Kebutuhan Energi Kajian Teori

dan mineral, buah-buahan sumber vitamin, dan air susu sumber protein,vitamin dan mineral. Zat gizi merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan Almatsier,2002:1. Selanjutnya menurut Almatsier 2002:8 kebutuhan gizi berkaitan dengan proses tubuh antara lain : 1. Memberi energi, zat-zat gizi yang memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan kegiatanaktivitas. Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi,ketiga zat ini disebut zat pembakar. 2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh Protein,mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu diperlukan untuk membentuk sel-sel baru,memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat ini disebut zat pembangun. 3. Mengatur Proses Tubuh Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air didalam sel,sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan antibodi. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak proses lain yang terjadi termasuk proses menua. Air diperlukan untuk mengatur suhu tubuh,peredaran darah, pembuangan sisa-sisaekskresi dalam proses tubuh. Dalam fungsi ini protein,mineral,air dan vitamin dinamakan zat pangantar.

2.1.2 Kebutuhan Energi

Manusia sebagai mahluk hidup membutuhkan energi untuk melakukan segala aktifitas. Energi yang didapat dari manusia berasal dari asupan makanan yang dimakan. Penting untuk manusia dapat menyusun hidangan agar sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh. Tentu dalam menyusun dan menilai hidangan antara seorang ahli gizi dan orang awam akan terdapat perbedaan Sediaoetama,1998:1. Cara menilai hidangan seorang awam hanya sekedar memenuhi kepuasan jiwa. Maksudnya bila seorang awam makan hanya untuk menjadi kenyang dan untuk hidup Sediaoetama,1998:1-2. Namun untuk seorang ahli dalam menyusun hidangan akan mempertimbangkan aspek ilmiah. Mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, menyusun program, melaksanakna program dan menilai hasil konsumsi Sediaoetama,1998:19-23. Ada alternatif menyusun hidangan secara ahli dengan menggunakan porsi standar bagi berbagai kelompok komponen makanan menu tersebut, ialah untuk makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah Sediaoetama,1998:24. Kebutuhan energi menurut WHO 1985 adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi. Kebutuhan energi untuk metabolisme basal atau angka metabolism basal merupakan kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Cara menghitung kebutuhan basal dengan memperhitungkan berat badan BB, tinggi badanTB dan umur U , Harris dan Benedict pada tahun 1909 dengan rumus: AMB laki-laki=66,5+13,7BB+ 5,0TB-6,8U AMB perempuan=665+9,6BB+1,8TB-4,7U Dalam menaksir kebutuhan energi, untuk aktifitas fisik dikelompokkan menurut berat ringannya aktivitas : ringan,sedang dan berat. Untuk tiap kelompok aktifitas fisik kemudian ditetapkan suatu faktor aktifitas. Tabel 2. 1 Angka kecukupan energi untuk tiga tingkat aktivitas fisik untuk laki- laki dan perempuan almatsier:146. Kelompok Aktivitas x AMB Jenis Kegiatan Faktor Aktifitas Ringan: Laki-laki 1,56 Perempuan 1,55 Sedang : Laki-laki 1,76 Perempuan 1,70 Berat: Laki-laki 2,10 Perempuan 2,00 75 waktu digunakan untuk duduk atau berdiri. 25 waktu untuk berdiri atau bergerak 25 waktu digunakan untuk duduk atau berdiri. 75 waktu untuk aktifitas pekerjaan tertentu 40 waktu digunakan untuk duduk atau berdiri. 60 waktu untuk aktifitas pekerjaan tertentu Dari hasil perhitungan angka minimal basal AMB digunakan untuk menentukan energi total dengan rumus sebagai berikut : Kebutuhan Energi = AMB Aktifitas Fisik Keseimbangan energi dapat dicapai bila energi yang masuk kedalam tubuh sama dengan energi yang dikeluarkan.

2.1.3 Sistem Pendukung Keputusan

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) dan Metode Elimination et choix Traduisant la Realite (ELECTRE) pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih Tabungan Syariah

2 13 145

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUKSI SEPATU DAN SANDAL DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÉ (ELECTRE).

0 21 35

Implementasi Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) dan Metode Elimination et choix Traduisant la Realite (ELECTRE) pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih Tabungan Syariah

0 0 14

Implementasi Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) dan Metode Elimination et choix Traduisant la Realite (ELECTRE) pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih Tabungan Syariah

1 1 5

Implementasi Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) dan Metode Elimination et choix Traduisant la Realite (ELECTRE) pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih Tabungan Syariah

1 0 14

Implementasi Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) dan Metode Elimination et choix Traduisant la Realite (ELECTRE) pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih Tabungan Syariah

3 16 4

Implementasi Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) dan Metode Elimination et choix Traduisant la Realite (ELECTRE) pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih Tabungan Syariah

0 0 24

IMPLEMENTASI METODE ELECTRE IV (ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN KREDIT PINJAMAN PADA KOPERASI KARYA EKA WARSA PATI - UDiNus Repository

0 2 10

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

0 1 7

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant la Realite (ELECTRE) Studi Kasus Kecamatan Borbor

0 0 13