Definisi Bahasa Jurnalistik Ruang Lingkup Bahasa Jurnalistik
Menurut S. Wojowasito dari IKIP Malang dalam Karya Latihan Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia KLW PWI di Jawa Timur
1978. Bahasa Jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian dan majalah-majalah. Dengan fungsi yang demikian itu
bahasa tersebut haruslah jelas dan mudah dibaca oleh mereka dengan ukuran intelek yang minimal, sehingga sebagian besar masyarakat yang melek huruf
dapat menikmati isinya. Walaupun demikian, Bahasa Jurnalistik yang baik haruslah sesuai dengan norma-norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas
susunan kalimat yang benar dan pilihan kata yang cocok. Begitu pula menurut pakar bahasa terkemuka dari Bandung
JS.Badudu yang mengemukakan Bahasa Jurnalistik harus singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, tetapi selalu menarik. Semua sifat-sifat tersebut
haruslah dipenuhi oleh Bahasa Jurnalistik mengingat media massa dinikmati oleh lapisan masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya.
Seperti halnya yang dikemukakan pula oleh Anton M. Moeliono 1994 yang juga merupakan konsultan pusat bahasa mengatakan bahwa
laras Bahasa Jurnalistik tergolong ragam bahasa baku. Hal ini terbukti manakala bahasa Indonesia jurnalistik tidaklah berbeda dengan bahasa
Indonesia baku, yang membedakan keduanya hanyalah pada penggunaannya saja. Karena digunakan sebagai media penyampai informasi, bahasa yang
digunakan di mediamassa memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan bahasa yang digunakan untuk keperluan lain.
35
Selain itu bahasa yang tunduk kepada kaidah dan unsur-unsur pokok yang terdapat dan
35
Tri Adi Sarwoko. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik Yogyakarta: Andi, 2007, h.1-2
melekat dalam definisi jurnalistik. Susunan kalimat jurnalistik yang baik akan menggunakan kata-kata yang pas untuk menggambarkan suasana serta
isi pesannya.
36