Pengertian Bahasa Jurnalistik Ruang Lingkup Bahasa Jurnalistik

diperlukan beberapa teknis serta keahlian khusus yang menunjang tulisan kita dimedia menjadi baik agar dapat dengan mudah dibaca serta dimengerti khalayak. Selain itu tanpa adanya pembiasaan diri untuk menulis, tulisan yang telah dituangkan dimedia belum tentu dapat mudah dipahami khalayak mengingat tidak semua khalayak dapat dikategorikan sama satu lainnya. Bagaimanapun tulisan yang dimuat dalam media akan dilihat serta dibaca oleh banyak orang yang berbeda profesidan disini wartawan dituntut sedemikian rupa mengolah isi berita yang ingin disampaikan agar ringkas, singkat, padat, sederhana, jelas, sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Jurnalistik yang baik.Sebagaimana mengutip pernyataan TV CNN yang dikutip oleh M orissan mengungkapkan “to be understood by the truck driver while not insulting the professor’s intelligence” untuk dimengerti oleh supir truk namun tanpa merendahkan kecerdasan sang professor. 31 Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tulisan yang dimuat dalam media massa harus dapat dimengerti dengan mudah oleh semua kalangan tanpa memandang bulustatus sosial mereka itu siapa dan apa.Justru disini seorang wartawan dituntut untuk mempertimbangkan dengan baik sebuah berita yang ditulis, agar beritainformasi yang ingin disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh semua pihak. Dalam hal ini surat kabar dalam menyampaikan informasinya menggunakan bahasa secara tertulis, sebab bahasa didalam media massa ibarat sebuah nyawa terutama bagi media cetak. Tanpa adanya bahasa, media massa cetak tidak akan bermakna apa-apa karena bahasa menjadi medium bagi 31 Jani Yosef, To Be A Journalist Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 121. kalangan pers untuk memotret peristiwa dan peradaban bangsa. 32 Bahasa Jurnalistik merupakan salah satu ragam bahasa kreatif yang digunakan kalangan pers di dalam penulisan berita di media massa. Bahasa Jurnalistik kerap disebut sebagai bahasa pers, yang juga memiliki karakter berbeda, sesuai dengan tulisan yang diberitakan.Bahasa Jurnalistik haruslah mudah di pahami oleh setiap orang yang membacanya, karena tidak semua orang mempunyai cukup waktu untuk memahami isi tulisan yang ditulis oleh wartawan.

2. Definisi Bahasa Jurnalistik

Bahasa Jurnalistik meupakan bahasa komunikasi massa yang berfungsi sebagai penyambung lidah masyarakat sekaligus bahasa pengantar pemberitaan yang biasa digunakan dalam media cetak dan elektronik. 33 Berikut beberapa definisi Bahasa Jurnalsitik menurut para ahli 34 Dalam pemahaman wartawan senior terkemuka Rosihan Anwar, bahasa yang digunakan oleh wartawan dinamakan Bahasa Pers atau Bahasa Jurnalistik. Bahasa Pers ialah salah satu ragam bahasa yang memiliki sifat- sifat khas yaitu: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. Bahasa Jurnalistik harus didasarkan pada bahasa baku. Ia tidak dapat menganggap sepi kaidah-kaidah tata bahasa. Ia juga harus memperhatikan ejaan yang benar. Dalam kosakata Bahasa Jurnalistik mengikuti perkembangan dalam masyarakat. 32 Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan strategi wartawan menghadapi tugas jurnalistik, yogyakarta, c.v. Andi Offset. 2005. h.85-86. 33 Ibid h.87. 34 Haris Sumadiria, Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006 h. 6 Menurut S. Wojowasito dari IKIP Malang dalam Karya Latihan Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia KLW PWI di Jawa Timur 1978. Bahasa Jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian dan majalah-majalah. Dengan fungsi yang demikian itu bahasa tersebut haruslah jelas dan mudah dibaca oleh mereka dengan ukuran intelek yang minimal, sehingga sebagian besar masyarakat yang melek huruf dapat menikmati isinya. Walaupun demikian, Bahasa Jurnalistik yang baik haruslah sesuai dengan norma-norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan kalimat yang benar dan pilihan kata yang cocok. Begitu pula menurut pakar bahasa terkemuka dari Bandung JS.Badudu yang mengemukakan Bahasa Jurnalistik harus singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, tetapi selalu menarik. Semua sifat-sifat tersebut haruslah dipenuhi oleh Bahasa Jurnalistik mengingat media massa dinikmati oleh lapisan masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya. Seperti halnya yang dikemukakan pula oleh Anton M. Moeliono 1994 yang juga merupakan konsultan pusat bahasa mengatakan bahwa laras Bahasa Jurnalistik tergolong ragam bahasa baku. Hal ini terbukti manakala bahasa Indonesia jurnalistik tidaklah berbeda dengan bahasa Indonesia baku, yang membedakan keduanya hanyalah pada penggunaannya saja. Karena digunakan sebagai media penyampai informasi, bahasa yang digunakan di mediamassa memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan bahasa yang digunakan untuk keperluan lain. 35 Selain itu bahasa yang tunduk kepada kaidah dan unsur-unsur pokok yang terdapat dan 35 Tri Adi Sarwoko. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik Yogyakarta: Andi, 2007, h.1-2

Dokumen yang terkait

Analisis bahasa jurnalistik berita utama surat kabar republika edisi Desember 2008

5 24 109

Analisis penerapan bahasa jurnalistik berita utama surat kabar Empat Lawang Express edisi Desember 2010

4 24 97

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA JURNALISTIK PADA SURAT KABAR RADAR LAMPUNG EDISI APRIL 2014 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

3 21 102

ANALISIS BAHASA SARKASME PADA RUBRIK KRIMINAL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI SEPTEMBER - OKTOBER 2013 Analisis Bahasa Sarkasme Pada Rubrik Kriminal Surat Kabar Solopos Edisi September - Oktober 2013.

1 1 13

ANALISIS BAHASA SARKASME PADA RUBRIK KRIMINAL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI SEPTEMBER - OKTOBER 2013 Analisis Bahasa Sarkasme Pada Rubrik Kriminal Surat Kabar Solopos Edisi September - Oktober 2013.

0 3 21

KARAKTERISTIK BAHASA JURNALISTIK PADA BERITA Karakteristik Bahasa Jurnalistik Pada Berita Running Text Di Metro Tv Edisi Oktober 2012.

0 3 17

KARAKTERISTIK BAHASA JURNALISTIK PADA BERITA Karakteristik Bahasa Jurnalistik Pada Berita Running Text Di Metro Tv Edisi Oktober 2012.

0 2 14

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA WACANA HUMOR AH…TENANE DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012 Tindak Tutur Perlokusi Pada Wacana Humor Ah…Tenane Di Surat Kabar Solopos Edisi Oktober 2012.

0 1 16

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012 Kajian Pemakaian Deiksis Pada Surat Kabar Solopos Edisi Oktober 2012.

0 1 15

ANALISIS ISI LAPORAN UTAMA MAJALAH AULEEA EDISI 28 OKTOBER 2016 : STUDI PENERAPAN BAHASA JURNALISTIK.

0 18 109