkah acak random-walk. Universitas Sumatera Utara

b. Bentuk Efisiensi Pasar