5
kuning pucat. Minyak fuli baunya lebih tajam daripada minyak biji pala. Bau minyak pala yang khas merupakan akibat kandungan beberapa komponen-
komponen kimiawi yaitu: Monoterpene hidrokarbon kurang lebih 88, dengan komponen
utamanya camphene dan pinene 4-8 miristisin
Monoterpene alkohol, diantaranya ialah geraniol, linalool, terpineol. Eugenol, methhyleugenoldan sebagainya.
Rismunandar,1992
B. PROSES PENYULINGAN MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyawaan padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut, maka minyak atsiri dapat diekstrak dengan 4 macam cara, yaitu: Penyulingan
Destilation, Pressing Eks-pression, Ekstraksi dengan pelarut Solvent ekstraksion dan absorbsi menggunakan lemak padat Enfleurage. Cara yang
tepat untuk pengambilan minyak dari bahan adalah dengan cara penyulingan Destilation. Penyulingan dianggap paling tepat karena paling cepat, murah
dan mudah dilakukan dalam skala besar.Ames dan Matthews, 1968. Penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan
atau padatan dari 2 macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam
air. Menurut Guenter 1987 destilasi uap adalah proses penyulingan dengan menggunakan uap langsung. Uap yang digunakan adalah uap jenuh pada
tekanan lebih dari 1 atmosfir. Uap dialirkan melalui pipa uap melingkar yang berpori terletak dibawah bahan. Uap bergerak ke atas melalui bahan yang
terletak dialat penyulingan. Melalui penyulingan dari fuli pala dapat diperoleh minyak atsiri yang
jernih. Kadar minyak atsiri fuli berkisar antar 7-18 rata-rata 11. Dari daging biji pala dapat pula diperoleh lemak dan minyak atsiri. Rata-rata
6
kandungan lemak biji pala 30-40 dan minyak atsiri rata-rata 12.Rismunindar,1992
Jumlah minyak yang menguap bersama-sama uap air ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: besarnya tekanan uap yang digunakan, berat molekul dari
masing-masing komponen dalam minyak dan kecepatan minyak yang keluar dari bahan. Satyadiwiria, 1979.
Menurut Ketaren 1985, peralatan yang biasanya digunakan dalam penyulingan terdiri atas : ketel suling, bak pendingin kondensor, labu
pemisah minyak florentine flask, dan ketel uap steam boiler. Peralatan- peralatan inilah yang menjadi salah satu faktor penentu rendemen minyak
atsiri. Waktu penyulingan minyak pala hingga semua minyak tersuling habis
rata-rata 24 jam untuk biji pala dan 48 jam untuk fuli. Rismunindar,1992.
C. PERALATAN PENYULINGAN