Pendekatan Scientific Landasan Teori

Pada pelaksanaannya, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran berbasis proyek seperti yang dipaparkan oleh Kemdikbud 2013 yaitu: 1 pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas- tugas proyek pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran; 2 tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran; dan 3 penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tematopik yang disusun dalam bentuk produk laporan atau hasil karya. Produk tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan produk.

2.1.4 Pendekatan Scientific

Pendekatan scientific pertama kali diperkenalkan ke ilmu pendidikan Amerika pada akhir abad ke-19 sebagai salah satu metode kerja laboratorium yang mengarah pada fakta-fakta ilmiah, pendekatan scientific ini memiliki karakteristik doing science Rudolf, 2005. Varelas 2008 percaya bahwa pendekatan pembelajaran scientific dapat memudahkan guru atau pengembang kurikulum untuk memperbaiki proses pembelajaran, yaitu dengan memecah proses ke dalam langkah-langkah atau tahapan-tahapan secara terperinci yang memuat instruksi untuk siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Beckmann 2009 mengungkapkan bahwa pendekatan scientific dalam pembelajaran matematika merupakan proyek Eropa yang melibatkkan kerjasama antara matematika dan ilmu pengetahuan dalam bentuk kerja ilmiah. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran ke arah belajar yang komprehensif mengenai isi dan konsep matematika. Ide dasarnya adalah untuk mendorong pembelajaran matematika dalam konteks ilmiah dan kegiatan siswa. Pendekatan scientific merupakan pendekatan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah ilmiah dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah Kemdikbud,2013. Pembelajaran dengan pendekatan scientific tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Kemdikbud selanjutnya mengungkapkan langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan scientific sebagai berikut: 1 mengamati, 2 menanya, 3 mengumpulkan informasi, 4 mengasosiasi, dan 5 mengkomunikasikan. Pemaparan dari langkah-langkah tersebut oleh Kemdikbud 2013 dijelaskan sebagai berikut. 1 Kegiatan mengamati merupakan kegiatan belajar yang berupa membaca, mendengar, menyimak, melihat tanpa atau dengan alat dengan kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. 2 Kegiatan menanya merupakan kegiatan belajar yang berupa pengajuan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik dengan kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis dan kreatif yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 3 Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan kegiatan belajar yang berupa kegiatan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objekkejadianaktivitas, dan wawancara dengan nara sumber dengan kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar, dan belajar sepanjang hayat. 4 Kegiatan mengasosiasi merupakan kegiatan belajar yang berupa kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Selain itu juga berupa kegiatan pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda sampai yang bertentangan dengan kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur, dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. 5 Kegiatan mengkomunikasikan merupakan kegiatan belajar yang berupa penyampaian hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya dengan kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

2.1.5 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM