Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Adanya kecenderungan yang terjadi di masyarakat Indonesia saat ini yaitu banyaknya lulusan perguruan tinggi yang tidak bekerja pada bidang yang dipelajarinya saat kuliah. Hal ini diantaranya banyak terjadi pada karyawan bank, dan perusahan-perusahan lainnya. Kejadian ini terjadi diantaranya karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan di perusahaan tertentu. Seperti PT. Atri Distribusindo terutama bagian management yang tidak mempekerjakan karyawan sesuai dengan latar belakang pendidikan. Pada era informasi saat ini, informasi merupakan sumberdaya yang sangat bernilai bagi suatu perusahaan. Informasi-informasi penting yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan modern adalah informasi yang bersifat strategik, yaitu informasi yang berkaitan dengan kehidupan jangka panjang perusahaan. Informasi membantu manajemen dalam keputusan yang logis dan mengarahkan pada tindakan yang diinginkan. Menurut Kentris Indarti 2004:83, Perusahaan yang dapat mengelola dan memanfaatkan teknologi informasi secara efektif sebagai suatu teknologi akan memperoleh keuntungan kompetitif di pasar global. Kesuksesan suatu sistem teknologi informasi tidak hanya ditentukan oleh bagaimana sistem tersebut dapat menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga ditentukan oleh kesesuaiannya dengan lingkungan pekerjaan, yang berarti teknologi informasi tersebut dibutuhkan dan dimanfaatkan oleh pengguna. Meskipun secara teknis teknologi informasi tersebut sempurna, tetapi belum bisa dikatakan berhasil jika pemakai sistem tidak menggunakannya. Persaingan bisnis dalam berbagai industri berlangsung secara dinamis sejalan dengan perubahan lingkungan bisnis. Tingkat persaingan yang semakin ketat, selera konsumen, sistem informasi dan kemajuan teknologi, serta perubahan sosial ekonomi memunculkan tantangan bagi perusahaan di era- global. Perubahan-perubahan tersebut memaksa perusahaan untuk melaksanakan pengembangan sumber daya perusahaan. Seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan hendaknya tidak mudah ditiru oleh pesaing dan menopang tercapainya keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Lingkungan persaingan yang ketat hypercompetitive environment, akan menyebabkan sumber daya bersaing yang dibutuhkan oleh organisasi merupakan sumber daya yang mampu memperbaiki kinerja sehingga dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Globalisasi sebagai suatu fenomena yang ditandai dengan adanya peningkatan efektivitas di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan yang begitu cepat environmental turbulence dengan berbagai implikasi yang luas terhadap berbagai aktivitas organisasi, baik bisnis maupun publik. Hammer Champy 2004:92 menyatakan globalisasi bisnis yang terjadi telah berdampak pada apa yang disebut 3C yakni Customer, Competition and Change. Pertama, customer memegang kekuasaan yang lebih besar dibanding produsen, sehingga telah mengubah filosofi mass production menjadi mass customization. Kedua, persaingan semakin meningkat competition intensities; Ketiga, perubahan change yang mempengaruhi seluruh aspek bisnis dan terjadi secara terus menerus, sehingga perubahan menjadi suatu hal yang normal. Dewasa ini banyak organisasi kelas dunia world class organization telah mengalami kesulitan menghadapi lingkungan yang terus berubah, implikasinya perencanaan sulit diformulasikan dan implementasi program bisnis secara efektif dan rasional sulit tercapai. Hal serupa dirasakan di Indonesia, iklim usaha telah banyak mengalami perubahan mendasar dalam sistim dan tatanan perekonomian nasional. Banyak organisasi domestik maupun asing di berbagai sektor usaha telah mencoba menjalankan berbagai program rekayasa engineering. Saat ini konsumen memiliki banyak pilihan produk dan jasa dengan berbagai tingkat mutu dan pelayanan. Hanya produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta memberikan kepuasan yang dapat bertahan dalam persaingan. Selanjutnya, hanya perusahaan yang berwawasan pada pelanggan yang akan tetap hidup karena dapat menciptakan nilai yang lebih unggul dibanding pesaing-pesaingnya dengan ditunjang oleh kompetensi dan kepuasan kinerja semua sumber daya perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mampu menawarkan barang atau jasa dengan kualitas pelayanan yang diberikan pada konsumen dari waktu ke waktu. Konsumen yang semakin pandai dan terdidik menyebabkan keinginan dan kebutuhannya berubah sangat cepat. Perusahaan sudah semestinya lebih terfokus pada konsumen agar dapat memenangkan persaingan. Dengan memberikan kepuasan pada konsumen maka akan dapat membangun kepercayaan konsumen dan akhirnya tercipta hubungan yang erat antara konsumen dan perusahaan. Potensi bisnis di Indonesia luar biasa untuk dikembangkan dan menarik untuk dibenahi serta dikelola dengan baik dimana jika melihat geografi Indonesia yang terdiri dari kepulauan, dan letaknya yang berada di garis khatulistiwa di antara dua benua, menjadikan Indonesia memiliki posisi geografis yang sangat strategis umumnya dalam berbagai jenis usaha, hal ini memberikan peluang dan kesempatan yang luas bagi dunia bisnis. Pertumbuhan usaha dan lingkungan bisnis yang pesat, merupakan suatu hal yang sangat menggembirakan. Terbuka kesempatan usaha dan kesempatan kerja, bukan saja bagi sumber daya manusia di berbagai bidang, tentu menjadi mata rantai kegiatan ekonomi yang merupakan dampak ganda dari kegiatan lalu lintas manusia, barang dan jasa yang diciptakannya. Seperangkat pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan dan ada pada diri seseorang Morgeson, 2006:10. Selain itu, karakter pengetahuan meliputi kompleksitas pekerjaan, proses informasi, penyelesaian masalah, keragaman keterampilan, dan spesialisasi. Karakter pengetahuan lain yang signifikan mempengaruhi kinerja adalah beban kerja, kepuasan kerja dan sikap, yang semuanya berpengaruh pada pernyataan kritis psikologi Humphrey, 2007:34. Hackman dan Oldham 1990:34 mengatakan bahwa pernyataan kritis psikologi; pengalaman yang berarti, tanggung jawab pengalaman dan hasil pengetahuan berlaku sebagai mediator. Kinerja sebagai hasil, dimediasi secara berbedaoleh ketiga pernyataan kritis psikologi ini. Studi sebelumnya juga menemukan bahwa ada hubungan antar kinerja dengan kesesuaian personalpersonal fit dimana terdiri dari person-job-fit yang dideskripsikan sebagai pengukuran kemampuan dari kebutuhanneed-supplies dan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang berhubungan dengan perkerjaan Kristoff et all, 2005:14. Pada hakikatnya memiliki person-job-fit dan kompetensi merupakan sebuah keunggulan kompetitif yang berkelanjutan serta mampu memuaskan pelanggan baik dalam bisnis barang maupun jasa, merupakan unsur utama dalam mencapai kinerja terbaik perusahaan. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa mempertahankan pelanggan menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan. Kepuasan pelanggan pada dasarnya adalah merupakan fungsi dari harapan dan persepsi terhadap kinerja suatu produk setelah pelanggan mendapatkan atau menggunakan pelayanan. Sedangkan loyalitas adalah fungsi kepuasan pelanggan dan faktor lain yaitu yang terutama adalah switching barriers dan personal loyalty. Jadi pelanggan yang puas tidaklah 100 akan loyal karena adanya kedua faktor tersebut. Hasil penelitian Indonesian Customer Satisfaction IndexICSI 2001:6 menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen dengan tingkat profitabilitas. Loyal Customer cenderung membeli lebih banyak, mereka juga cenderung mudah melakukan pembelian cross selling atau add on selling, sehingga revenue perusahaan akan bertambah dengan mempunyai pelanggan yang loyal. Penemuan ICSI menjadi sangat relevan dengan hasil penelitian Griffin 2002:15 yang menunjukkan bahwa kemampuan meretensi pelanggan secara langsung akan berpengaruh terhadap tingkat kemampulabaan. Kondisi inilah yang menjadi prasyarat bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat mempertahankan keberadaannya dalam industri atau bahkan mampu membangun keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Untuk memenangkan persaingan dipasar persaingan, harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dan kepuasan kinerja serta nilai dari Superior Customer Value SCV dalam arti nilai produk dan jasa yang dirasakan pelanggan dari perusahaan harus lebih tinggi dari pada nilai produkjasa yang dirasakan pelanggan dari pesaing. Untuk mewujudkan harapan tersebut pengembangan sumberdaya perusahaan harus diarahkan pada keunikan manfaat produkjasa yang ditawarkan uniqueness yang disertai dengan biaya yang ditanggung oleh konsumen harus lebih rendah, sedemikian rupa sehingga pihak perusahaan akan mampu membangun kepercayaan dari konsumen. Berdasarkan gambaran kondisi persaingan yang demikian terbuka dan keras, perusahaan senantiasa berupaya untuk menawarkan berbagai macam produk dengan layanan yang prima. Tidak hanya perluasan jaringan kantor dengan design gedung dan lay out counter pelayanan yang nyaman, sarana parkir yang luas, bahkan dukungan fasilitas Teknologi Informasi computer hardware and software sudah menjadi suatu keharusan dalam memberikan pelayanan yang prima kepada konsumen. Kondisi persaingan di bidang dunia bisnis yang di dukung oleh fasilitas teknologi informasi dewasa ini semakin gencar, namun hanya perusahaan papan atas yang cenderung memiliki keunggulan bersaing yang tinggi untuk posisi ini bila dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya. Dengan melihat kondisi bisnis maka perusahaan-perusahaan terus bergerak secara dinamis. Perkembangan yang terjadi saat ini mengarah pada pergeseran paradigma bisnis, dari semula berciri tradisional menuju pola bisnis yang lebih modern. Dimana kompetisi dan kompetensi usaha semakin tajam sehingga perusahaan mulai membenahi diri dengan konsep dan model bisnis yang mampu bersaing, unggul pada produk dan jasa serta memberikan manfaat yang besar bagi perusahaannya. Bisnis dan usaha yang mampu berkembang dengan cepat memiliki orientasi pada pelanggan yang kuat. Mereka terus menerus selaras dengan kebutuhan pelanggan, strategi para pesaing, mengubah kondisi-kondisi lingkungan dan perkembangan teknologi, dan mereka mencari cara untuk mengembangkan nilai kompetensi perusahaan secara berkelanjutan solusi-solusi yang mereka berikan terhadap target pelanggan. Proses ini memungkinkan mereka selalu bergerak, sering kali memimpin perubahan, dan berkinerja tinggi. Kelangsungan organisasi tergantung pada sumber daya yang dimiliki dan strategi apa yang dipilih dalam memberdayakan sumber daya internal itu untuk merespons ancaman dan peluang eksternal. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai kinerja perusahaan tergantung sejauh mana organisasi tersebut mampu menerapkan strategi yang tepat pada semua calon konsumennya. Hal penting yang harus diperhatikan pimpinan adalah membuat ukuran atau patokan dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi seperti peningkatan kinerja organisasi dan reputasi perusahaan, yang dapat mendorong laju perusahaan melakukan penetrasi pasar. Perspektif industri strategik menempatkan nilai pelanggan sebagai dimensi inti dalam menciptakan posisi dan kinerja suatu organisasi. Oleh karena itu penerapan strategi person-job-fit dan kompetensi terhadap kinerja karyawan yang tepat merupakan sumberdaya yang sangat bernilai bagi suatu perusahaan. Kinerja sangat penting untuk menciptakan keunggulan bersaing dalam lingkungan bisnis yang cepat. Pada hakikatnya memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan serta mampu memuaskan konsumen baik dalam bisnis barang maupun jasa, merupakan unsur utama dalam mencapai kinerja terbaik perusahaan. Serta melalui terpeliharanya kompetensi perusahaan, diharapkan perusahaan akan dapat meningkatkan profitability usahanya dimasa yang akan datang. Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu tantangan pertama adalah untuk melakukan pergeseran dan identifikasi kebutuhan pelanggan akan produk dan jasa yang dapat dikembangkan oleh perusahaan Dalrymple dan Parson, 1995. Kasper 1999 mengutarakan bahwa untuk bisnis, pelanggan sering menginginkan untuk mempunyai partner yang dia percayai trust dan memperhatikannya. Hal ini akan memberikan hubungan yang lebih personal dan dalam situasi ekstrim dikatakan One-on-One personal contact . Peningkatan permintaan akan produk dan jasa perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius agar dapat memfasilitasi dengan baik kebutuhan konsumen dan pelanggan, sehingga diperlukan dukungan terhadap peningkatan program person-job-fit dan kompetensi terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas maka dirasakan perlu melakukan penelitian tentang : Analisa pengaruh person-job-fit dan kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT. Atri Distribusindo Bandung.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah.