h. dapat menggunakan fasilitas penyimpanan untuk mengetahui kemajuan belajar
siswa. i.
materi dapat di desain lebih menarik.
2.1.9. STAD Berbantuan Komputer
Berdasarkan pembahasan mengenai model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division
STAD dan Komputer pembelajaran maka peneliti menggunakan model pembelajaran STAD yang dipadukan dengan komputer pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun langkah-langkah STAD Berbantuan Komputer adalah sebagai berikut:
1 persiapan.
a pengkondisian kelas dan apersepsi.
b pembentukan kelompok.
c penyampaian tujuan pembelajaran dan motivasi.
2 pengenalan dan penyajian materi.
guru menyajikan materi menggunakan macromedia flash player atau power point. 3
kegiatan kerja kelompok. siswa secara berkelompok mengerjakan lembar kegiatan lembar kegiatan
diberikan melalui power point. 4
mempresentasikan hasil kerja kelompok. 5
mengerjakan tes individual. soal dapat diberikan secara tuliscetak maupun menggunakan power point.
6 pemeriksaan hasil tes.
7 penghargaan kelompok
2.1.10. Pembelajaran Matematika
2.1.10.1. Pengertian matematika
Menurut “James dan James dalam Maswin 2010 mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
Sebagai contoh, adanya pendapat yang mengatakan bahwa matematika itu timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan
penalaran yang terbagi menjadi empat wawasan yang luas yaitu aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis dengan aritmetika mencakup teori bilangan dan
statistika. Menurut Sumardyono 2004:30 menyatakan bahwa ada beberapa karakter
umum matematika, yaitu : a
memiliki objek kajian yang abstrak b
bertumpu pada kesepakatan c
berpola pikir deduktif d
konsisten dalam sistemnya e
memiliki symbol yang kosong dari arti f
memperhatikan semesta pembicaraan. 2.1.10.2.
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Menurut Kline dalam Pitadjeng, 2006:1, belajar matematika bagi anak SD
akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Agar dapat memenuhi kebutuhan anak untuk dapat belajar matematika dalam suasana
menyenangkan, guru harus mengupayakan adanya situasi dan kondisi yang menyenangkan, strategi belajar yang menyenangkan, maupun materi matematika
yang menyenangkan. Muhsetyo 2009:1.2 menyatakan matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis, dan logis.
Soedjadi dalam Muhsetyo 2009:1.2 menyatakan ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah
untuk dipelajari, dan pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika. Hal tersebut menyebabkan perlu adanya suatu pemilihan model
pembelajaran yang menarik, mudah dipahami siswa, menggugah semangat, menantang terlibat, dan pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika
Soedjadi dalam Muhsetyo 2009:1.2. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika di SD adalah kegiatan guru dalam menciptakan kondisi dan situasi yang menyenangkan sehingga menyebabkan siswa tertarik dan mudah untuk
mempelajari matematika. 2.1.10.3.
Materi Pembelajaran Materi yang akan disampaikan dalam penelitian pembelajaran matematika
pada kelas IVA adalah bangun ruang sederhana dengan Standar Kompetensi :8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar, dan
Kompetensi Dasar :8.1. Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana;8.2. Menentukan jaring-jaring balok dan kubus dengan penjabaran materi sebagai
berikut :
A F
B G
D H
Gambar 2.2. Kubus Gambar 2.3. Tabung
E C
2.1.10.3.1. Sifat-sifat bangun ruang sederhana
Berikut ini adalah gambar beberapa bangun ruang sederhana.
Rusuk adalah : garis yang merupakan pertemuan dari 2 sisi bangun ruang Sisi adalah : bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang
Titik sudut adalah : titik pertemuan dari 3 buah rusuk pada bangun ruang Berikut ini adalah rusuk, sisi, dan titik sudut dari bangun ruang:
a. Balok
Balok memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, H. Bagian berwarna ungu
pada gambar di samping merupakan rusuk balok
ABCDEFGH. Balok mempunyai 12 rusuk yaitu : AB, AD, AE,
BC, BF, CD, CG, DH, HG, FG, HE, dan EF, sedangkan bagian
yang berwarna selain warna ungu merupakan sisi dari balok.
Gambar 2.1. Balok Gambar 2.5. Bola
Gambar 2.4. Kerucut
Gambar 2.6. Balok
Bangun ruang kerucut mempunyai dua buah sisi, yaitu
sisi alas dan sisi lengkung. Kerucut hanya mempunyai
sebuah rusuk dan sebuah titik
sudut yang biasa disebut titik puncak.
b. Kubus
Kubus memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, H. c.
Tabung
d. Kerucut
2.1.10.3.2. Jaring-jaring kubus dan balok
Jaring-jaring kubus adalah gabungan dari beberapa persegi yang membentuk kubus. Sedangkan jaring-jaring balok adalah gabungan dari beberapa
A F
E C
D G
H B
Bagian berwarna ungu pada gambar merupakan rusuk
kubus ABCDEFGH. Kubus mempunyai 12 rusuk yaitu : AB,
AD, AE, BC, BF, CD, CG, DH, HG, FG, HE, dan EF, sedangkan
bagian yang berwarna selain warna ungu merupakan sisi dari
balok.
Gambar di samping merupakan contoh dari bangun
ruang tabung. Tabung memiliki 3 buah sisi, yaitu sisi atas, sisi
bawah, dan sisi lengkung. Selain itu tabung juga memiliki 2 buah
rusuk, akan tetapi tidak memiliki titik sudut.
Gambar 2.7. Kubus
Sisi lengkung Rusuk
Sisi atas
Sisi bawah Rusuk
Gambar 2.8. Tabung
Titik sudut titik puncak
Sisi lengkung
Sisi alas Rusuk
Gambar 2.9. Kerucut
persegi panjang yang membentuk balok. Berikut ini adalah contoh dari jaring- jaring kubus dan balok.
a. Jaring-Jaring Kubus
b. Jaring-Jaring Balok
c.
Gambar 2.10. Jaring-jaring kubus
2.1.11. Teori Belajar Matematika