Metode Pembelajaran Kerangka Berfikir

7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Metode Pembelajaran

Metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara, dengan demikian definisi metode adalah suatu jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Pada dasarnya istilah metode telah tercakup dalam pengertian metodologi yaitu sebagai bagian dari kumpulan dari metode-metode di dalam pengajaran. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi antara guru dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pengajaran, serta kemampuan guru memahami dan melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif. Salah satunya guru bisa menerapkan menerapkan tutor sebaya. Dimana tutor sebaya ini termasuk kedalam Method Peer Theaching atau sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

2.2 Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Selama hidupnya manusia tak henti belajar, disadari atau tidak, sengaja maupun tidak sengaja. Diantara mereka ada yang berhasildan ada juga yang gagal. Ada yang belajar dengan perasaan senang, tetapi ada juga belajar dengan perasaan tertekan. Orang barat sering mengumandangkan motto bahwa belajar itu harus merupakan kegiatan yang menyenangkan enjoyable and fun. Orang timur sering mengungkapkan hal sebaliknya yaitu belajar melalui kawah Candra Dimuka, artinya melalui perjuangan, ketekunan, latihan yang berat dan keprihatinan. Keberhasilan proses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan dengan prestasi belajar, telah banyak para ahli mencoba untuk menyelidiki peristiwa belajar dengan memandang dari berbagai aspek, sehingga menimbulkan berbagai macam pengertian belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar dartikan sama dengan berlatih atau berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dalam pengertian yang umum, belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya. Perubahan- perubahan tersebut bukan disebabkan faktor kelelahan, kematangan ataupun karena mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Menurut Suparno 2000:2, di dalam kenyataan perubahan dalam bentuk respons-respons sebagai hasil belajar yang mudah terlihat, tetapi ada pula yang tidak terlihat. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono 1999:9, belajar adalah suatu perubahan pada diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu dalam memperoleh perubahan baik yang dapat terlihat ataupun tidak terlihat sebagai hasil pengalaman dan latihan untuk memperoleh keterampilan baru.

2.2.2 Unsur dan Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Unsur-unsur dalam belajar antara lain sebagai berikut. a Pembelajar, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar dan peserta latihan. b Rangsangan stimulus. Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajaran disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak stimulus yang berada di lingkungannya. c Memori. Memori pembelajaran berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan aktivitas belajar sebelumnya. d Respon. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja performance Anni, 2004:3-4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain: a Faktor internal meliputi: aspek fisik, psikis, dan sosial, dan b Faktor eksternal meliputi: tingkat kesulitan bahan ajar, tempat belajar, iklim atau cuaca dan suasana lingkungan. Oleh karena itu agar belajar berlangsung efektif pada diri peserta didik, pendidik harus menguasai bahan belajar keterampilan dan evaluasi pembelajaran secara terpadu Anni, 2004:11-12.

2.3 Tutor Sebaya

2.3.1 Pengertian Tutor Sebaya

Tutor menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang memberi pelajaran membimbing kepada seseorang atau sejumlah kecil siswa. Dan tutorial adalah pengajaran tambahan melalui tutor. Sedangkan definisi sebaya yaitu seumur, sepermainan atau sekelas. Ada beberapa teori dalam mendasari strategi pembelajaran dengan tutor sebaya adalah sebagai berikut. a Zaini dalam Suyitno, 2004:36 mengemukakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu peserta didik dalam mengerjakan materi kepada teman-temannya. b Winataputra 1999 : 380 mengemukakan bahwa tutor sebaya adalah seorang teman atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru sesuai kriteria menjadi tutor sebaya dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. c Conny Semiawan dalam Suherman dkk, 2003:276 mengemukakan bahwa tutor sebaya adalah peserta didik yang pandai memberikan bantuan belajar kepada peserta didik yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan teman-teman di luar sekolah. d Suryo dan Amin 1984:51 mengemukakan bahwa tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang peserta didik yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu para peserta didik tertentu yang mengalami kesulitan belajar. e Winkel 1996:401 mengemukakan bahwa pengajaran tutoring merupakan pengajaran melalui kelompok yang terdiri atas satu peserta didik dan satu pengajar tutor, mentor atau boleh jadi seorang peserta didik mampu memegang tugas sebagai mentor, bahkan sampai taraf tertentu dapat menjadi tutor.

2.3.2 Penerapan Tutor Sebaya

Program tutorial pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa agar dapat mencapai hasil belajar optimal. Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan dalam kegiatan tutorial dikenal sebagai tutor. Tutor dapat berasal dari guru atau pengajar, pelatih, pejabat struktural, atau bahkan siswa yang dipilih dan ditugaskan guru untuk membantu teman-temannya dalam belajar di kelas. Siswa yang dipilih guru adalah teman sekelas dan memiliki kemampuan lebih cepat memahami materi yang diajarkan, selain itu memiliki kemampuan menjelaskan ulang materi yang diajarkan pada teman-temannya. Karena siswa yang dipilih menjadi tutor ini seumur sebaya dengan teman yang akan diberikan bantuan, maka tutor dikenal dengan sebutan tutor sebaya. Untuk menentukan siapa yang akan dijadikan tutor diperlukan pertimbangan-pertimbangan sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut. a Memiliki kepandaian lebih unggul daripada siswa lain. b Memiliki kecakapan menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. c Mempunyai kesadaran untuk membantu teman lain. d Dapat diterima dan disenangi siswa yang mendapat program tutor sebaya, sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya dan rajin. e Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan. f Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya. Agar pelaksanaan pengajaran tutor sebaya dapat berlangsung secara efektif dan berhasil, guru perlu memperhatikan pemilihan petugas tutor sebaya dan pembentukan kelompok. Banyaknya petugas tutor sebaya ditentukan oleh ciri-ciri yang telah disebutkan di atas dan disesuaikan dengan banyaknya siswa dalam kelas tersebut dan banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelompok yang akan direncanakan. Mengenai berapa banyaknya anggota setiap kelompok tidak ada ketentuan yang mutlak harus ditaati sebagai pedoman. Kelompok kecil sebaiknya dengan anggota 4-5 orang, dengan dasar pemikiran bahwa makin banyak anggota kelompoknya, keefektifan, keefektifan belajar tiap anggota berkurang. Sebaliknya jika terlalu sedikit 2 atau 3 orang, kurang dapat membentuk iklim kelompok yang baik. Kelompok-kelompok itu dapat dibentuk atas dasar minat dan latar belakang, pengalaman atau prestasi belajar. Kehangatan atau iklim kelompok yang baik dapat terbentuk berdasarkan adanya rasa persaudaraan antar anggota. Menurut Hamalik 1998:163 tahap-tahap kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya adalah sebagai berikut :

2.3.2.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan itu antara lain sebagai berikut 1 Guru membuat program pengajaran satu pokok bahasan yang dirancang dalam bentuk penggalan-penggalan sub pokok bahasan. Setiap penggalan satu pertemuan yang didalamnya mencakup judul penggalan tujuan pembelajaran, khususnya petunjuk pelaksanaan tugas-tugas yang harus diselesaikan. 2 Menentukan beberapa orang siswa yang memenuhi kriteria sebagai tutor sebaya. Jumlah tutor sebaya yang di tunjuk disesuaikan dengan jumlah kelompok yang dibentuk. 3 Mengadakan latihan bagi para tutor. Dalam pelaksanaan tutorial atau bimbingan ini, siswa yang menjadi tutor bertindak sebagai guru. Sehingga latihan yang diadakan oleh guru merupakan semacam pendidikan guru atau siswa itu.. 4 Pengelompokan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang yang terdiri atas 4-6 orang. Kelompok ini disusun berdasarkan variasi tingkat kecerdasan siswa. Kemudian tutor sebaya yang telah ditunjuk di sebar pada masing-masing kelompok yang telah ditentukan.

2.3.2.2 Tahap pelaksanaan

1 Setiap pertemuan guru memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang materi yang di ajarkan. 2 Siswa belajar dalam kelompoknya sendiri. Tutor sebaya menanyai anggota kelompoknya secara bergantian akan hal-hal yang belum dimengerti, demikian pula halnya dengan menyelesaikan tugas. Jika ada masalah yang tidak diselesaikan barulah tutor meminta bantuan guru. 3 Guru mengawasi jalannya proses belajar, guru berpindah-pindah dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk memberikan bantuan jika ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam kelompoknya.

2.3.2.3 Tahap evaluasi

1 Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, guru memberikan soal-soal latihan kepada anggota kelompok untuk mengetahui apakah tutor sudah menjelaskan tugasnya atau belum. 2 Mengingatkan siswa mempelajari pokok bahasan sebelumnya di rumah

2.4 AutoCAD

2.4.1 Pengertian AutoCAD

Pengertian CAD computer aided design sendiri adalah program computer desain grafis yang menyediakan fasilitas untuk membuat gambar teknik yanglengkap dalam bentuk 2 atau 3 dimensi. Sesuai dengan perkembangan teknologikhususnya komputer, semakin banyak program-program aplikasi CAD yang diperuntukkan bagi masyarakat umum atau khusus untuk kalangan industri,seperti AutoCAD, ArchiCAD, 3D Home Design, Sketchup, Architec Mechanical Desktop, Pro Egineering, Piping Drawing, 3d Max dan sebagainya. AutoCAD merupakan suatu program computer aided design untuk membuat garis-garis 2D maupun dalam 3D dan berwarna. AutoCAD dibuat oleh suatu perusahaan yang bernama Autodesk.AutoCAD dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas untuk membuat garis, pandangan dengan ketepatan yang tinggi. AutoCAD adalah perangkat lunak yang menyediakan fasilitas atau program untuk bermacam-macam keperluan menggambar di layar komputer sesuai dengan disiplin ilmu yang dikehendakinya. AutoCAD merupakan salah satu program aplikasi untuk membantumenggambar teknik.Program aplikasi ini merupakan produk Autodesk yang telah mengalami penyempurnaan. Dalam menggambar menggunakan program AutoCAD, ada beberapa hal yang harus dikuasai, antara lain: a Harus mempunyai pengetahuan dasar teknik bangunan; b Menguasai gambar bestek; c Menguasai operasi sistem windows.

2.4.2 Mata Diklat AutoCAD

Program produktif yaitu kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi standar atau kemampuan produktif pada suatu keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan dan permintaan pasar kerja. Mata diklat AutoCAD adalah salah satu matadiklat pendidikan dan latihan pada Program Keahlian Gambar Bangunan yang memberikan kemampuan padasiswa dalam membuat gambar bangunan 2D atau 3D. SMK Negeri 3 Semarang merupakan salah satu SMK Negeri yang bergerak pada konsentrasi Teknologi dan Industri, yang di dalamnya terdapat beberapa program keahlian.Diantaranya adalah Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan TGB, pada setiap program keahlian tentunya memiliki mata diklat produktif yang berbeda.Mata diklat AutoCAD merupakan salah satu dari banyak mata diklat pada program produktif.

2.5 Kerangka Berfikir

Keberhasilan suatu pengajaran tidak hanya karena sarana dan prasarana yang lengkap, sebaik apapun buku praktek yang disediakan, penguasaan materi oleh guru dan ketrampilan guru dalam menyajikan materi tetap memegang peranan. Tutor sebaya ini diharapkan agar siswa akan lebih aktif dan tidak merasa bosan dalam menerima materi yang disampaikan sehingga terjadi proses belajar siswa yang aktif, dengan terjadinya proses belajar siswa yang lebih mengaitkan kehidupan nyata maka diharapkan prestasi belajar siswa juga akan lebih baik. Beberapa kelebihan metode tutor sebaya antara lain terciptanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara peserta didik yang dibantu dengan peserta didik sebagai tutor yang membantu. Juga, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi tutor sendiri untuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar. Jadi dengan kata lain, tutor sebaya diharapkan agar siswa merasa nyaman ketika memperoleh pendidikan, setelah itu tentunya siswa akan menjadi aktif dalam belajar.

2.6 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN.

0 3 29

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 10 26

PENERAPAN METODE TUTORIALBERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD PESERTADIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 25

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR AUTOCAD KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 119

PENGARUH MUTU PEMBELAJARAN DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT AUTOCAD LANJUT DI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

1 3 163

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK (AUTOCAD) DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN.

0 1 184

RELEVANSI KOMPETENSI MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DENGAN AUTOCAD TERHADAP INTENSITAS PEKERJAAAN PADA PRAKTEK KERJA INDUSTRI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 2 PENGASIH.

0 0 182

KAJIAN KELAYAKAN RUANG GAMBAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 6 162

PENERAPAN PENGGUNAAN SOFTWARE AUTOCAD PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 4 BANDUNG - repository UPI S TE 1104907 Title

0 0 3

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR DI SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013 2014 -

0 1 44