Spesimen Uji Aluminium, Kuningan, dan Stainless Steel Jenis Material Benda terhadap Besar Nilai Emisivitas

Gambar 3. Faktor geometris untuk piringan sejajar parallel disc Sumber : Incropera dan De Witt, 1990: 798 = dan = = 1 + 1 + 2 2 = 1 2 − 2 − 4 2 1 2 Rumus di atas adalah mencari faktor geometris bentuk bidang plat lingkaran dengan jari –jari yang berbeda. Penelitian ini menggunakan bidang plat lingkaran dengan besar jari –jari r yang sama. Jika, r i = r j maka, = = → = Sehingga, → = 1 + 1 − 4 2 +1 2 2 7 Dengan, F ij = faktor geometris dari plat lingkaran i ke plat lingkaran j F ji = faktor geometris dari plat lingkaran j ke plat lingkaran i R = perbandingan jari – jari plat lingkaran terhadap jarak

7. Spesimen Uji Aluminium, Kuningan, dan Stainless Steel

Dalam penelitian ini, bentuk variasi terdapat pada material spesimen uji. Material spesimen uji yang digunakan adalah aluminium, kuningan, dan stainless steel. Ketiga material ini dipakai sebagai spesimen uji, karena penggunaanya yang sering kita temui pada kehidupan sehari –hari. a. Aluminium Aluminium termasuk logam ringan dengan ketahanan korosi baik dan memiliki sifat koduktivitas listrik yang baik. Sebagai tambahan terhadap kekuatan mekaniknya, aluminium diberi penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb., secara satu persatu atau bersama –sama. Selain itu, memberikan sifat–sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi, ketahanan aus, kosfisien pemuaian rendah, dsb.Surdia dan Saito, 1992: 129. Material ini sering dijumpai pada peralatan rumah tangga berupa panci, wajan dan lain sebagainya. Selain itu, dibidang teknik material ini digunakan sebagai keperluan material pembuat pesawat terbang, mobil, kapal laut, dan konstruksi yang lain. b. Kunigan Kuningan merupakan logam paduan antara tembaga Cu 60 hingga 70 dengan unsur seng Zn 40 sampai dengan 30. Kuningan memiliki sifat mampu bentuk, mampu mesin yang baik dan harganya relatif murah sehingga banyak digunakan diberbagai produk seperti peralatan listrik, transfer panas, bahan pipa, dan pensuplai air Rochman, 2006: 54. c. Stainless Steel Stainless steel atau disebut juga dengan baja tahan karat adalah baja paduan yang memanfaatkan keefektifan unsur paduan berupa Cr dan Ni yang dapat dibagi menjadi sistim Fe –Cr dan Fe–Cr–Ni Surdia dan Saito, 1992: 101. Material ini sering diguanakan pada peralatan memasak dan kostruksi bangunan serta berbagai perkakas.

8. Jenis Material Benda terhadap Besar Nilai Emisivitas

Kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh Koestoer tentang emisivitas terdapat pada buku Perpindahan Kalor untuk Mahasiswa Teknik, menunjukkan bahwa adanya perbedaan nilai emisivitas pada masing –masing material. Hal ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Tabel harga Emisivitas Normal pada tiap – tiap Nilai Temperatur untuk Masing –Masing Material yang Diuji Koestoer, 2002: 286 Temperatur °K Stainless Steel Seng Kuningan Aluminium Tembaga 398 0,227 0,1766 0,115 0,071 0,042 423 0,230 0,1401 0,097 0,073 0,044 473 0,211 0,1627 0,074 0,075 0,048 523 0,201 0,1422 0,075 0,078 0,056 573 0,209 0,1698 0,081 0,080 0,060 623 0,218 0,1790 0,070 0,083 0,060 673 0,202 0,1820 0,067 0,086 0,064 698 0,213 0,1896 0,061 0,087 0,066 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa adanya perbedaan tingkat emisivitas pada masing –masing material. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tingkat emisivitas benda dengan temperatur. Material seng, aluminium, dan tembaga nilai emisivitas memiliki gradien positif terhadap kenaikan suhu. Sedangkan untuk material stainless steel dan kuningan memiliki nilai emisivitas gradien negatif terhadap kenaikan suhu.

B. Kajian Penelitian yang Relevan