Tiap aspek dari hasil belajar afektif maupun pskimotorik dari kedua kelas dianalisis untuk mengetahui skor tiap aspek dalam satu kelas. Krteria skor afektif
dan psikomotorik kelas tiap aspek tersaji pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Kriteria Skor Afektif dan Psikomotorik Tiap Aspek Skor Tiap Aspek
Kriteria 124 skor ≤ 144
102 skor ≤ 124 80 skor ≤ 102
58 skor ≤ 80 36 skor ≤ 58
Sangat tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah
3.7.5 Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa
Nilai keterampilan proses sains siswa diperoleh dari nilai pengamatan afektif dan psikomotorik. Nilai afektif dan psikomotorik diperoleh dari kegiatan
siswa saat berdiskusi, presentasi dan praktikum. Berdiskusi dan presentasi merupakan penilaian siswa dalam mengkomunikasikan. Sedangkan praktikum
untuk memperoleh penilaian siswa dalam menerapkan keterampilan proses sains yang lain, seperti mengamati, menafsirkaninterpretasi, meramalkanmemprediksi,
berhipotesis dan merencanakan percobaanpenelitian. Nilai keterampilan proses sains diperoleh dari akumulasi nilai afektif dan psikomotorik kemudian dicari
nilai rata-ratanya. Kriteria skor rata-rata keterampilan proses sains tersaji pada Tabel 3.10. Rumus yang digunakan adalah:
Tabel 3.10 Kriteria Skor Rata-rata Keterampilan Proses Sains Rata-rata nilai
Kriteria 81
– 100 61
– 80 41
– 60 21
– 40 ≤ 20
Sangat Baik Baik
Cukup Rendah
Sangat Rendah
3.7.6 Analisis Angket Tanggapan Pembelajaran Siswa
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui respon siswa baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol. Adapun
penskoran untuk masing-masing butir dengan rincian sangat setuju SS; setuju S; tidak setuju TS; sangat tidak setuju STS seperti pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Penskoran tiap butir aspek angket tanggapan siswa Skor Jawaban
SS S
TS STS
Pernyataan Positif 4
3 2
1
Hasil angket siswa kemudian dianalisis untuk mengetahui skor nilai tiap aspek dalam kelas. Tiap aspek dalam penilaian respon siswa terhadap
pembelajaran dikategorikan tersaji pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Kriteria skor tiap aspek respon siswa terhadap pembelajaran
Skor Tiap Aspek Kriteria
125 skor ≤ 148 103 skor ≤ 125
81 skor ≤ 103 59 skor ≤ 81
37 skor ≤ 59 Sangat tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
107
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1 Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing bervisi SETS efektif pada
keterampilan proses sains siswa SMA Negeri 1 Pemalang ditandai dengan tercapainya rata-rata psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol
berturut-turut 46 dan 43 percobaan pertama serta 49 dan 44 percobaan kedua. Rata-rata afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut
17 dan 16. Rata-rata nilai keterampilan proses sains kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol berturut-turut yaitu 85 dan 80.
2 Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing bervisi SETS efektif pada
hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Pemalang yang ditandai dengan dengan tercapainya rata-rata psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol
berturut-turut 46 dan 43 percobaan pertama serta 49 dan 44 percobaan kedua. Rata-rata afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut
17 dan 16. Rata-rata kognitif mencapai nilai KKM yaitu 76. N-gain sebesar 0,55 untuk kelas kontrol dan 0,63 untuk kelas eksperimen pada kategori
sedang.